Part 21

10.1K 503 4
                                    

Didalam istana kerajaan chun
" biarkan hamba yang melayani anda yang mulia. Hamba bisa memuaskan anda" kata permaisuri chun dengan genitnya mendekati kaisar qi yang sudah menduduki singasana kerajaan chun.
" dengan saya saja yang mulia" kata selir kesayangan kaisar chun tidak kalah montok tubuhnya
Kaisar qi hanya menatap kedua wanita ini dengan sebelah mata. Menepis semua sentuhan mereka.
" jendral kerajaan chun, singkirkan kedua wanita ini sebelum aku membunuh mereka" kata kaisar. Ditanggapi langsung oleh jendral kerajaan chun untuk membawa wanita itu atau bekas selir dan permaisuri kaisar terdahulu untuk dibebaskan dari istana belakang.
" apakah anda yakin tidak ingin menggunakan salah satu selir atau perawan yang ada di kerajaan ini yang mulia kaisar qi?" Tanya jendral kerajaan chun.
" tidak, buat apa punya banyak wanita kalau yang aku cintai cuma satu" kata kaisar qi
" ya saya pernah mendengar anda sangat mencintai huang gui fei anda. Namanya lie diao chan. Benar itu yang mulia? Tapi kan istri anda masih berada di kerajaan qi yang mulia" kata jendral kerjaan chun yang langsung membuat kaisar mengangkat satu alis dan kedua jendral nya tertawa. Jendral kerajaan chun bingung. Kenapa kedua jendral kaisar qi dan kaisar qi tertawa geli.
" kalau seandainya istri kesayangan saya bisa mendengarkan saya dan menurut. Mungkin perang ini akan berlangsung lebih lama" kata kaisar menghentikan tawanya sambil mengusap matanya.
Tak berapa lama pintu ruang utama kaisar terbuka. Terlihat diao chan dengan tubuh kotor penuh darah dan rambutnya acak-acak masuk kedalam ruangan beserta tuan yun, panglima phan dan tantan.
Mereka semua memberi hormat.
" saya panglima phan memberi hormat pada yang mulia. Selamat kepada yang mulia kaisar" kata panglima phan
" saya yun fei memberi salam kepada yang mulia" kata tuan yun
" hamba huang gui fei memberi salam kepada yang mulia" sambil menekuk kakinya dan tantan mengikutinya dibelakang.
Langsung membuat mata jendral kerajaan chun terbelalak. Ini lah istri kaisar qi yang menjadi bahan omongan seluruh negara. Walau badannya kotor dan kumal, namun kecantikkannya terlihat bersinar terang. Langsung jendral kerajaan musuh memberi hormat kepada diao chan.
" hamba mantan jendral kerajaan chun memohon ampun karena tidak memberi hormat kepada yang mulia huang gui fei,karena hamba tidak tau status anda. Hamba akan mengorbankan setiap jiwa dan raga hamba untuk anda" kata jendral kerajaan chun
" aku tidak bisa menerima kesetiaan anda jendral. Berikanlah kesetiaan anda pada yang mulia kaisar qi" kata lie diao chan
Jendral kerajaan chun mengangguk. Karena kerajaan chun sudah tidak ada maka sang jendral diberkahi marga chun oleh kaisar qi.

Didalam ruang tidur kaisar kerajaan chun
" anda tidak mau dilayani selir seksi dan mulus itu yang mulia" kata diao chan dengan manyun
" ya ampun, ada yang cemburu. Ya tidak lah diao er. Sama kamu aja tidak ada Habis nya kok saya masih mau sama yang lain" kata kaisar qi sambil memencet hidung diao er
" perdana menteri yan bagaimana yang mulia?" Tanya diao chan
" kita sudah dapat bukti semua surat perdana menteri kepada kaisar kerajaan chun. Yah 'cabut rumput sampai pada akarnya' " kata kaisar dengan dingin
" apakah ibusuri tidak akan sedih? Bagaimanapun itu adalah saudara iparnya" kata diao chan sedih.
" mau sedih bagaimana. Kalau sudah pemberontakan seperti ini diao er" kata kaisar
" tapi kan biar bagaimanapun dia saudara ipar ibusuri.bagaimana dengan permaisuri yang mulia?" Tanya diao chan
" dihukum mati saja sama keluarganya yang lain" kata kaisar acuh tak acuh. Diao chan meringis melihat kaisar kejam ini. Apakah nanti saat dia sudah tidak disayang lagi akan begitu nasibnya.
" permaisuri itu istri anda yang mulia. Setidaknya dia sudah melayani anda beberapa tahun. Kalau anda bertindak kejam seperti itu. Saat aku tidak disayang lagi. Anda akan membuang aku seperti ini yang mulia" kata diao chan
" kamu tau diao er? Selama keluarga kamu tidak memberontak. Kamu tidak akan dihukum mati. Kalau dari keluarga sudah memiliki niat menggulingkan pemerintahanku dan kamu mendukung. Maka saat itu aku tidak bisa menolongmu" kata kaisar menjelaskan
" kalau seandainya keluargaku niat menggulingkan tetapi aku tidak mendukung?" Tanya diao chan
" maka kamu selamat dari kematian. Tapi kamu dibuang di istana dingin" kata kaisar
Istana dingin : istana yang dimana berisi para selir atau permaisuri yang sudah tidak disukai kaisar
"Daripada kamu bingung dengan itu. Sini layani saya saja" kata kaisar mengelus diao chan
" tapi yang mulia, besok kita memantau daerah kerajaan chun untuk melihat apa yang perlu kita benahin. Sebelum kita kembali ke kerajaan qi" kata diao chan menghentikan tangan kaisar yang sudah mengelus nakal.
"Ayolah, aku tidak akan lelah istriku" kata kaisar merayu. Kaya kunci 'istriku', dengan kata itu diao chan luluh dan menurutti kemauan kaisar. Walau sebenarnya dia lelah juga setelah memeriksa banyak pasien.

Berkeliling daerah kerajaan chun
" tanahnya seperti ini. Tanaman apa yang bisa tumbuh?" Kata kaisar
" kami sudah mencoba banyak tanaman tapi tidak pernah berhasil yang mulia" kata jendral chun putus asa.
" bagaimana menurutmu huang gui fei?" Tanya kaisar menatap diao chan yang ikut menyentuh tanah daerah itu.
" pernah tanam gandum tidak?" Tanya diao chan
" belum pernah yang mulia huang gui fei" kata jendral chun
" betul, sepertinya hanya tanaman itu bisa tumbuh di cuaca seperti ini" kata kaisar
" kalau begitu akan hamba beri penguguman untuk para petani mencoba menanam itu" kata jendral chun semakin kagum pada huang gui fei.
" darimana huang gui fei tau kalau tanaman gandum bisa tumbuh di cuaca seperti ini?" Tanya kaisar
" dari guru yang mulia. Guru itu berwawasan luas banget lo yang mulia" kata diao chan
" kalau dari kata-kata huang gui fei begitu. Kapan saya bisa mencoba mengundang guru nya ke istana" kata kaisar memikir untuk menarik tabib xue untuk bekerja dalam istana.
" guru sedang melanglang buana yang mulia. Sempat sekali dia sedang di daerah lim terjadi wabah diare. Dia menyembuhkan banyak orang dan menahan wabah itu agar tidak samapi keluar dari daerah itu" kata diao chan bangga
" kenapa huang gui fei tau guru di daerah lim?" Tanya kaisar
" guru suka mengirim surat kepadaku. Walau tidak sering sih" kata diao chan
Kaisar semakin penasaran dan ingin bertemu dengan tabib xue. Yang seantro cina mengenalnya sebagai tabib sakti.
Jendral chun sedang sibuk memberi pengarahan pada para petani sekitar sampai tidak menyadari kalau ada yang memgendap-ngendap hendak membunuh kaisar.
" mati kau kaisar kerajaan qi" kata para pembunuh serentak. Diao chan memgeluarkan pedang yang disarungkan di kuda kaisar melempar kepada kaisar. Namun salah seorang pembunuh tidak terlihat kaisar mau menyabet kaisar. Diao chan berlari dan sabetan itu tidak mengenai kaisar malah mengenai lengan diao chan. Diao chan menarik belati menancapkan pada pembunuh yang menyabetnya.
" diao er, mana sakit?" Kata kaisar panik dan tetap bertarung. Jendral lie yang barusan jalan dari arah berlainnan sehabis memantau daerah sekitarnya menjerit " lindungi kaisar dan huang gui fei!" Semua perajurit dan tuan yun ikut bertarung dengan para pembunuh itu sengan sigap. Jumlah pembunuhnya tidak terlalu banyak namun kemampuan beladiri mereka termasuk baik.
Salah satu pemimpin mereka tertanggkap dak sisanya dibunuh semua.
Diao chan meringis menahan sakit dilengsn yang mengucurkan darah. Kaisar menyobek kain sekitar luka itu. Melihat sebesar apa lukanya. Luka lumayan dalam. Diao chan menyuruh tantan membersihkan dan menjahit lukanya.
" diao er, masih sakit" tanya kaisar yang menghampiri diao chan yang sudah duduk dibawah salah satu pohon rindang setelah para pembunuh itu ditangkap ayahandanya dan tuan yun.
" masih, mungkin malam ini aku akan demam" kata diao chan lemah dan pucat.
Diao chan berkuda bersama kaisar kembali ke istana. Sesuai kata diao chan. Malam itu diao chan demam tinggi dan terus mengigau. Sampai-sampai kaisar panik memanggil tabib.
" katakan kenapa demamnya tinggi sekali" tanya kaisar
" maaf yang mulia. Huang gui fei terkena sabetan pedang yang ada racunnya" kata sang tabib
" berikan penawarnya" kata kaisar
" racun ini penawarnya langka yang mulia" kata tabib
" saya tidak mau tau. Harus sembuh!" Kata kaisar
" akan hamba usahakan yang mulia" kata tabib takut-takut
Penawar racun tidak kunjung ada. Membuat kaisar frustasi. Sudah 2 hari kondisi diao chan belum membaik. Namun pada waktu malam diao chan sadar dengan lemah.
" yang... Mulia...hamba.. Mohon ambilkan peluit giok merah" kata diao chan serak dan lemah.
" tantan, ambilkan yang diminta huang gui fei" kata kaisar yang masih bingung kegunaan peluit itu.
" tantan, tuliskan di kertas ' racun ular kobra'" kata diao chan dan dituruti tantan menulis di secarik kertas kecil.
Tantan memberikan peluit giok merah itu dan ditiup oleh diao chan. Tidak berapa lama seekor elang gagah muncul di jendela dan tantan menyelipkan surat itu pada kaki sang elang. Memberikan daging kecil sedikit padanya. Elang itu terbang kembali keluar.
Paginya elang itu kembali bertengger di jendela. Tantang mengambil surat dikaki elang itu dan membaca 'penawarnya ada di botol merah'. Tantan langsung pergi kekotak obat dan memberikan obat tersebut pada diao chan. Kaisar mengernyit ingin minta penjelasan. Tetapi diurungkan niatnya. Bagi kaisar kesembuhan diao chan adalah segalanya.
Benar beberapa saat kemudian diao chan membaik. Walau tubuhnya masih belum pulih sepenuhnya. Kaisar menggunakan waktu saat diao chan memulihkan tubuhnya untuk memantau seluruh daerah chun. Kaisar memukirkan siapa yang akan dia taruh di daerah chun nanti.

My lovely concubine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang