I Miss You So Bad

911 77 2
                                    






--I Miss You So Bad--






Hanbin POV

Aaaarrrrrggggghhhhhh~~~......!!!

Aku berteriak sekencang-kencangnya di dalam studioku yang kedap suara. Mengacak-acak rambutku dan menariknya. Aku menggila.

What time is it where you are?

Five more days and I'll be home

I keep your picture in my car

I hate the thought of you alone

I've been keepin' busy all the time

Just to try to keep you off my mind

Tryin' to figure out the time zones makin' me crazy

I miss you so bad [x5]

I wanna share your horizon

I miss you so bad

And see the same sun rising

I miss you so bad

And turn the hour hand back to when you were holding me.

Oke Simple Plan benar I Miss you so bad.. that's right I Miss her so bad...

Persiapan konser soloku menggila dengan jadwal yang padat mengalahkan jumlah penduduk warga Seoul. Dengan rentetan jadwal promosi album dan fansign.

Aku bahagia dengan para fansku. Mereka membuatku bahagia, karna menerima hubunganku dengan bidadari cantikku, Yerim. Kadang ada yang bertanya tentang hubungan kami apakah baik-baik saja, mereka juga berdoa untuk kami. Tapi aku merindukannya sekarang. Aku jarang seperti ini rasanya sekarang aneh sekali. Rasanya aku sampai ingin menangis karna ini menyiksaku, aku ingin melihatnya, menyentuhnya, memeluknya dan menciumnya.

Argghhh...

Tuhan aku ingin menemuinya.

Baiklah, kuputuskan untuk berhenti latihan.

Aku butuh dia saat ini.

Konsentrasiku akan makin berantakan jika seperti ini. Ini sesuatu yang wajar bukan jika aku merindukannya ini sudah tiga puluh hari lewat dua hari. Hari ini tanggal 27 November pukul tujuh malam, aku terakhir bertemu dengannya tanggal 25 Oktober pukul 7 malam dan kami hanya bertemu dua jam untuk makan malam sekalian merayakan ulang tahunku yang terlewatkan olehnya.

Yerim-ah aku akan menemuimu.

Hari ini aku tau jadwalnya kosong, sayangnya jadwalku padat karna tiga hari lagi kami akan memulai konser soloku yang di awali di Seoul. Tapi untunglah manajer dan para staff mengizinkanku menemuinya mungkin karna mereka tau aku kurang konsen.

Kumasuki apartemen mewah itu. Menekan belnya.

Tidak terlalu lama untukku menunggu si yang punya apartemen membukakan pintunya.

Inilah yang aku inginkan melihatnya, menyentuhnya, memeluknya. Yerimku lah yang membukakan pintunya, dialah yang paling ingin kudekap pada masa stressku ini. Selanjutnya aku ingin menciumnya.

Left & RightWhere stories live. Discover now