tujuh

8.2K 609 39
                                    

Cerita dibuat pada tahun 2016, lalu saya unpublished dan sekarang saya re publish tahun 2020.

Mohon maaf jika terdapat penulisan kata yang salah, mohon beritahu saya secara baik-baik:)

Terima kasih.

***

"Maaf, aku terlambat"

Sebuah suara yang membuat seluruh keluarga menghembuskan nafas panjang sekaligus cemas.

Sementara lucy menjadi tegang, kedua matanya melotot dengan sempurna. Suara yang sangat dikenalnya, dan suara yang sangat dirindukannya.

"Maafkan atas keterlambatan kami ya" ujar sebuah suara yang agak berat membuat lucy seperti ingin lari dari sana.

"Tadi kami menghabiskan waktu bertiga dulu dirumah" sahut sebuah suara yang lembut. Lucy benar benar ingin menenggelamkan dirinya sekarang.

"Hai sepupu" sahut suara yang pertama itu dengan ceria sambil menghampiri david dan rizky lalu memeluk mereka berdua.

"Hai em" sahut rizky tak kalah cerianya.

Sementara david melepaskan pelukan wanita itu dengan pelan. "Lo bisa ngebuat gua sesak nafas emily!" Tegur david menyebut nama wanita itu yang membuat tubuh lucy lemas seketika.

"Lo alay banget sih. Oh iya katanya lo bawa cewek ya? Mana orangnya?" Tanya emily malas.

"Oh iya ini orangnya. Oh iya kenalin ini emily sepupu david, sementara kedua orang tua itu namanya fatur dan fiona. Mereka orang tua emily" ujar albert kepada lucy.

"Sementara ini lucy, pacar david" ujar vita membuat emily, fatur dan fiona langsung menolehkan kepalanya kearah lucy. Mata mereka berempat melotot dengan sempurna. Baru saja emily ingin berteriak tapi suara lucy menghentikannya.

"Gua lucy, lo?" Tanya lucy manis sambil mengulurkan tangannya.

"Emily" balas emily sambil meremas tangan lucy pelan. Lo hutang penjelasan sama gua, kata emily lewat mata. Dan lucy hanya meringis.

"Saya lucy" ujar lucy kepada kedua orang tua emily. Beruntungnya kedua orang tua emily tau harus bersikap seolah mereka belum mengenal satu sama lain.

"Fiona"

"Fatur"

"Jadi lucy ini yang jadi pacarnya david?" Tanya emily menyelidik, lucy hanya menganggukan kepalanya dengan senyumnya. Dan emily tau senyum itu, dia benci senyum itu. Senyum yang memiliki banyak arti.

"Kalian cocok kok" ceketuk fiona membuat lucy kaget.

"Iya cocok, kapan nikah?" Tambah emily membuat lucy benar benar ingin menguliti emily sekarang juga.

"Gak tau, davidnya belum bilang keorang tua lucy" jawab vita.

"Oh gitu"

"Oh iya, lucy ini umurnya berapa?" Tanya sepupu david. Sementara david hanya meminum minumanya dengan santai.

"18 tahun" jawab lucy.

Byurrr

Air yang berada dimulut david sekarang sudah membasahi lantai mansion itu. Mereka menatap david dengan pandangan heran, sementara david membelakan matanya. Dan emily hanya terkekeh karena sudah mengetahui penyebab david seperti itu.

"Bukannya umur kamu 22 tahun? Kata david umur kamu 22 tahun" ujar vita dengan heran sambil memandangi david dan lucy bergantian.

"Enggak ma, umur lucy emang 18 tahun. David emang selalu bilang umur lucy 22 tahun sejak pertama kenal. Katanya kalo umur lucy 18 tahun itu terlalu muda" ujar lucy sambil terkekeh dan melihat david dengan tajam.

Best Mistake In MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang