Why You Love Him?

525 55 16
                                    

----Why You Love Him?----

Dunia Yerim nampak sempurna, ia punya pria hebat yang menjadi suaminya dan ia juga memiliki anak laki-laki yang lahir sempurna tanpa kekurangan satu apapun. Tanpa Hanbin yang keras kepala dan bersikukuh bahwa ia akan menikahi Yerim gak akan ada keluarga kecil yang sangat bahagia ini.

Mengejutkan banyak orang mungkin Yerim yang sudah lama tidak muncul di publik menjadi salah satu bintang tamu di acara Happy Together bersama bintang tamu lainnya. Yeri masih cantik seperti dulu, berat badannya bahkan masih normal. Tidak seperti perempuan yang baru melahirkan. Para bintang tamu juga pembawa acara cukup terkejut karna Yeri tidak berubah.

"Berat badanku naik saat hamil, walau tidak terlalu banyak." ucapnya. "Karna aku takut gemuk aku hanya mengatur pola makan tanpa membuat Kihan terlantar karna aku ingin memberinya ASI eklusif."

"Kamu tetap cantik."

"Gomawo."

"Bagaimana rasanya menikah dan memiliki anak?"

"Aku bahagia, karna seperti aku tidak salah memilih pria yang menjaga aku."

"Apa B.I memang orang sebaik itu?"

"Gimana ya?" Yerim tampak berpikir.

"Wae? Apa dia gak sebaik itu?"

Yeri tertawa.

"Ani, hanya saja Hanbin tetap Hanbin, dia tetap manja dan kadang seperti anak kecil. Tapi, dia ayah yang baik."

"Di sebuah acara B.I bilang, ia menangis saat Kihan lahir."

Yeri tersenyum.

"Dari luar mungkin ia terlihat sangat tegas dan penuh wibawa dengan kesan mengerikan, tapi saat bersama kami ia banyak menangis, sebenarnya karna terharu. Buat Hanbin ia sangat terkesan dengan apa yang terjadi padanya, ia sangat takjub melihat Kihan."

"Setelah jadi ibu bagaimana dengan karir kamu? Apa ada rencana kembali kedunia hiburan dalam waktu dekat?"

"Banyak tawaran datang. Tapi sepertinya untuk saat ini aku ingin merawat Kihan dulu, setidaknya sampai ia bisa berjalan."

"Apa B.I melarang kamu berkarir?"

"Bukankah tadi aku bilang aku memilih pria yang tepat. Hanbin masih mengizinkan aku melakukan yang aku inginkan. Ia tau aku masih ingin berdiri diatas panggung untuk bernyanyi juga berakting. Tapi untuk saat ini Kihan lebih penting. Ia butuh ibunya."

"Benar bayi masih butuh ibunya."

"Dulu, saat anak pertamaku lahir, aku bahkan melupakan mimpi untuk tetap berkarir karna terlalu larut dalam peran sebagai ibu. Menjadi ibu memang lebih menakjubkan dibandingkan apapun."

"Benar, aku ingin melihat ia tumbuh lebih sering dari orang lain. Jika aku memutuskan untuk bekerja kembali rasanya aku akan kehilangan momen tumbuh kembangnya."

"Waktu yang akan membuat kamu kembali kedunia yang membesarkan namamu ini."

"Aku juga percaya itu. Tapi untuk saat ini aku ingin menjalani peran sebagai ibu terlebih dahulu."

"Kau datang bersama Kihan kan? Bisa kah kami melihatnya, mungkin semua penasaran dengan Kihan yang katanya sangat tampan."

"Baiklah, aku sih gak masalah."

Assisten Yeri membawa Kihan masuk ruangan. Bayi berusia kurang lebih delapan bulan itu nampak sehat dan benar ia sangat tampan duduk dipangkuan ibunya. Belum lagi pakaiannya yang mengingatkan pada ayahnya dengan Beani warna merah, serta kemeja kotak-kotak dan celana hitam.

Left & RightWhere stories live. Discover now