Tes Perasaan Audi

8.6K 298 0
                                    

Audi POV

Aku harus mengikuti saran Ka' Dika untuk tahu siapa Pria yang berhak jadi suamiku kelak.

"Saya ingin bertemu dengan Billy" kataku kepada sekertaris Billy

"Mbak harus membuat janji. Mbak seharusnya tidak boleh datang terlalu pagi. Pak Billy sedang sibuk bekerja" kata wanita yang umurnya kira2 tiga puluh tahun itu

"Apa yang anda maksud ? Saya ingin bicara berdua dengan Billy. Ini penting" kataku

"Maaf mbak tetap saja tidak bisa" kata wanita itu

"Saya Beri tahu rahasia yah mbak" kataku mendekat ke arahnya "saya adalah calon isteri Billy" sambungku menjauh darinya

Wanita itu hanya tertawa.

"Mana mungkin kau wanita seperti ini jadi calon isteri bos saya. Hahaahaha" wanita itu tertawa

Ahhh kurang ajar banget sih. Pasti aku dikirain cewek2 simpenan billy. Apaan.

Aku menelfon Billy dan menyuruhnya keluar dari ruangannya. Selang lima menit, Billy keluar.
"Ana, kenapa kamu tidak membiarkan tunangan saya masuk? " tanya Billy

Wanita itu nampak terkejut.
"Aku sudah bilang. Aku calon istrinya. Namaku Audi marissa Wijaya. Catat yah. Jangan sampai lupa Mbak" kataku keras sambil menggandeng Billy masuk ke ruangannya.

"Bill, masa' dia kira aku wanita simpenan kamu" kataku ketika Billy di duduk di sofa dirungan besar itu

" ya pastaslah. Mana ada perempuan baik2 ke kantor pakai baju transparan mana celananya pendek banget. Dalemannya keliatan semua" kata Billy kembali membolak balik berkas dihasapannya.

"Aku tadi abis dari Mall. Makanya langsung kesini ga sempat ganti baju"jawabku berbohong

Aku sengaja pakai baju gini biar lihat dia tergoda ga sama aku dan awas saja kalau dia berani berbuat mesum kepadaku.

"Kamu ngerjain apa sih? " tanyaku mendekatkan wajahku ke wajahnya sambil sedikit menunduk ke arah berkas yang dari tadi di bolak baliknya.

Kurasakan Billy menegang. Ia mengangkat kepalanya sedikit menjauh dariku. Sengaja ku pakain parfume pemberian mama yang bau strawberry ini, kata ka' Dika wangi ini bisa menghipnotis laki2

"Kamu kalau lihat berkas yang di depan aku ga usah sedekat ini. Lagian mana kamu ngerti. Kamu dari jurusan Psikologi dan ini berkas tentang Bisnis." Kata Billy tanpa menatapku. "Ini juga kamu mandi pake' parfume yah ? Sudah pakaianmu kurang bahan, mandi pake parfume, ini lagi kelakuanmu seperti gadis jalang" kata Billy

Aku menegakkan badanku. Sialan Billy. Kalau bukan karena saran Ka' Dika, aku ga mungkin pake pakaian ini dan berperilaku sepeti ini tahu. Tapi aku tidak boleh kalah sebelum aku menemukan sisi mesum Billy.

Aku menuju kulkas kecil di ruangan Billy. Ku ambil sebotol air putih dan meminumnya. Ku sengaja meminum air putih ini sedikit berbeda dari biasanya. Ku angkat wajahku lebih tinggi untuk menelan air putih tersebut agar Billy bisa melihat lekukan leherku yang tengah menelan air ini. Dengan sengaja ku biarkan air itu membasahi sedikit bagian leherku.

Akhirnya, Billy masuk perangkapku. Ia mendekatiku. Aku menunggunya sambil tersenyum menang. Ia terlihat terus memandangi bibir ku. Setelah sampai di dekatku, ia mendekat ke arahku semakin dekat hingga aku memejamkan mata sedikit demi sedikit..selang 10 detik belum juga ada kurasakan sentuhan Billy.

Setelah ku buka mata, lebih dari 3 helai Tissue diberikan Billy ke tangannya dan jari telunjuknya menjauhkan jidatku darinya.
"Kita akan berciuman setelah kita menikah Audi. Jadi berhentilah menggodaku" katanya kemudian kembali ke mejanya

Betapa malunya aku. Ku tutup wajahku dengan tissue.

"Udahlah ga usah malu. Nanti kalau kita udah nikah. Tanpa kau suruh aku juga akan melakukannya" kata Billy masih sibuk mengotak atik mouse di layar komputernya.

Aku berjalan ke kursi yang ada di depan Billy.
"Maafkan aku Bill, ga seharusnya aku melakukan hal2 memalukan seperti tadi" kataku menahan malu

"Aku sangat menghormatimu sebagai calon isteriku. Aku tidak mau kau bersikap seperti wanita2 one night stand ku. Jadi berhentilah mencoba hal2 yg tidak cocok denganmu Audi." Kata Billy menatapku di depannya

" kau tahu, walaupun aku belum mempunyai perasaan untukmu tapi aku akan mencoba membuatmu bahagia" kata Billy tulus dari hatinya " aku juga tahu, aku akan susah membuatmu jatuh cinta kepadaku." Kata Billy memalingkan wajahnya ke arah layar komputer

"RIO datang menemuiku kemarin " kata ku dengan memberanikan diri terus menatap Billy

"Lantas? " tanya Billy tak bergeming sama sekali

"Dia memintaku meninggalkanmu" kataku to the point

Billy terlihat terkejut dan menghentikan pekerjaannya. Ia tersenyum menatapku.

"Dia pasti menyukaimu kan, seperti dugaan ku kemarin? " kata Billy ringan dan dengan senyuman yang dibuat sesantai mungkin

Aku mengangguk.

"Apapun alasan dia, aku sangat tahu dia mencintaimu Audi" kata Billy

"Apakah kau tidak marah kalau aku memilih dia dan membatalkan pernikahan ini? " tanyaku bingung

Billy tersenyum dan mengangguk pelan menatapku.

"Aku bingung Bill. Kenapa kau tidak melarangku? " tanyaku tanpa ada sedikit kata malu dalam benakku

"Karna dia mencintaimu Audi. Sedangkan aku baru mengenalmu sebulan ini dan hubungan kita tidak baik. Kau sudah mengenalnya dari sekolah dasar. Jelaslah kau memilihnya" kata Billy

"Billy, tapi Ayah? " tanyaku

"Lakukan apapun sesuai hatimu. Ayahmu pasti akan mengerti.",jawabnya

"Tapi sebelum aku membuat keputusan. Bolehkah aku memelukmu ? " tanya ku

Sebenarnya aku mau tahu apakah hatiku berdetak kencang saat bersentuhan denganmu. Ka' Dika Bilang kalau dadaku berdetak dengan kencang dan seperti ada kupu2 yang beterbangan dari perutku itu artinya aku menyukai Billy.

Billy tidak merespon permintaanku.
"Sekali saja, untuk ketiga kalinya aku minta memelukku. Tapi kali ini aku ingin membuktikan sesuatu" kataku mendekati Billy dan berdiri tepat di sampingnya

Billy akhirnya berdiri di hadapan ku dan memelukku dengan erat. Aku bisa mencium aroma parfumenya. Perasaan apa ini? Ada sesuatu yang ingin keluar dari dadaku. Berdetak cepat sekali. Ya tuhan. Apa ini. beberapa saat kemudian tubuhku menegang saat Billy mencium pucuk rambutku dengan pelan. Ah ka' Dika bohong ini bukan seperti kupu2 yang mau beterbngan keluar dari perutku tapi seperti aku ingin meloncat-loncat kegirangan.

Ku lepas pelukanku lebih awal. Aku memegang dadaku sebelah kiri dan merasakan jantung itu masih berdegup dengan kencang. Aku menggigit bibir ku. Aku masih bingung perasaan apa ini.

Billy memandangiku bingung.
"Aku harus pergi. Sepertinya ada yang salah dengan pikiranku. Ini semua gara2 ka' Dika " kataku mengambil Tas dan meninggalkan ruangan Billy.

👠👠👠👠👠👠👠👠

BILLY POV

Aduh ada apa dengan jantung ini. Apa kah penyakit jantung Ayah menurun kepadaku? Sedari tadi jantung ini terus berdegup dengan cepat melihat Audi berusaha menggodaku.

Mulai dari pakaiannya yang membangkitkan nafsuku, caranya menatapku, meminum air mineral saja membuatku sangat ingin membunuhnya, apalagi saat dia memelukku dengan erat. Aku sampai tidak sadar mencium pucuk kepalanya. Aroma parfume strawberry yang tidak pernah ku cium dari semua wanita yang pernah ku kencani. Ahh aku bisa gila memikirkannya.

Perasaan apa ini?
👠👠👠👠👠👠👠👠

Hahahhahaha Audi mah Nakalnya sudah belajar dari kakaknya sendiri, si Andika.

Nih juga si Koko Billy sok tegar banget digodain Audi..

CEO VS NAUGHTY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang