[21] Baper.

1.9K 184 3
                                    

Cara P.O.V

'Yeah i'll stick with hell no's and headphones'
gumam gue yang lagi dengerin lagunya Hailee Steinfeld, Hell No's and Headphones. Lagunya enak banget pas dengan keadaan gue yang lagi alone di bawah pohon sambil melihat kearah lapangan basket.

Di lapangan, ada Barb lagi main sama Luke, Zayn, dan Ashton. Barb emang tomboy banget. Dia aja ikut ekstra basket dan taekwondo. Jadi wajar lah, kalo dia main sama cowok juga. Gaakan dikatain cabe juga sih. Itu enaknya jadi tomboy, bisa deket sama siapa aja. Bebas.

Tiba-tiba, si tiang blond itu melambai ke arah gue. Pipi gue kaya ada something gitu. Gue gak balas melambai ke arah Luke, tapi buang muka. Kali aja dia matanya tajam, jadi bisa lihat muka gue yang udah merah kaya tomat gini.

"Ciee, ada yang blushing nih" Perrie mencubit - ga lebih tepatnya menampar pipi gue. Tuh cewe dateng darimana sih? Kaya setan aja.

"Aww, apaan sehh. Siapa yang blushing" gue mengusap pipi gue dan melempar muka ke arah lapangan basket lagi. Okay, gue nyesel udah liat ke arah sana. Luke lagi buka baju. He is shirtless by now.

Mereka - Luke, Zayn, Ashton, dan Barb berlari ke arah gue dan Perrie. Awas aja kalo si Perrie sampe lapor kalo gue blushing tadi.

"Eh, Car bagi minum dong" kata Luke sambil mengelap keringat yang ada di dahinya.

Walaupun rambutnya berantakan, keringat dimana-mana, he's still handsome. Dan, gue gatau gimana describe abs nya. Gue harus berhenti menatap tubuhnya dan mengambil minum untuk Luke.

"Like what you see? Harusnya lu ambil foto, it'll last longer" kata Luke sambil tertawa kecil.

"Lu gatau aja Luke. Tadi Cara itu.." Perrie memulai dan gue langsung membekap mulutnya. Kan bener nih anak.

"Aduh suram disini, DULUAN YE!" teriak gue sambil membawa Perrie pergi dari tempat itu. Gue menoleh ke belakang untuk memastikan gak ada yang mengikuti. Tapi ternyata ada. Oh, cuma Barb.

"Tadi Cara kenapa?" tanya Barb sambil memegang bahu gue. She looks exhausted.

"Tadi dia itu blushing pas Luke dadah ke dia" Perrie mengatakan itu dengan sangat cepat sampai-sampai gue gak bisa membekap mulutnya.

"Serius? Haha" tawa Barb pecah. Gue gatau kenapa dia ketawa. Itu kayanya biasa aja kali ya buat dia. Toh dia sering diflirt sama cowo dan biasa aja. Dan menurut cerita dari Tay, Ele, dan Perrie sih cowok yang mencoba mencium Barb - namanya kayanya Jeremy, ditendang Barb pas bagian itunya. Sakit kali ya.

"Gaada yang lucu ah" kata gue sebel sambil berjalan menjauhi mereka. Pas gue lagi mau ke loker, gue malah nabrak Luke. Ya elah. Keluar kandang macan masuk kandang black panther.

"Eh sorry" kata Luke sambil berlalu. What? Dia ninggalin gue gitu aja? Huft.

Gue buka loker gue dan kayanya ada yang baru deh. Apa ya. Buku biologi emang udah ada disitu. Modul modul iya. Lah, ini coklat siapa? Gue pun mengambil coklat itu dan membaca kartu namanya.

"For : Cara
From : secret.

Hayo gue siapa? Btw,ini buat lo."

Buat gue? Hahaha. Ini kan bukan Valentine? Tau ah rejeki ga kemana. Tapi kira-kira dari siapa ya. Orang pertama yang meluncur dari benak gue adalah Luke.

Dia soalnya pas gue mau buka loker kaya awkward gitu deh. Kayanya dia gamau gue tanyain atau gamau tau reaksi gue. Bisa jadi sih. Tuh kan sok-sokan conan mah gini.

Tapi, gue gatau perasaan gue sama Luke. Gue baru tau dia sekitar 1 bulan. Baru banget. Mungkin itu namanya cinta pertama kali ya? Tapi kalo gue confirmed perasaan gue tar gue sama dia jadi awkward dong.

This feeling is complicated.

Kita Kenapa Sih? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang