Chapter 1

1.2K 64 5
                                    


Gadis itu bernama Seohyun.  Tidak ada yang istimewa dari penampilannya.  Rambut panjangnya lebih sering diikat kebelakang, poni ke arah depan, dan sebuah kacamata tebal yang tak pernah lepas menemani penampilannya.  Deskripsi sempurna yang membuat siapapun yang melihatnya akan memanggilnya dengan sebutan "culun".  Mungkin hal itulah yang akhirnya membuat anak-anak satu sekolah sering menjadikan Seohyun sebagai korban bully-an mereka, seperti hari ini.

"Heh, sini kamu!!" Seorang perempuan memanggil Seohyun dengan suara keras, cukup keras untuk membuat anak-anak lain disekitarnya menoleh pada asal suara tersebut.  Perempuan itu menunjuk ke arah Seohyun yang sudah mulai berjalan tergopoh-gopoh menghampirinya.  Hyejin, nama perempuan jutek itu.

Seohyun berjalan tergesa-gesa dan langsung menundukkan kepalanya ketika menghadapai Hyejin.  Ia terlalu takut untuk menghadapi tatapan mata tajam menusuk milik Hyejin yang tampak sudah mau keluar dari tempatnya itu. 

"Ya sunbaenim (senior) ....., ada a-apa?" Jawab Seohyun dengan perasaan takut.

"Kamu punya waktu 10 menit untuk membelikan pesanan kami.  Ingat, jangan sampai salah!" Kata Hyejin sambil memberikan selembar kertas pada Seohyun. 

"Kamu tahu kan konsekuensinya kalau sampai kamu bikin kesalahan?" Hyejin berbisik pada Seohyun yang langsung membuat gadis itu bergidik ngeri.  Dalam hitungan detik Seohyun telah menghilang dari pandangan Hyejin dan teman-temannya. 

Seohyun menuju kantin dan bergegas membeli pesanan seniornya itu.  Tapi tampaknya kantin sudah ramai dengan murid-murid lain yang rupanya juga sudah kelaparan.  Ini gawat.

***
Seohyun berlari tergesa-gesa. Tangan gadis itu sudah penuh dengan pesanan Hyejin dan juga teman genk-nya.  Beberapa gelas milkshake dan juga beberapa bungkus roti.  Ia sudah biasa seperti ini.  Karena ini bukan pertama kalinya seniornya itu memperlakukannya seperti ini.  Seohyun berlari secepat yang Ia bisa sambil berharap waktu yang diberikan kepadanya masih tersisa, sampai akhirnya Ia menabrak seseorang dari arah berlawanan.

"Ma..maaf.....maafkan saya" Kata Seohyun seraya mengambil beberapa bungkusan yang tercecer dari tangannya.  Anak laki-laki itu ikut membantu Seohyun mengumpulkan makanan yang terjatuh itu dan memberikannya pada Seohyun. Seragam gadis itu terkena sedikit cipratan milkshake yang dibawanya, tapi untunglah milkshakenya masih bisa terselamatkan, hanya tumpah sedikit.  Tapi oh tidak, Seohyun mendapati salah satu bungkusan roti yang dibawanya kini sudah terinjak anak lain.  Seohyun menggigit bibirnya, membayangkan hal buruk apalagi yang akan menimpanya karena hal ini.

"Terlambat 5 menit!" Kata Hyejin setelah melihat Seohyun masuk kelas dengan sedikit  terengah-engah. Kim Hyejin memeriksa pesanan yang dimintanya.  Matanya melotot mendapati ada sesuatu yang kurang.

"Apa ini....kenapa kurang??" Mata Hyejin makin melotot pada Seohyun, sementara Seohyun sama sekali tidak berani mendongakkan kepalanya karena bukan tidak mungkin hal itu malah akan membuatnya makin dicerca oleh perempuan jutek itu.

"Katanya kamu murid paling pintar di sekolah ini??  Cih, itu hanya bualan saja ternyata... Membeli pesanan seperti ini saja tidak becus!"
Hyejin berkata sambil berkacak pinggang.  Dari perilakunya Ia seperti sudah siap akan melahap Seohyun hidup-hidup.

"Maafkan saya Hyejin sunbaenim...tadi saya.." Kata-kata Seohyun terputus karena tiba-tiba pandangan Hyejin beralih, bukan padanya.  Tiba tiba saja Hyejin bersikap manis.  Perempuan itu kini terlihat tengah mendekati seorang laki-laki yang baru saja datang. 

Kim hyejin menyodorkan milkshake dan sebungkus roti miliknya pada laki-laki itu yang hanya dibalas dengan gelengan.  Tapi kemudian laki-laki itu mengatakan sesuatu yang tidak pernah terbayangkan oleh Seohyun akan keluar dari mulut seorang Jung Yonghwa. Senior yang di idolakannya.

"Maaf, aku tidak pernah makan makanan yang sudah menyentuh tanah." Kata Yonghwa menolak pemberian Hyejin padanya.

Mata Seohyun melotot seakan tak percaya jika orang yang tadi menabrak sekaligus menolongnya tadi mengatakan hal itu. Dan ternyata kata-kata Yonghwa sontak juga membuat Hyejin ikut melotot.

"Mmmmm....maaf...kan saya...tadi saya ...terjatuh ....saat menuju ke sini...." Kata Seohyun menjelaskan sambil sedikit terbata bata. Habislah sudah Ia hari ini. 

"APAAAA??!! Jadi kamu memberiku makanan sampah????"

Hyejin murka, Ia melemparkan roti itu ke muka Seohyun.  Muka Seohyun memerah.  Ia sungguh dipermalukan didepan para seniornya, juga di depan laki-laki itu.  Seohyun hanya bisa menunduk.  Jika saja Ia punya lampu ajaib yang memberinya satu permintaan saja, Ia pasti akan meminta agar bisa menghilang sekarang juga.

"Maaf kan saya... Saya tidak akan mengulanginya lagi..." Suara Seohyun mulai terdengar serak.  Mungkin Ia menahan dirinya agar tidak menangis di depan mereka.  Hyejin diam sejenak. Mungkinkah Hyejin sedikit tersentuh dengan itu?

"Oke, aku maafkan untuk kali ini" kata Hyejin tiba-tiba.  Seohyun menghela nafas lega.  Tapi kemudian senyum licik terlihat di mimik muka Hyejin. Sepertinya pikirannya sudah dipenuhi dengan rencana-rencana jahat yang akan membuat gadis itu sengsara.

Bersambung...

Yongseo - Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang