Pria Sombong Menyebalkan

10.6K 309 0
                                    

Audi POV

"Auuuuuuuhhhhhh gila kamu yah?? "Kata Billy benar2 keras menatapku

Peduli setan dia semarah itu kepadaku setelah menginjak kaki kanannya dengan sepatu ketsku. Aku bahkan sudah tidak kaget dengan suara keras seperti itu, suara seperti itu sudah seperti angin berlalu tiap kali Ayah memarahiku.

"Kenapa tidak bilang dari tadi tuan? Anda sudah membuang waktuku untuk mendapatkan uang siang ini. Sana pergi dan ingat bawa moccafrio yg saya bikin tadi untuk anda. Lain kali kalau datang kesini, berusahalah agar tidak terlihat di depanku" kataku kemudian menjitak kepalanya dan lari secepat yg ku bisa kearah ruangan dekat dapur dimana loker pekerja berada.

dia bahkan sombong dan tidak tahu berterima kasih. Sepertinya jitakan di kepalanya dan bekas injakan kakiku di kakinya akan membuatnya berpikir dua kali untuk datang ke cafe ini..Pria Sombong Menyebalkan.
👠👠👠👠👠👠👠

"Gimana kerja sambil kuliah? Capek ga??" Tanya Enzy

"Sejauh ini. Karna kuliahku hanya lima mata kuliah saja jadi masih bisa ku tangani." Kataku

"Ini gue beliin vitamin C di apotik tadi, biar lo ga sakit"

Aku bahagia sekali mempunyai sahabat seperti dia. Tahu apapun yang aku butuhkan tanpa aku harus bilang.
"Makasih Zy," kata ku memeluknya dan mencium pipinya

"Tapi bagaimana dengan ayah lo ?? Apa ada kabar dari dia?? "

"Dia hanya menyuruh anak Buahnya mengikutiku dan berniat memaksaku pulang. Tapi tenang saja karna aku tidak sebodoh itu. Jangan panggil aku Audi kalau aku tertangkap dengan ajudan2 ayahku yg jelek2 itu." Kata ku tersenyum nakal kepada Enzy sambil mmnaikkan sebelah alisku

"Terserah lo deh. Yg jelas lo harus jaga diri" kata Enzy dengan senyum yang akan selalu aku rindukan itu

"Ia Zy." Kata ku membalas senyuman kepadanya
👠👠👠👠👠👠👠👠👠

Author POV

"Anak itu benar2 membuatku geram. Cepat cari dia dan seret dia ke hadapanku sekarang. Sudah tiga minggu ini kalian ku suruh mencarinya tapi selalu saja tidak membuahkan hasil." Kata Wijaya benar2 geram dengan wajah yang memerah karena perasaan marah yang menggelapkan hatinya

"Apapun yang terjadi dia harus ada di hadapanku paling lambat besok. Ingat itu!!" Katanya kemudian menggebrak meja dihadapannya

"Baik Om. Saya akan mencari Audi dan akan membawanya ke hadapan Om." Kata salah satu anak buah Wijaya

" kalau kau menemukannya, jangan beri dia ampun. Jangan pernah bawa rasa kasihanmu untuk dia" kata Wijaya tegas

"Saya berjanji Om." Katanya kemudian

👠👠👠👠👠👠👠👠

"Sudah saya bilang kalau mau datang ke Cafe ini berusahalah agar tidak terlihat olehku. Melihatmu saja sudah mengotori hatiku lagi.. aahhh" kata Audi menatap Pria itu dihadapannya

"Berhentilah bersikap seolah-olah saya yang salah atas kejadian itu. Kau menumpahkan kopi ke kemejaku, memanggilku Om Om, membuka bajuku tanpa izin, mencuci kemejaku tanpa bertanya haruskah itu, menyentuh pergelangan tanganku, menjitak kepalaku dan itu merusak rambutku, menginjak kakiku, dan apalagi sekarang? Memangnya kau pikir ini Cafe punyamu hah nona gila ??"tanya Billy tak hentinya menatap geram kearah Audi

"Ok baiklah. Saya yang salah. Jadi saya minta maaf dan pesanlah apa yang ingin anda pesan lalu pergi" kata Audi menopang dagunya dengan kedua tangan diatas meja

"Mana ada pelayan seperti mu?? Saya mau dilayani dengan pelayan yg lain" kata Billy

"Aduh banyak sekali mau mu tuan" kata Audi kemudian menginjak kembali kaki Billy dengan keras dan sedikit kemarahan didalamnya

Namun belum sempat berbalik, seorang Pria menarik tangan Audi dan hal itu berhasil membuat Audi tak berkedip.

"Rio ?" Kata Audi tersenyum dan memeluk Pria itu

"Kau tidak berubah. Masih sangat nakal Audi. Kebiasaanmu menginjak kaki kalau marah tidak akan pernah berubah sepertinya." Kata Rio kemudian mencium Pipi Audi

"Apakah kau merindukanku ??" Tanya Audi

"Apakah aku harus menjawabnya??" Tanya Rio

"Duduklah dan akan ku pesankan minuman. Bisakah kau menungguku sampai Cafe sepi? " tanya Audi

"Selalu untuk mu Audi" kata Rio

Audipun menuju ke meja bar dan memesankan minuman untuk Rio dan menyuruh salah satu pelayan untuk melayani Billy yg menolaknya sebagai pelayan Cafe itu.

Hampir dua jam berlalu dan akhirnya Audi sudah mengganti pakaian seragam nya dengan kaos Oblong dan celana jins.
"Kenapa kau belum pulang juga tuan? " tanya Audi kearah meja yg baru saja si lewatinya

Sedang Billy seolah menganggap ucapannya angin lalu.

"Kau harus menceritakan kepadaku semua pengalamanmu di Akabri. Ayolah dua tahun lebih kita tidak bertemu. Aku sangat merindukanmu" kata Audi tersenyum nakal ke arah Rio

"Aku ragu jika kau merindukanku. Aku rasa kau hanya merindukan menjitak kepalaku dan menginjak kaki kananku" kata Rio tertawa menatap wajah Audi yang kini mulai tersenyum semakin lebar

"Aku selalu merindukan semua tentang mu Rio. Semuanya. Setelah kamu pergi tidak ada lagi yg memprotect ku dari Ayah" kata Audi tersenyum masam

"Aku akan melindungimu. Maka kembalilah ke Ayahmu. Aku berjanji akan mengatakan kepada Ayahmu apa yang kamu inginkan Audi" kata Rio menggenggam tangan Audi

Audi yang mendengar perkataan Rio lantas berdiri.

"Aku pikir kamu berbeda Rio. Ternayata kamu kesini untuk membujukku pulang. Aku tidak akan pulang. Aku takut dengan Ayah. Ayah tidak segan2 membunuhku jika aku tidak menuruti kemauannya."kata Audi kemudian berlari menuju ke arah pintu keluar Cafe

Sebelum sampai di pintu keluar Cafe, Audi tidak sengaja membentur meja dan akhirnya terjatuh. Kaki kirinya terkilir dan tangan kanannya membiru karena benturan meja. Namun ia masih bisa berdiri menuju pintu Cafe. Sebelum membuka Pintu Cafe tersebut, pintu itu sudah terbuka dengan sendirinya.

Empat orang Pria berseragam loreng membantunya berjalan menuju ke mobil. Maaf diralat, bukan membantu tapi memaksa.

Namun sebelum masuk ke mobil, Audi sempat memanfaatkan kelengahan ajudan ayahnya itu dan menuju ke arah yang dapat memudahkannya lari. Namun ia menabrak seseorang.

"Tuan, ku mohon selamatkan aku. Aku benar-benar butuh bantuan mu untuk kabur dari mereka" kata Audi berlutut di kaki pria itu.

Audi kini dibanjiri oleh air mata, ia benar2 merasa kesakitan di sekujur tubuhnya dan benar2 belum siap bertemu ayahnya.

Terdengar kembali suara hentakan2 spatu laras yang menuju ke arahnya.
Audi semakin menangis keras dan memeluk erat kaki orang itu.

"Tolong selamatkan saya tuan. Saya benar2 takut" kata Audi

Pria itu hanya diam sampai ke empat pria berpakaian loreng tersebut membawa Audi pergi.

Namun ada perasaan aneh saat melihat gadis itu menangis, sepertinya gadis itu sedang benar2 tertekan. Batin pria tersebut
...
👠👠👠👠👠👠👠👠👠

CEO VS NAUGHTY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang