23

11.1K 2K 998
                                    

[Contains violence and a little bit of mental issue. Read at your own risk.]

"You're such a douche," ujar Luke penuh penekanan di tiap kata.

"So what are you? A douche calling someone a douche?" Bimo tertawa sinis, setengah meledek. "You stole my girl from me."

"Your girl?" Luke mengernyit. "You're nonsense! She's mine. Fuck off."

Velvet menoleh pada Luke, menahan lengannya yang mulai mengayun. "Don't swear."

"Sorry," bisik Luke di telinganya.

Saat Luke lengah, Bimo tanpa basa-basi langsung meninju pelipisnya. Pertengkaran itu tidak terelakkan. Luke tidak mau kalah, ia juga melayangkan pukulannya pada laki-laki itu. Sedangkan si Manu Rios KW melipir masuk ke dalam, tidak ingin ikut campur.

"Just fuck it. You two, stop!" lerai Velvet, berusaha memisahkan mereka berdua.

Luke, mendengar perintah gadisnya itu, jelas langsung berhenti. Sedangkan Bimo bingung mengapa sesi adu jotos itu tiba-tiba selesai.

"Luke, remember what I told you?" tanya Velvet pelan, lalu pria itu mengangguk.

"Harusnya lo ga usah bawa bule ini, Vel," kata Bimo. "Kalo mau ketemu gue, berdua aja."

"Sumpah ya, udah kayak gini lu masih mau ngajak bercanda?"

"Santai dikitlah. Ga enak malem-malem ribut di kosan orang."

"Lu psycho ya?" tandas Velvet. "Lu pikir teror yang lu kirim ke rumah gua ga serem?"

Bimo membelai lembut pipi Velvet. "Lo takut, Sayang?"

"Don't ever touch her," desis Luke sambil menepis tangan laki-laki itu.

"I don't have any business with you, Luke. Shut up."

Satu tonjokan lagi ditujukan Luke pada Bimo yang menurutnya sudah kelewatan itu. Dan Bimo, entah bagaimana caranya, ia membalas sepuluh kali lebih keras hingga Luke terjatuh ke lantai dan nyaris hilang kesadaran.

"Woi lu anjing dah!" jerit Velvet lalu membantu Luke berdiri.

Bimo tertawa, suaranya terdengar seperti ejekan. "Makanya, Sayang, jangan main-main sama gue."

Si Manu Rios KW tiba-tiba saja keluar dari dalam rumah indekos membawa serombongan gengnya —menonton pertandingan itu. Mereka cukup terkejut melihat Luke sudah babak belur di mana-mana, sedangkan Bimo hanya memar sedikit.

"Gua bisa laporin lu ke polisi," kata Velvet tidak tanggung-tanggung pada Bimo.

"Polisi?!" koor kawanan mahasiswa itu sambil saling berpandangan.

Si Manu Rios KW angkat bicara. "Bentar, bentar. Ini sebenernya ada apa sih?"

"Tanya tuh sama temen lu yang psycho."

Lalu, semua mata tertuju pada Bimo yang masih memasang wajah tanpa dosa.

Velvet mengeluarkan dua buah boks dari dalam tasnya, menyerahkannya dengan kasar ke Bimo. "Nih, sekalian tanya sama teror sampah yang dia kirim anonim ke rumah gue."

Manu Rios KW merampas boks-boks itu, lalu membukanya seperti kucing yang sedang kelaparan. Teman-teman Bimo lalu memicing menatap isinya, lalu menatap Bimo yang kini statis.

"Lo gila, Bim?" kata Pandu setengah emosi juga.

"Lo ngirim ginian, Bim? Udah gila beneran?"

"Lo gi—"

Middle Row ♪ Hemmings | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang