"Seohyun, sepulang sekolah nanti apa kau ada waktu?" Tanya Minhyuk hari itu. Semenjak mengantar Seohyun pulang, Minhyuk sering mengajak Seohyun mengobrol. Meski sang lawan bicara masih terlihat menjaga untuk tidak terlalu dekat dengannya."Nanti?..." Tanya Seohyun sambil membuka tasnya untuk mengambil baju seragamnya. Kelas Seohyun dan Minhyuk memang baru saja selesai berolahraga. Dan mereka punya waktu beberapa menit untuk mengganti pakaian mereka lagi untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
"Iya, hari ini sepulang sekolah....bisa kan?" Tanya Minhyuk lagi. Tak ada jawaban dari Seohyun,kini muka gadis itu terlihat pucat pasi.
"Seohyun, kau tidak apa?" Tanya Minhyuk mulai khawatir.
Seohyun mengeluarkan baju seragamnya. Minhyuk ikut terperanjat. Seragam yang harusnya berwarna putih itu, kini tampak kecoklatan, penuh dengan lumpur yang kini sudah mulai berkerak karna mengering.
Lutut seohyun lemas, ia terduduk dikursinya.
"Siapa yang melakukan ini??" Tanya Minhyuk pada Seohyun.
"Apa kau punya musuh?" Tanya Minhyuk lagi.
Seohyun hanya menggeleng. Dalam hatinya ia tahu siapa yang melakukan ini, tapi ia tidak boleh menuduh, tidak ada bukti apapun."Kamu pakai ini saja Seohyun, aku akan mengantarmu ke guru BK. Ini tidak bisa dibiarkan!" Kata Minhyuk berapi-api. Minyuk menyodorkan hoodie warna birunya ke Seohyun. Semula Seohyun akan menolak bantuan Minhyuk, tapi akhirnya ia terpaksa memakainya. Karena ia berpikir Tidak mungkin akan memakai baju olahraganya sampai pulang sekolah nanti.
Setelah sedikit bersih2 dan mengganti kaos olahraganya, minhyuk mengantar gadis itu ke ruang guru BK untuk melaporkan tindakan bullying yang dialami Seohyun.
"Seohyun, kamu kenapa?" Kata Sora yang melihat sahabatnya itu tiba tiba kelur dari ruang BK, Anak-anak sering menyebut ruangan itu "ruang masalah", karena hanya anak yang bermasalah yang akan masuk ruangan itu.
"Aku tak apa Sora..." Kata Seohyun, ia sedikit memaksakan senyumnya kali ini.
"Seragam Seohyun...sepertinya ada yang sengaja merendamnya ke lumpur..." Kata Minhyuk menjelaskan.
"Mungkin ini perbuatannya kak ...." Kata kata Sora terputus. Seohyun memberi tanda pada Sora untuk tidak melanjutkan kata-katanya.
"Barusan kamu ngomong apa?"
Kata Minhyuk pada Sora."Anieyo, aku tadi bilang mungkin ini perbuatan orang yang tidak suka pada Seohyun.." Kata Sora.
"Ya, pasti seperti itu. Pokoknya sekarang kamu harus lebih berhati-hati Seohyun." Kata Minhyuk.
"Nee, Minhyuk...maaf aku merepotkanmu" kata Seohyun pada laki laki bermata sipit itu. Ia sungguh tidak enak pada Minhyuk. Minhyuk bahkan meminjamkan hoodienya pada Seohyun. Mereka bahkan belum terlalu dekat untuk menjadi seorang teman.
"Eeeey, kita kan teman sekelas. Bukankah sesama teman harus saling membantu?" Kata Minhyuk sambil menunjukkan eye smile andalannya.
*******
Yonghwa masih sibuk membereskan beberapa peralatan musik yang sudah lama tidak terpakai. Ruangan musik sekolah ini tidak terlalu sering dikunjungi siswa nya, siswa ekstrakurikuler musik sebenarnya ada bnyak. Namun akhir akhir ini mereka lebih sering latihan musik di luar. Dan beberapa siswa lain juga sudah mulai berkosentrasi untuk ujian kelulusan. Hanya beberapa yang masih sering menggunakan ruang musik ini.
"Hyung..aku membawa seseorang."
Sebuah suara mengagetkan Yonghwa yang sedang menyetel suara gitarnya. Pandangan Yonghwa mengarah pada gadis di belakang juniornya Minhyuk. Ia menggenakan hoodie biru yang tidak asing baginya. Ya, seperti hoodie minhyuk pikir Yonghwa."Dia pacarmu?" Tanya Yonghwa, pandangannya sudah mengarah pada gitarnya lagi.
"Eeeyyy, dia Seo Joohyun yang aku ceritakan kemarin. Seseorang dengan suara yang seperti malaikat..."kata Minhyuk dengan menepuk bahu Seohyun. Seohyun hanya mengerutkan dahi mendengar pujian dari Minhyuk.
"Aku pernah mendengarmu bernyanyi...kulihat kau juga pandai bermain piano." Jawab Minhyuk sebelum Seohyun sempat bertanya padanya. Seohyun memang tak pernah ingat pernah bernyanyi di depan umum. Tapi Jika diingat ingat lagi ia memang pernah bernyanyi sambil memainkan piano diruangan ini, dan saat itu ia tidak sadar bahwa ada yang mendengarnya.
"Jadi...kau mau bergabung di grup kami?" Tanya minhyuk.
"Aku...? Anieyo...." Kata Seohyun kemudian.
"Ayolah Seohyun, kau tahu....suaramu sangat bagus. Aku yakin banyak orang yang akan menyukai suara malaikatmu. Kita juga pasti akan sering menghabiskan waktu bersama dengan latihan musik...bukankah itu menyenangkan?" bujuk Minhyuk panjang lebar.
"Tidak usah dipaksa jika ia tidak mau.."
Yonghwa mengatakan itu sambil tetap menyetel gitarnya. Pandangannya sama sekali tak menghiraukan gadis itu.Seohyun hanya terdiam mendengar kalimat Yonghwa. Dalam hatinya tentu saja ia mau, melakukan salah satu hal yang ia sukai, -musik. Dan tentu saja bukan itu saja, bukankah itu berarti nantinya ia akan lebih sering bertemu cinta pertamanya. Tapi tidak, ia bahkan tidak berani untuk bermimpi setinggi itu.
"Minhyuk ah, hari ini aku pulang duluan..." Kata-kata Yonghwa membuat Minhyuk terperanjak.
"Weo hyung??kita belum latihan...Jonghyun hyung dan Jungshin juga belum datang." Tanya Minhyuk pada seniornya itu.
"Tidak apa, aku hanya harus pulang cepat. Tadi pagi eomma mengeluh sakit, dan aku harus mengantar eomma check up ke dokter sore ini.., kalian latihan saja.."
"Ehm...anu.."kata Seohyun tiba-tiba. Ia memberanikan diri mengatakan sesuatu diantara debaran jantungnya yang tak karuan hanya karena melihat wajah tampan Yonghwa.
"Hmm?" Yonghwa membalikkan tubuhnya, mencoba mendengarkan suara Seohyun yang mungkin lebih terdengar seperti sebuah bisikan.
"....Semoga ibumu cepat sembuh." Lanjut Seohyun.
"Trimakasih." Terulas senyum di wajah tampan itu. Ia kemudian meninggalkan ruangan setelah berpamitan. Sementara Seohyun tak berhenti memandangi punggung Yonghwa yang makin lama makin menghilang meninggalkan dirinya dan Minhyuk di ruangan itu.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Yongseo - Guardian Angel
FanfictionGadis itu bernama Seohyun. Tidak ada yang istimewa dari penampilannya. Rambut panjangnya lebih sering diikat kebelakang, poni ke arah depan, dan sebuah kacamata tebal yang tak pernah lepas menemani penampilannya. Deskripsi sempurna yang membuat...