Dilema

16.8K 434 0
                                    

"Zy, cariin Kosan dong. Yang murah tapi nyaman." Kata Audi masih dengan lahapnya memakan kwitiew

Enzy tersedak minumannya sendiri.
"Lo ga salah Di ??"
" salah sih Zy. Tapi mau gimana lagi. Ayah itu sudah ga sayang lagi sama anak bungsunya ini. Umurku bahkan sudah 20 tahun tapi sampai saat ini selalu saja dijadikan bonekanya. Huft.." gerutu Audy
" ada masalah apa lagi sih?? Biasanya weekend lo bakalan ke rumah gue. Nginap dan nangis semalaman.."
"Sambil bilang Aku benci Ayah" kata Enzy dam Audi bersamaan

Enzy sudah sangat hafal dengan tingkah laku Audi ketika bertengkar dengan Ayahnya.
" kali ini beda Enzy! AYAH memintaku Menikah. Katanya aku tidak boleh menjadi wanita nakal yang suka on night stand dengan pria diluar sana. Tapi bayangkan aku baru semester 6. Bahkan aku belum lulus Kuliah. Dia sendiri yang memaksaku untuk cepat menyelesaikan Jurusan yang bahkan tidak sama sekali membuatku tertarik" gerutu Audi dengan suara bergetar

Enzy mendekati Audi dan memeluknya.
"AYAHMU pasti menginginkan yg terbaik bagi lu Dy"
"Dari aku lahir di dunia ini, semua orang sudah berkata seperti itu kepadaku"

👠👠👠👠👠👠👠👠👠

"Sudahlah. Biarkan dia pergi. Bahkan dia benar-benar tidak mau mendengar penjelasanku melakukan semua ini",kata pak Wijaya.
"Sudahlah sayang. Kamu terlalu keras mendidik putrimu sendiri. Dia seharusnya diperlakukan seperti anak gadis berusia 20 tahun pada umumnya. Kamu sudah melarangnya pacaran, dan sekarang memaksanya untuk menikah muda" kata Ny. Wijaya menggenggam tangan suaminya
"Dia sudah berumur 20 tahun. Artinya dia sudah dewasa sayang. Dia harus menuruti kemauanku karna ini juga demi dia. Dia anakku" kata Wijaya tersenyum menatap istrinya
"Tapi dia juga anakku. Aku tidak akan merelakan anakku pergi hanya gara2 kamu memaksanya menikah. Dia sudah cukup menderita selama ini Wijaya. Kamu tidak bisa mendidik anakmu seperti kamu mendidik prajuritmu di Akabri. Aku menyayangi anakku, meskipun kamu sepertinya tidak menerima dia karna dia perempuan" kata ny. Wijaya tidak mampu lagi membendung tangisnya
"Aku sudah pernah bilang, berhentilah membahasa masalah tidak penting ini" kata Wijaya geram "anak itu benar-benar tidak seperti anak seorang Perwira" sambungnya
"Cepat hubungi andika muntuk mengerahkan prajuritnya mencari Audi"


CEO VS NAUGHTY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang