Part 10

13K 568 7
                                    

Istana melati
" kemarilah adik uhuk...uhuk...makan jajan yang aku sudah buat kan untuk dirimu" kata permaisuri senyum.
Diao chan hanya tersenyum lembut. Mengambil jajannan kue putih memakannya.
" terima kasih yang mulia permaisuri. Ada yang anda ingin katakan? Sampai anda memanggil saya" kata diao chan yang dalam hatinya sudah memikirkan ada sesuatu yang mau dikatakan permaisuri"
" sebenarnya bukan hal terbesar. Hanya saja uhukkk..uhukk...karena akan ada perjamuan untuk relasi kerajaan uhukkk. Saya ingin meminta bantuan adik untuk membantu saya dalam mengurus acara perjamuan tersebut uhukkk" kata permaisuri
" yang mulia, kalau hal acara jamuan. Mungkin saya tidak pantas untuk itu yang mulia. Anda minta huang gui fei saja" kata diao chan menolak halus
" saya hanya minta bantuan mu saja lie gui fei. Tetapi kalau adik sudah mengatakan tentang kesopanan dan  peraturan. Maka kakak mengurungkan niat kakak uhuk" kata permaisuri.
Demikian lie diao chan dan permaisuri saling ngobrol dan bermain musik bersama. Sampai waktu sudah sore. Lie diao chan mengundurkan diri kembali ke istana nya.
" liat gui fei, permaisuri baik sekali. Bukan hanya jamuan saja, saat pulang pun dia memberikan daun teh pu er( teh jenis ini hanya ada di daerah tertentu di daerah cina). Ini teh yang lumayan mahal gui fei" kata nana sambil senang menyentuh kotak.
" kata-katamu nana tidak bisa menenangkan hati aku. Aku merasa permaisuri ingin mengadu domba aku dengan huang gui fei. Dia kira aku tidak tau. Untung aku bisa menolaknya " kata lie diao chan memikir
Ada dendam apa antara permaisuri dan huang gui fei? Sampai permaisuri mau menjadikan aku pion nya. Huhh enak saja menjadikan aku pion. Tapi namanya aja istana belakang kalau tidak dia yang hancur yah aku yang hancur. Aku tidak akan hancur. Kalau aku hancur sia-sialah pengorbanan ayahhanda dan ibunda selama beberapa tahun ini mengajarkanku segala strategi dan intrik istana belakang. Walau aku dari awal,  aku tidak mau masuk ke istana belakang tapi untungnya udah dibekalin jadi saat sekarang aku mengalaminya langsung sudah tidak takut. Kata diao chan dalam hati.

Istana sakura
" malam ini kaisar bermalam dimana?" Tanya diao chan
" bermalam di su gui ren" kata kasim chui
Saat mendengar kata-kata itu ada hatinya serti tertusuk beribu jarum.
Apa-apaan hatiku? Sakit..gak deh aku sayang sama kakak phan. Aku bersama kaisar karena kewajiban. Hapus itu semua dari pikiranmu lie diao chan. Sadarrr kata diao chan dalam hati mengingatkan dirinya.
Diao chan sebelum tidur dia memainkan pedangnya sebentar. Setelah itu dia makan dan mandi. Diao chan kelelahan dan tidur dengan sangat lelap.

Dalam perjalannan
" saya tidak pulang istana. Saya mau tidur di istana sakura kasim cu. Saya kira gak butuh lama untuk bersama su gui ren. Ternyata dia pakai acara menjerit hahhh bikin sebal saja. Hal yang seharusnya bisa cepat jadi pelan" kata kaisar sebal
" yang mulia harus memakluminya yang mulia. Semua gadis yang masih perawan tidak sama semua cara memerawani yang mulia" kata kasim cu tertawa kecil.
" seandainya boleh, aku tidak ingin melakukannya. Seandainya aku bukan kaisar. Semoga saja besok di can gui ren gak akan sesusah ini. Aku ingin cepat-cepat selesai dan pergi ke tempat lie diao chan" kata kaisar lelah
" jangan kira hamba tidak tau yang mulia. Setiap anda tidur dengan gui ren itu. Anda selalu membayangkan lie fui fei kan" kata kasim cu tertawa kecil.
" kamu harus menjaga rahasia ini kasim cu. Jika tidak jangan salahkan saya kalau kepalamu terlepas dari tubuhmu kasim cu" kata kaisar, sebal minta ampun karena seluruh isi hatinya gak bisa ditutuppi dari kasim cu. Kasim cu adalah kasim yang sudah bersamanya sedari kecil sampai sekarang. Apa pun yang sudah ada dihati raja pastinya gak akan bisa ditutuppi. Kasim cu seperti seekor  cacing didalam perut kaisar yang bisa membaca semua keinginnan kaisar.
Malam ini pun kaisar membersihkan dirinya dan tidur disamping lie diao chan yang sudah terlalu lelap tidur nya tanpa menyadari kehadiran kaisar disampingnya. Kaisar mengelus pipi dan meminggirkan anak rambut dikening diao chan.
Kalau saja aku bukan kaisar. Kita akan tidur bersama tiap malam layaknya suami istri normal lainnya. Seandainya aku boleh membawa mu ke istana kuning tidur bersama ku. Tapi apa lah daya. Yang boleh tidur dan bermalam disana hanya permaisuri. Tanpa aku inginkan. Aku seorang kaisar. Semua yang aku mau akan menjadi milikku, namun hatiku hanya milikmu. Bahkan cintaku padamu lebih dalam daripada cintaku pada mendiang selir wang. Kata kaisar dalam hati dan mendesah.
Kaisar menutup matanya beristirahat sambil memeluk lie diao chan dengan nyaman.

My lovely concubine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang