Limabelas

3.2K 183 37
                                    

recap:
Aldi yang masih labil akan perasaanya sama Katya maupun Salsha. padahal, dia udah resmi jadian sm Katya setelah Katya bilang kalo dia udah putus sama pacarnya. Bastian yang naksir Salsha, pake banget. Dan juga Salsha yang gatau hatinya ini sebenarnya buat siapa.

★★★★★★★

Di kamar, setelah mengobrol di taman dan mengantarkan Katya -pacarnya- pulang, Aldi kembali bergelung dengan kebimbangannya yang semakin menjadi.

Bagaimana tidak?

Entah lah. Seharusnya dia berbahagia karena Katya, perempuan yang di gilainya sejak dulu kini telah ia miliki sepenuhnya. Tapi, kenapa yang bergerumul di pikirannya sekarang justru malah Salsha, bukan Katya?

Pikirannya kini malah terjatuh pada kejadian malam itu, saat ia mencium Salsha, begitu saja.

Hal ini justru terdengar sepele untuk cowok normal yang mencium perempuan, tapi entah kenapa kali ini tidak. Apa karena Salsha hanyalah teman?

Teman.

Teman.

T E M A N.

Tapi Aldi merasakan sesuatu yang berbeda, yang mendorongnya untuk melakukan hal itu, yang membuatnya kalang kabut, yang membuatnya bingung akan perasaannya sendiri, yang membuatnya bimbang atas perasaannya pada Katya, begitu juga pada Salsha yang kini terlalu abu-abu.

Aldi mengusap wajahnya frustasi. Ia menyayangi Katya, jelas. Tapi kenapa malah cewek itu yang muncul di benaknya dan seperti mempersulit semuanya.

"Shit!" omel Aldi gusar. Ia turun dari kasur, menyesap teh hangat diatas meja belajarnya. PR Geografi terbengkalai, tidak ada niatan sedikitpun untuk menyelesaikannya. Bahkan untuk menyentuhnya saja tidak.

"Ma?" Aldi membuka pintu kamar. Mengobrol dengan Mama mungkin bisa menormalkan debaran jantungnya. Mungkin.

Maka ia segera turun kebawah dan mencari Mama, menariknya untuk duduk di ruang tengah dan mengajak ngobrol.

"Hai, Ma,"

Sambil menarik bantal dari sandaran sofa, ibunya mengerutkan kening, kebingungan. "Apa?"

"Kita ... ngobrol."

"Ah apaansih kamu!" Mama berdiri, beranjak dari sofa sambil memukul pundak Aldi dengan bantal.

"Ma, ih! Sini kek temenin Varo ngobrol."

"Apa sih kamu nggak jelas tiba-tiba minta diajak ngobrol. Pengen banget apa? Mama masih harus bantuin kerjaan Papa kamu, nih!"

Setelah itu, pintu kamar Mama tertutup rapat.

"ELAH, BIASA AJA KALI, MA."

Beberapa menit cowok itu duduk diam di sofa, menghadap televisi yang mati. Begini deh malasnya jadi anak tunggal. Tidak ada abang atau adik yang bisa diajak main playstation bareng.

"Ma, keluar dong, please," pinta Aldi lagi akhirnya.

"APA SIH, ROO SAYANG? UDAH SANA KERJAIN TUGAS GEOGRAFI NYA!"

UnobtainableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang