Left & Right 2 (Haters!)

1.4K 137 7
                                    

Haters!!


'Aku tidak tau kenapa orang tidak menyukai hubungan kami? Aku berharap orang-orang akan menerima hubungan kami karna aku sangat mencintainya.' Kim Yerim.

'Dia adalah hidupku, aku mungkin egois dan tidak peduli omongan orang, yang aku tau aku mencintainya.' Kim Hanbin.






****




B.I POV


Semua orang mencari kebenaran hubungan kami.

Semua foto yang ada dimedia sosial kami dihubungkan. Situs pann bahkan sangat ramai.

Foto pertama adalah foto dimana Yerim memaka baju inisial namaku 'H' di bajunya, untuk membuatku senang karna saat itu aku sedang terpuruk.

'Tidak kusangka ia ingin menunjukkan kekasihnya!'

'Jadi ia ingin bilang kalau ia kekasihnya Hanbin!'

'Ia murahan! Aku tidak suka dengannya!'

Sialan! Kata-kata mereka menyebalkan!

Aku coba bersabar. Kulihat foto selanjutnya.

Aku ingat anting-anting itu.

Aku memberinya sebuah anting berinisial namanya 'Y', dan Yerim meminta untuk berbagi anting-anting itu, ia memakainya di kanan dan aku di kiri. Foto bukti itu bahkan aku save di handphone ku, karna itu lucu, tidak kusangka itu akan tertangkap kamera. Para haters saja yang  terlalu rajin mengkrop foto-foto itu. Kulewatkan kolom komen, karna aku tau hanya akan buat sakit hati!

Aku memang menyukai inisial Y untuk 'Yerim' dan 'YG', salah satu hal terpenting buat hidupku, kalung inisial YB yang pernah kupakai juga menjadi foto bukti itu.

Dan tato Y yang di upload Jinhwan hyung di IG-nya juga tidak dilewatkan para netter.

Oh iya aku memang suka memberinya bajuku untuk ia pakai, agar seolah aku selalu memeluknya, memang sedikit berlebihan tapi aku melakukannya. Hehe

Foto-foto ia memakai bajuku membuatku yang kesal sedikit melunak. Ia selalu cantik dengan memakai apapun.

Tentu saja aku melewatkan kolom komennya.

Mengingat komen-komen itu membuat darah dikepalaku terasa mendidih setelah melihat komentar-komentar laknat itu.

Kalau bukan karna iKONic aku pasti sudah memaki mereka. Aku tidak mau menyakiti siapapun, tapi bagaimana dengan dia?

Para iKONic pasti mendukungku, yang berkomentar jahat itu bukan mereka. Aku yakin.

Kuputuskan untuk menghubunginya.

"Oppa." Aku benci mendengar suaranya yang melemah.

"Kwaenchana?"

"Entahlah." Aku tau ia pasti sudah melihat komen-komen itu.

"Kau percaya aku akan melindungimu kan?"

"Oppa jangan terluka, kumohon."
Ia masih sempat memikirkanku.

"Kau tau aku tidak akan terluka selama kau tidak terluka."

"Mian, untuk saat ini aku tidak bisa."

"Baiklah."

Pembicaraan kami terhenti.

Untuk sementara kami tidak bisa bertemu, untukku tidak masalah mempublikasikan hubungan kami, sedangkan Yerim masih belum menginginkan itu. Iya tidak siap dengan semua ini.

Semua orang harus tau aku mencintainya.

B.I POV End



****



Yeri menyendiri di ruang latihan. Ia sehabis menerima telepon dari kekasihnya.

Ia tau kekasihnya itu pasti khawatir, tapi ia juga tidak ingin berusaha baik- baik saja. Karna ia memang sedang merasa buruk.

Ia merasa bersalah, pada semua orang, fansnya, membernya, kekasihnya, keluarganya bahkan pada para managernya.

"Yak Kim Yerim!" Teriakan Joy menggema di ruang latihan itu.

Semua member Red Velvet menghampirirnya.

Mereka duduk disamping Yeri.

"Kenapa kau sedih sekali sih?" Tanya Wendy.

"Sudahlah, ini bukan masalah." Sambung Seulgi, "harusnya Sooyoung saja yang ketahuan."

"Wae? Kenapa harus aku?" Joy tidak terima.

"Karna kisah cintamu tidak juga berakhir dengan Sungjae." Ledek Irene.

Joy hanya memanyunkan bibirnya.

"Tapi mereka sering sekali bertengkar." Wendy ikutan mengejek.

"Bukankah kita ingin menghibur Yerim? Kenapa malah membully aku?"

"Benar." Wendy melihat ke arah Yerim. "Kau tidak boleh seperti ini, B.I akan sedih.

"Ia sudah tau." Suara Yeri terdengar lemas.

Ia sering menangis akibat berita ini.

Malam ini ia bahkan menangis sambil menenggak wine.

Ini tidak pernah terjadi dalam hidup Yerim. Untuk pertama kalinya ia mabuk parah. Membuat membernya khawatir.

Para member sudah berusaha menghiburnya dan mengatakan semua akan baik-baik saja.

Tapi, Yeri tetap sedih.

Bahkan B.I yang dilarang bertemu dengannya terpaksa mendatangi apartemen Red Velvet karna Irene memintanya datang.

Yeri menangis di kamarnya.

B.I duduk disebelahnya.

Mengusap kepala Yeri lembut.

"Kenapa kau menangis?"
Yeri tau B.I datang, hanya B.I yang memiliki sentuhan lembut dan nada khawatir seperti itu.

Yeri tidak lagi menangis tapi ia diam.

"Semua akan baik-baik saja."

Ia tetap diam.

"Pergi oppa, aku tidak ingin melihatmu. Kumohon! Aku tidak siap dengan semua ini."

Ini bukan Yerim-nya yang selalu lembut. Suaranya yang terdengar dingin membuat B.I sesak.

Ia mengubah posisinya menjadi jongkok agar wajahnya sejajar dengan Yeri.

Mata itu sendu, sembab dan merah.

Yerim-nya tidak seperti itu. Ia punya mata cantik dan jernih.

B.I terluka. Ia tidak bisa melindungi gadisnya.

"Mian oppa, aku tidak siap dengan semua ini."

Kini B.I yang diam.

"Aku sama sekali tidak ingin mempublikasikan ini. Sebaiknya kita ak..."

"Aku tidak akan melepaskanmu."
B.I menatap Yeri lembut. Mengelus lembut pipi Yeri dengan ibu jarinya.

"Aku akan menjagamu. Aku tidak akan membiarkan kau terluka. Hidup tanpamu akan seperti mimpi yang tidak nyata."

Yeri langsung memeluk kekasihnya itu. Kembali menangis.

"Kau hanya boleh menangis jika bersamaku, araseo!?"

Yeri mengangguk.

Keesokkan paginya Red Velvet ada di airport untuk berangkat ke Bangkok, mereka akan konser.

Yeri menutupi mata bengkaknya dengan kacamata hitam. Selama ini ia banyak tersenyum bahkan tertawa kini hanya tersenyum tipis, menyapa fansnya dengan senyuman ramah.

Secara mental Yeri terluka tapi karna B.I sedikit mencoba menghadapinya.




TBC...............


Left & RightWhere stories live. Discover now