Sesampainya dirumah Emily, Lucy langsung mengeluarkan semua barang bawaannya yang dibantu dengan Emily. Tanpa bertanya lagi, Lucy langsung melangkahkan kakinya menuju kamar Emily. Seakan-akan rumah itu adalah rumahnya.
Setelah menaruh barang belanjaannya di dekat nakas, Lucy langsung membanting dirinya diatas kasur. Sedangkan Emily hanya duduk bersila menghadap Lucy.
"Lo kenapa deh Luc? Coba lo jelasin ke gua sejelas-jelas nya," ucap Emily.
Lucy menggelengkan keplanya dengan pelan. "Gua gak ngerti Em. Gua bingung mau jelasin kayak apa lagi ke lo. Semuanya terlalu rumit," ujarnya serak.
"Gimana kalo gua aja yang nanya dan lo tinggal jawab," usul Emily yang langsung diangguki Lucy.
"Lo kok bis--"
"Sekali lagi lo nanya kenapa gua bisa temenan sama Rama, lo gua lempar dari balkon, Em!" Tegas Lucy seakan tau apa yang mau ditanyakan Emily.
Emily menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Kok lo tau sih gua mau nanya itu?" Tanya Emily heran.
Lucy hanya mengabaikan perkataan Emily. Karena itu membuang tenaganya saja. Dan pertanyaan itu sangatlah tidak penting.
"Kok Tante Rista bisa dirawat?" Tanya Emily lagi saat ia tau bahwa pertanyaannya tidak akan dijawab Lucy.
"Lo tau kan kalo Bunda emang lagi sakit dan Bunda koma," ujar Lucy masih tetap memejamkan matanya.
"Iya gua tau. Tapi kenapa lo gak bilang Rumah Sakit apa. Kan gua bisa jenguk Bunda lo," ujar Emily.
"Buat apa Em? Bunda juga lagi gak sadar. Lagi pula lo gak nanya kan sama gua kalo Bunda di rawat dimana," ujar Lucy santai. Tapi Emily tau jika ada nada kegetiran didalamnya.
"Gua emang gak nanya, tapi seenggaknya lo gak kasih tau gua Luc," jelasnya.
"Gua gak mau banyak orang yang tau kalo Bunda di rawat."
"Kenapa?" Tanya Emily heran.
"Gua gak mau banyak yang jenguk Bunda," ujar Lucy lagi tanpa menjelaskan alasannya.
"Kenapa?" Tanya Emily lagi. Ia harus bersabar untuk menghadapi Lucy. Ia tau, Lucy tidak akan menceritakannya jika ia tidak bertanya.
Lucy menghembuskan nafasnya dan mengganti posisinya menjadi duduk bersila berhadapan dengan Emily.
"Karena gua gak mau kalo ada orang yang tau kondisi Bunda. Apalagi kalo dia tau Bunda dimana. Ya walaupun gua gak yakin sih kalo dia itu nyariin gua dan Bunda. Mengingat dia udah bahagia sama keluarga barunya," jelas Lucy getir.
"Oke gua ngerti. Tapi kapan-kapan lo harus bawa gua, Mama, dan Papa buat nemuin Tante Rista. Gua tau kalo nyokap itu kangen banget sama Tante Rista. Sekalian dia ngeliat keadaan Tante Rista kayak apa," ujar Emily.
"Iya... tapi kapan-kapan," ujar Lucy dan Emily hanya bisa mengangguk. Ia tidak mungkin memaksa Lucy.
Emily memperhatikan Lucy yang sedang memandang jendela dengan pandangan menerawang. Emily tau jika ada yang disembunyikan Lucy darinya. Dan Emily pun mengingat satu hal.
"Lo kenapa tadi kok mau cepet-cepet pulang? Gak enak tau sama Ramanya, masa abis di traktir langsung ditinggal dianya."
Pertanyaan yang Lucy hindari.
"Luc? Kenapa lo tadi? Dijawab bukan cuma diem aja," ujar Emily ketus.
"Gua ketemu sama dia," ujar Lucy pelan, bahkan Emily hampir tak mendengarnya.
"Dia siapa maksud lo?"
"Dia orang yang gak pengen gua temuin sekarang. Dia orang yang udah buat gua kayak gini," ujar Lucy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake In Marriage
RomanceCerita dibuat pada tahun 2016. Lalu di unpublished dan sekarang di re publish kembali tahun 2020. Kepulangan Lucy ke Indonesia ternyata membuatnya harus kehilangan keluarga yang sangat disayanginya. Lucy juga terpaksa harus menikah dengan salah satu...