Sambil menjilati saus barbecue di jemarinya, Velvet diam-diam melirik ponsel yang ia letakkan di pangkuan. Tidak mungkin ia menaruh di atas meja —Trisya bisa saja mengintip dan tahu tentang hubungannya dengan Luke.
Hubungan? Velvet geleng-geleng kepala sendiri. Lo ga sespesial itu elah, Vel.
Luke
I love you"ANJENG!" pekik Velvet, nyaris membuat ponselnya jatuh ke lantai.
Seisi Wingstop kini menatapnya aneh, termasuk anak kecil di meja sebelah yang langsung dinasihati ibunya agar tidak bicara kasar di tempat umum.
"Malu-maluin lu," ujar Trisya sambil meneguk ice lemon tea-nya. "Ada apaan sih?"
"Anjeng anjeng anjeng."
Ibu-ibu di samping mereka, lagi-lagi memperingati anaknya. "Dek, kalo udah gede jangan gitu ya."
Velvet menoleh, memberi tatapan yaudasi-mulut-mulut-gua-ini-ribet-bet-idup-lu-urusin-tuh-bedak-lu-belepotan pada Ibu itu.
Trisya mengguncang-guncang lengan Velvet. "Kenapaaaa?!"
"Dia akhirnya bilang, Tris!" jerit Velvet yang langsung disesalinya karena keceplosan.
"Dia siapa? Bilang apa?"
Ayo, Vel. Keluarkan jurus dusta andalan lo. "Tukang kebun gue! Bilang kalo bonsai yang nyokap pesen udah nyampe di rumah!"
Bahu Trisya mendadak turun. "Ya elah. Gue pikir apaan. Taunya bonsai doang."
"Eh ini bukan bonsai sembarangan," sanggah Velvet, masih berkilah. "Pesennya jauh dari Jepang. Aesthetic."
"Tai."
Ibu-ibu itu ganti menatap Trisya, lalu ia menarik anaknya keluar secara paksa dari Wingstop.
"Ibu itu tidak tahu kerasnya pergaulan Jakarta," kata Trisya mencibir. "Nanti anaknya juga pasti berkata kasar."
"Seenggaknya tidakan preventif dia udah bagus."
Trisya mengangguk-angguk, lalu berkutat dengan ponselnya. Sedangkan Velvet, mengetik di bawah meja, membalas pesan Luke.
Velvet
Hey is there something wrongLuke
No just wanna tell you thatVelvet
Telat
Dari kemaren2 tau gaLuke
????Velvet
Just google translate it alreadyBeberapa menit berselang, pesan balasan Luke masuk.
Luke
MaafVelvet
HAHAHAHAHAH YOU REALLY DID"Eh, Vel," panggil Trisya. "Gue keinget 5SOS deh."
Velvet mendongak, memasukkan ponselnya ke saku celana. "Keinget apa?"
"5SOS," ulang perempuan itu sambil tersenyum-senyum. "Kemaren Calum di depan mata gue, ya ampun. Rasanya pengen gue karungin terus bawa pulang tau ga?"
Biasa aja, neng. Gue liat dia shirtless abis itu kaga sombong. "Iya deh, yang Fanpit."
"Ih tuhkan. Bukan gitu."
"Bercanda." Velvet tertawa. "Seru ya? Di Silver juga sih. Tapi abisannya mata gue sakit nyureng-nyureng mulu."
"Seru banget!" Trisya berseru, menenggak minumannya lewat sedotan, lalu nyaris tersedak. "ANJIR APAAN NIH?!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Middle Row ♪ Hemmings | ✓
Fanfiction❝The spotlight is on me but she's all I see.❞ Highest rank #5 in Fanfiction [23/4/16] [ i put this story in the 'mature' section because it contains harsh words and a violence scene] Copyright © 2016 by bajigur