Part 20

11.2K 503 4
                                    

" yang mulia" kata panglima phan yang masuk ke kemah kaisar. Tapi seketika itu langsung berbalik badan karena ada diao chan yang tertidur diatas ranjang kaisar. Kaisar langsung menyelimuti setengah punggung diao chan yang telanjang.
" ada apa panglima phan? Sampai kamu terburu-buru begitu" tanya kaisar
" musuh belum bergerak yang mulia. Kita berhasil menyusupkan salah satu mata-mata terbaik kita yang mendapat kabar kalau pihak musuh mendapat masalah bahan makanan. Tuan yun akan tiba beberapa saat lagi" kata panglima phan yang masih berbalik. Entah mengapa ada rasa sakit dihatinya melihat diao chan sudah bukan miliknya lagi. Tapi dia sadar diri.
" baiklah, biarkan para jendral dan kamu menjamunya dulu. Sebentar lagi aku kesana.panggilkan tantan kesini untuk melayani huang gui fei" kata kaisar
" baik yang mulia. Hamba mohon diri dulu" kata panglima phan menunduk dan bergegas keluar.
Kaisar memakai pakaian kebesarannya sambil menatap diao chan. Merasa bersalah karena melakukan 'itu' sampai subuh. Kaisar mendekat keatas ranjang dan mengelus diao chan supaya bangun.
" diao er, mau tidur sampai kapan?" Kata kaisar
" nngg..udah pagi kah?" Tanya diao chan serak
" sudah siang, ayo bangun dan berbenah. Tuan yun bentar lagi tiba disini. Dia sejak tau kamu ada disini. Dia ingin bertemu dengan mu" kata kaisar ada sedikit kesal karena ada laki-laki yang ingin menemui diao er nya.
" ya yang mulia" kata diao chan duduk menari selimut menutupi tubuh telanjangnya dan mengusap matanya. Kaisar tersenyum kecil karena melihat tingkah diao chan yang seperti anak kecil.
Diao chan bangun dibantu beberapa pelayan dan tantan yang sidah tiba disana. Memakai pakaian lelaki yang dipinjamkan oleh kaisar. Diao chan sudah meminta izn supaya tidak memakai pakaian wanita di medan pertempuran ini. Supaya lebih leluasa.

Tuan yun para rombongan nya sudah tiba. Tuan yu memasuki kemah perjamuan makan. Dimana kemah tersebut memang untuk menjamu dan makan. Tuan yun dijamu oleh jendral dan panglima. Tidak berapa lama kaisar dan diao chan ikut bergabung. Mata tuan yun terus menatap diao chan. Hal itu tidak luput dari perhatian kaisar. Sebenarnya kaisar sudah geram tapi menahannya. Saat duduk dibangku kebesaran yang ada di temgah meja jamuan. Kaisar menarik diao chan untuk duduk dipangkuannya. Wajah diao chan merah merona. Tuan yun yang melihat hal itu sempat kesal dan samapi genggaman tangannya putih. Panglima phan yang melihat itu seperti belati menusuk jatungnya.
" yang mulia, jangan begini. Ini didepan orang-orang. Nanti anda dianggap kaisar tak berguna" kata diao chan berbisik kecil
" tidak akan, nanti saat pulang perang aku akan mempersiapkan pernikahan untuk panglima phan dan tuan yun" kata kaisar berbisik pelan. Diao chan mendengar itu mengerutkan keningnya. Karena dia tidak tau apa maksud kata kaisar.
Diao chan berdiri karena risih duduk dipangkuan kaisar. Dia melirik kaisar dan berbisik " bolehkah aku berterima kasih kepada tuan yun, yang mulia?"
Kaisar mengangguk dan diao chan berjalan mendekatti tuan yun.
" tuan yun, terima kasih karena mau membantu kami" kata diao chan memberikan senyum yang membuat semua pria akan bertekuk lutut tanpa dia ketahui.
" tidak perlu yang mulia. Kami juga mendapatkan keuntungan dari hal ini. Apa lagi itu untuk anda" kata tuan yun menunduk sopan.
" apa yang akan kita lakukan sekarang? Untuk melawan kerajaan musuh dan perdana menteri?" Tanya diao chan.
" menurut hamba, kita akan langsung menyerang kotanya. Toh juga mereka sedang kesulittan bahan makanan" kata tuan yun
" saya tidak setuju, akan banyak korban tidak bersalah yang jatuh nantinya kalau dengan cara begitu" kata diao chan. Kaisar berhenti berbicara dan menatap diao chan. Suasana kemah hening sejenak.
Tuan yun tau suasana tidak enak ini. Dia tau wanita tidak lah boleh ikut dalam permasalahan politik.
" ehem.. Lalu menurut yang mulia huang gui fei kita harus pakai cara apa?" Tanya tuan yun
" jebakan indah" kata diao chan cengir tanpa menyadari seisi ruangan melihatnya.
" wanita yang harus diutus?" Tanya tuan yun hati-hati
" tentu saja saya sama tantan. Emang ada perajurit yang mau menyamar jadi wanita?" Senyum diao chan terlihat licik
Jebakan indah : jebakan yang dilakukan saat perang dengan mengutus seorang wanita sampai wanita tersebut membukakan gerbang atau mengosongkan benteng.
" saya tidak setuju. Itu terlalu berbahaya huang gui fei" kata kaisar muram
" yang mulia tidak usah khawatir. Karena hamba tidak masuk kesana sendirian tapi bersama kakak phan dan tuan yun. Kami akan membukakan herbang ya dari dalam. Bagaimana? Kalau aku sudah disini tapi tidak membantu kaisar. Selama aku bisa. Aku ingin membantu anda yang mulia" kata diao chan kukuh keras kepala.
" setidaknya kamu membawa beberapa perajurit" kata kaisar mendesah kalah. Karena dia tau, mau bagaimanapun membujuk diao chan untuk tidak melakukannya. Pastilah diao chan tidak mau mendengar.
" baik yang mulia" kata diao chan
" dan ingat, jaga dirimu baik-baik" kata kaisar
"Kami akan menjaga nya yang mulia" kata tuan yun dan panglima phan
" saya tau kalian tidak akan mengecewakan saya" kata kaisar
Jelas kaisar tau kedua pria itu tidak akan mengecewakannya. Karena keduua pria itu memiliki perasaan pada diao chan.
" kapan kita akan menyusup?" Tanya diao chan
" malam ini mungkin, menyamar jadi pedagang sayur" kata tuan yun
" aku kan mempersiapkan segalanya terlebih dahulu" kata panglima phan

My lovely concubine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang