I love you so much

971 81 5
                                    


Hanbin POV

Kesibukan gilaku kembali karna projek album soloku harus segera dirilis. Semua lagu sudah di rekam dengan baik kini hanya mengecek apa masih ada yang terlewatkan. Beginilah YG kadang selalu mencantumkan comming soon sehingga jadwal rilis belom selalu pasti karna hasil akhir yang harus diterima masyarakat harus perfect. Tapi, aku langsung meminta kepastian tangga ketika aku mengumumkan akan membuat album solo aku sudah menentukan rilisnya tanggal 22 Oktober, tepat saat ulang tahunku. Ini semua tentu saja atas saran perempuan yang paling lembut selain eomma dan Hanbyul, Kim Yerim. Saat itu ia bertanya kado apa yang paling aku inginkan dihari ulang tahunku. Aku menjawab tidak ada, cukup seperti sekarang aku sangat bersyukur karirku masih lancar, groupku masih langgeng walau Jinhwan hyung sedangn wamil, fansku masih setia, keluarga yang mendukung dan Yerim yang cantik yang mencintaiku apalagi yang harusku minta dari Tuhan? Semua nikmat-Nya kurasa telah diberikan.

Tap dia bilang: "Hanbin-ah setidaknya harus ada yang kamu lakukan. Bersyukur pada Tuhan karna kamu telah lahir, sudah saatnya kamu mentingin diri kamu sendiri semuanya untukmu bukan darimu untuk orang lain. Kamu kan selalu gitu."

Perkataannya membuatku berpikir. Apa benar selama ini aku telah tak adil dengan diriku sendiri?

Pada akhirnya aku ingin album soloku ini menjadi kado terindah untukku.

Yerim sangat bahagia dengan keputusanku. Dulu saat ia ulang tahun hubungan kami diambang kehancuran karna itu ia ingin kali ini bisa bahagia. Aku tidak pernah sadar apakah benar aku selalu memberikan segalanya pada Yerim ketika gadis itu ulang tahun?

Katanya sekarang saatnya ia ingin memberi kebahagian untukku.

Buatku dia bertahan bersamaku mengarungi ini semua saja sudah cukup. Aku tidak butuh apapun sungguh.

Aku kembali fokus pada lagu yang siap rilis ini. Sebenarnya aku tak seoptimis biasanya aku hanya ingin album ini rilis.

Tiba-tiba sebuah tangan memelukku erat dari belakang.

Harum tubuhnya amat kuhapal. Wangi yang selalu membuatku nyaman deng setiap setuhannya.

Tentu saja itu Yerimku.

"Oppa."

Aku menoleh padanya, berdiri untuk memeluknya dengan benar.

"Daebak. Lagunya bagus."

Kulepas pelukkanku.

"Beneran?"

"Iya oppa." Ia mengangkat dua jempolnya. "Hanbin oppa jjang!"

Aku ingin sekali menciumnya ia terlalu cantik dihadapanku dengan senyum menawannya.

Hal itu tanpa pikir panjang telah kulakukan. Tantu Yerim hafal dengan kelakuanku ia langsung membalas cumbuanku tanpa niat menolak.

Sampai akhirnya aku mulai kehabisan napasku. Dengan tidak sadarnya aku telah menindihnya di sofa. Pipinya memerah dengan napas tersengal. Kuusap pipinya dengan ibu jariku lembut. Kunikamati pipinya yang halus dan kenyal itu.

Yerim memang merawat kulitnya dengan baik sehingga tidak ada noda sedikitpun.

"Cantik."

Oke aku selalu hilang kendali kali dan akal jika hanya berduaan saja dengan Yeri. Tentu aku sama seperti laki-laki lain yang bernafsu.. hahaha...

"Oppa berat." Keluh Yerim.

Aku menyadari posisiku yang tak menguntungkannya. Aku cepat-cepat bangkit.

Ia merapihkan rambut dan bajunya. Kami duduk bersebelahan.

"Aduh kalo beduan sama kamu setan lewat mulu nih." Aku memeluknya.

Ia mencubit hidungku gemas.

"Terus aja gini oppa."

"Kangen."

"Pastilah oppa. Ini aku mau pamit, kan lagi mau SM town di Paris." Ia melepas cubitannya.

"Ah jauh. Oppa mau ikut."

Ia kini mencubit pipiku.

"Oppa kan lagi sibuk, emang mau ngintilin aku?" Ia berbicara dengan nada gemas.

"Mau. Pokoknya rencana kita liburan abis oppa rilis album harus!"

"Iya oppa sayang."

"Gomawo."

Cups..

Aku kembali mencium bibirnya.

"Udah ah aku mau pulang. Kalo kelamaan oppa makin iseng pasti." Yeri bangkit dari duduknya.

Aku menarik tangannya.

"Cium dulu baru pergi." Aku sok manja. Emang kelakuanku gini sama dia.

Yeri tertawa.

Ini yang kusuka darinya bukannya kesal ia pasti meladeniku. Walau kadang ia juga kesal.

Tapi kali ini ia selalu seperti biasanya.

Ia akan memberikanku kecupan di seleruh wajahku, kening, kedua pipiku, hidungku dan berakhir dibibirku.

Dia berhenti cukup lama.

"Kau pasti sukses oppa, hwaitting." Ia tersenyum cantiknya.

"Gomawo Kim Yerim. I love you so much."

"Me too, bahkan kau takkan tau seberapa besar aku cinta kamu oppa."

"Cinta kita pasti sama besarnya karna jika salah satunya lebih besar kita takkan sekuat ini. Karna rasa kita sama, sama-sama kuat dan tulus."

Aku memeluknya erat. Sekali lagi aku mencintainya sangat dan dia juga mencintaiku sangat.

I Love You so Much, Kim Yerim!

Hanbin POV End

Yerim POV

Taukah kalian mengapa aku begitu mencintainya?

Karna ia juga memberikan cinta sebesar yang kuberikan padanya.

Juga karna ia tidak pernah menutupi dirinya dariku.

Di depanku ia tidak pernah sok kuat.

Dia selalu jadi Hanbin yang manja. Tapi, ia selalu siap berada di depan untuk melindungiku.

Kami saling bersandar satu sama lain. Memberi kekuatan untuk menghadapi ini semua. Ia pria dengan sejuta pesona dan bakat membuatku berkali-kali terbelenggu pada dirinya. Takkan mungkin ada yang mampu menggantikan dia di dalam jiwaku. Karna Kim Hanbin sudah tertancap dalam dan kasihnya telah tumbuh subur untukk.

I Love You so Much, Kim Hanbin!

Yerim POV End



Tbc..

Left & RightWhere stories live. Discover now