Awal Kesakitan yang sesungguhnya

9.3K 287 3
                                    

BILLY POV

Aku benar2 tidak bisa menghilangkan wajah gadis itu dari pikiranku. Apa ini benar2 rasa bersalah karna tidak menolongnya tadi sore.

Aaaakkkkhhhhhhhh
Bahkan dia selalu menginjak kakiku setiap bertemu tapi kenapa melihatnya menangis benar2 membuatku merasa bersalah.

Apakah dia buronan, sehingga para tentara2 itu membawanya paksa ?? Tapi bukannya kalau buronan itu pekerjaan polisi?? Ah entahlah. Mungkin dia pernah mencuri dari majikannya yang tentara itu, makanya dia jadi buronan tentara. Ah sejak kapan aku memikirkan hal2 tdk penting begini.

Tok tok tok (seolah-olah bunyi ketukan pintu hihi)

"Apa yang kamu pikirkan tengah malam begini Bil? " tanya Ibu setelah pintu kamarku terbuka

"Billy hanya belum bisa tidur" kataku yah pasti berbohong

"Ibu hanya ingin bercerita banyak kepadamu"

"Billy sudah tahu kok Bu, tentang perjodohan yang dibuat Ayah di surat wasiat nya" kataku menatap layar ponselku.yang bahkan aku sendiri tak tahu apa yang membuatnya menarik perhatianku saat ini

"Apakah kamu tidak siap nak? "

Ya tuhan. Pertanyaan ibu benar2 membuatku bingung harus menjawab jujur atau berbohong untuk tidak menyakiti hatinya.

" apakah kamu punya wanita lain nak? Jujur saja, ibu sangat ingin kau bahagia."

"Bahagiaku hanya ingin melihat ibu bahagia." Jawabku tersenyum menyembunyikan perasaanku

"Ayahmu tahu apa yang ia lakukan, dan Ibu yakin ayahmu tidak akan memilihkan perempuan tdk baik untukmu."

" aku tahu itu Bu"
👠👠👠👠👠👠👠👠👠

author POV

PLAAAAAKKKKKK

Audi tersungkur ke lantai. Tamparan keras itu bisa terdengar hingga ke dapur rumah besar itu. Bekas tangan Ayahnya juga tercetak dengan warna memerah di pipi Audi yang tidak terlalu putih.
"WIJAYA, Cukup! Kau keterlaluan. Dia anak perempuanmu satu2nya" kata Retno, ny. Wijaya

"Lantas, ajarkan aku bagaimana cara memberitahu anakmu itu cara berterima kasih kepada orang yg sudah membesarkannya" kata Wijaya tidak kalah kerasnya

"Kau benar2 keterlaluan memperlakukan anakmu sendiri seperti ini" kata Retno "sudah cukup selama ini aku diam melihatmu melukai anakku. Kau sudah dibutakan sama otakmu itu"sambungnya memeluk Audi yang kini sudah pingsan di pangkuan ibunya

Beberapa pelayan mengangkat tubuh Audi masuk ke kamarnya dan membersihkan darah yang keluar dari sudut bibir dan hidung Audi.

"Kenapa tidak kau usir saja aku dan Audi kalau dalam pikiranmu wanita tidak lah berguna bagimu. Aku selama ini benar2 salah menilai mu. Ku kura jika Audi sudah besar maka kau akan menyayanginya, tapi dugaanku salah. Apa salah Audi kau memperlakukannya seperti bonekamu hanya karna dia seorang anak perempuan ??" Kata Retno berjalan menuju ke kamar Audi

"Tutup mulutmu, kalau kau masih ingin menjadi isteriku diamlah dan jangan membela anakmu itu" kata Wijaya yang berhasil menghentikan Retno

"Aku sangat menyayangi anakku Wijaya" kata Rekno akhirnya terduduk lemas di lantai rumah tersebut. Terlihat dua pelayan rumah itu menghampirinya dan membantunya berjalan menuju ke kamarnya

"Benar2 wanita tidak berguna dan hanya bisa membuat masalah" kata wijaya geram dan menyandarkan punggungnya di sofa ruang kerjanya

👠👠👠👠👠👠👠👠

"Hai, gadis manis. Apa kau sudah merasa cukup baikan sekarang?? " tanya Andika

Audi membuka matanya. Ia tersenyum namun sebutir air mata berhasil lolos dari matanya.

"Rio sudah mengahianati persahabatn kami Ka'. Dia menjebakku. Dia bersekongkol dengan Ayah" kata Audi memeluk kakaknya itu

" tidak ada yang bisa menolak kemauan Ayah de'. Termasuk Rio yang kini sudah menjadi bawahan Ayah" kata Andika mengusap kepala Audi

"Biar bagaimanapun seharusnya dia membantuku. Dia sudah mebgenalku dari kecil. Kenapa dia tega sekali padaku" kata Audi masih sesegukan

"Nasi sudah menjadi bubur de'" kata Andika "tadi Rio datang kerumah kakak dan memberitahu bahwa kamu di bawa kerumah oleh ajudan ayah. Sepertinya dia juga khawatir denganmu" kata Andika

" aku sudah menghapusnya dari deretan orang yang ku sayangi." Kata Audi menghapus air matanya.

"Apakah tamparan Ayah benar2 sakit sehingga membuat kamu pingsan.?"
Tanya Andika

"Sangat sakit, tapi lebih sakit hati aku Ka'. Ayah masih belum menerimaku sebagai anaknya. sebenarnya aku bisa menahan rasa sakit tamparan ayah tapi aku pura2 pingsan agar tidak mendengar Ayah yang semakin melukai hatiku Ka'" kata Audi

" sudah ku duga kamu hanya pura2 pingsan saja. Dasar nakal kamu yah" kata Andika mengacak-acak rambut adik satu2nya itu

"Tapi beneran tadi tamparannya benar2 keras ka'. Sampai ada bekas tangan Ayah di pipiku. Terus darah juga keluar dari bibir dan hidungku juga. Sakit Ka' " kata Audi memeluk lengan kakakya itu

"Ia ia kakak percaya. Istirahatlah de' " kata Andika

"Aku menyanyangimu ka' Dika" kata Audi mencium pipi Andika

" aku lebih mencintaimu Audi" kata Andika mencium jidat Audi

👠👠👠👠👠👠👠👠

CEO VS NAUGHTY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang