Part 16

11.2K 534 3
                                    

" saya..bukan pelayan nya" linlin tidak mau mengaku.
" kamu linlin kan? Aku tau kamu. Sedari keluar dari istana aku sudah tau kamu menyelinap. Apa huang gui fei yang menyuruh mu?" Kata diao chan tersenyum jahat
" yang mulia gui fei. Kita kasih makan macan saja dia yang mulia" kata nana sadis
" tidak bukan huang gui fei yang menyuruh!" Kata linlin mulai menutupi
" emm, aku tau dirumahmu ada seorang ibu sedang sakit yang butuh biaya pengobattan. Adikmu ada 5 orang masih kecil, masih membutuhkan biaya. Kalau kamu saya hukum mati setelah itu seluruh keluargamu saya hukum mati. Bagaimana yah tanggapan ayah kamu yang masih seorang buruh tani itu" kata diao chan dengan jahat
Linlin mulai ketakuttan. Karena dia kerja sebagai dayang istana untuk membiayai hidup keluarganya. Walaupun selama ini dia selalu kena potong gajinya karena ceroboh menghilangkan barang huang gui fei. Huang gui fei bukanlah majikan yang baik tetapi dia bergantung hidup dari huang gui fei sudah lama.
"Atau begini saja linlin. Aku menjamin hidup seluruh keluarga kamu. Ayah kamu aku kasi kerja di sepupu aku yang di han yang. Terus adik mu yang masih kecil aku berikan pekerjaan yang mereka bisa lakukan untuk membantu keluarga dan ibumu aku sembuhkan dari sakitnya batuk. Bagaimana?" Kata diao chan seperti bisa membaca apa pikirran dari linlin.
" apa imbalan yang akan saya dapatkan?" Tanya linlin langsung dibalas dengan nana yang semakin menekan tangannya sampai linlin meringis.
" kalau bicara imbalan sih banyak. Satu nyawa mu selamat dari hukuman mati kaisar. Dua kamu akan jadi dayang aku dengan syarat janji setia mu dan yang ketiga kesejahteraan keluarga kamu yang sudah aku sebutkan tadi" kata diao chan menyentuh pisau tajam itu seolah pisau itu tidak tajam.
" apakah kamu masih akan percaya padaku kalau aku terhadap huang gui fei aja tidak setia. Masa kamu akan percaya pada aku?" Kata linlin.
" kamu kira aku tidak tau kalau setiap saat gaji kamu selalu dipotong huang gui fei. Dan kamu sering dipukullin kalau moodnya tidak baik?" Kata diao chan menatap linlin kasihan.
Seketika itu juga linlin nangis. Nana melepas peganggan tangannya. Diao chan memeluk linlin.
" saya tahu hidup di istana tidak lah gampang linlin. Kamu masih punya kesempatan untuk berubah menjadi orang baik. Masih ada kesempatan untuk bertobat. Karena masih ada kesempatan, bertobat saja linlin. Aku menjamin kehidupan yang lebih baik" kata diao chan mengelus punggung linlin.
Setelah beberapa menit linlin menghentikan tangisnya.
" apa yang harus saya lakukan untuk anda yang mulia gui fei?" Tanya linlin
" aku ingin tau semua kebusukkan huang gui fei. Dan buktinya" kata diao chan
" akan hamba berikan semuanya malam ini. Sebagai bukti kesetiaan hamba untuk anda" kata linlin
Semua dayang, kasim dan pelayan milik diao chan adalah setia. Mereka bahkan akan mengorbankan nyawa mereka untuk diao chan. Karena hati diao chan baik. Karena diao chan tidak melihat bawahannya sebagai bawahan. Malahan menganggap mereka sebagai saudara dan teman. Semua itu membuat semua bawahan diao chan merasa nyaman.
Karena diao chan menghilang agak lama, kaisar dan jendral lie panik dan mencari segala penjuru. Mereka menemukan diao chan di sana dengan nana dan linlin. Tiba-tiba seekor hewan yang tidak mereka harapkan muncul. Skor babi hutan dengan cula panjang yang siap menyeruduk diao chan dan karena diao chan menyadarinya terlambat hampir saja babi menyeruduknya kalau pangeran tun tidak cepat menyabetnya.
Diao chan yang shock melihat darah dari babi hutan itu langsung muntah-muntah mngeluarkan isi perutnya. Hal itu membuat nana panik mngluarkan pil pereda muntah dan tantan mengambil air hangat. Kasim chui dengan sigap membawa kereta kudan mendekatti diao chan yang pucat. Kaisar melihat hal itu khawatir begitu juga dengan jendral lie dan jendral phan.
" aku tidak apa-apa hanya mual melihat darah" kata diao chan.
" kita sudahi saja acara berburunya. Toh rubah dan seekor babi hutan sudah menjadi hadiah dari acara berburu kita" kata kaisar menggendong diao chan masuk kedalam kereta.
Didalam kereta kaisar mengecup dahi diao chan. Menyerahkannya pada nana dan keluar menungganggi kudanya sendiri kembali ke istana.
" maafkan akhir perburuan kita jadi begini pangeran tun" kata kaisar dengan sedikit menyesal
" saya tidak akan menyalahkannya yang mulia. Bagaimanapun keselamatan selir paling utama" kata pangeran tun.
" terimakasih, sudah menolong selir saya. Mau hadiah apa dari saya pangeran?" Tanya kaisar
Saya ingin selir anda yang mulia. Apa anda akan memeberikannya? Kata pangeran tun dalam hati
" saya tidak minta apa-apa yang mulia" kata pangeran tun tertawa
" tidak, budi ini harus tetap dibayar. Saya berikan bola giok kesayangan saya. Itu bukan giok biasa. Itu giok putih. Saat disentuh akan terasa dingin" kata kaisar
" kalau anda sudah memberikannya. Maka dengan senang hati saya menerimanya yang mulia" kata pangeran tun
Demikian rombongan kaisar kembali keistana dengan selamat.

My lovely concubine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang