Chapter 8

511 45 0
                                    


"Jaga dia Sora, aku serahkan dia padamu."

"Nee sunbaenim." Jawab Sora kala itu.

Kini Sora terlihat bingung.  Sahabatnya itu kini hilang.  Padahal Yonghwa sudah menyuruhnya untuk tidak jauh-jauh dari Seohyun.  Belum beberapa menit dari ketika mereka turun dari bis.  Andai saja ia tidak mempercayai kata-kata Hyori.  Sekarang ia baru ingat kalau Hyori adalah tangan kanan Hyejin.  Dengan pikiran kalut Sora berusaha mencari Seohyun lagi di tempat ia meninggalkannya tadi, Ia harus menemukan Seohyun segera! 

*******

Di sebuah hutan nampak beberapa anak mengelilingi seorang gadis yang dipegangi beberapa anak lain.  Makin lama mereka berbicara makin kencang.  Tampak seperti sebuah keributan.

"Akhir-akhir ini kalian semakin dekat rupanya..."

Hyejin melipat tangannya di depan dadanya. Dihadapannya seorang gadis dengan kacamata menunduk ketakutan.  Penampilan Seohyun sudah jauh berbeda dengan saat ia berangkat tadi.   Rambutnya tampak kusut, dan bajunya terlihat sedikit kotor.  Sepertinya Hyejin dan teman-temannya sudah mendorongnya sampai jatuh ke tanah.

"Jauhi Yonghwa...!!!" Bentak Hyejin.

Mata Seohyun memerah.  Ia memberanikan menatap mata Hyejin.  Ia tidak terima dengan perlakuan Hyejin padanya. 

"Kau mau melawan?? Hah?!?" Bentak Hyejin.

"Aku....apakah salah ...mencintainya?"

Hyejin membelalakkan matanya, kata-kata Seohyun sungguh tidak dapat dicernanya.

PLAAAAKK.

"Cinta?? Cewek culun seperti kamu bahkan tidak pantas untuk mengatakan itu....ciiih, Yonghwa bahkan tidak pernah memandang kamu ada....sekarang beraninya kamu mengatakan cinta hah???"

Seohyun memegangi pipinya yang mulai memerah karena tamparan Hyejin.

Hyejin memungut kacamata Seohyun yang terjatuh karena tamparannya.

"Kembalikan kacamataku....!" Pinta Seohyun.  Hyejin mulai menunjukkan senyum liciknya melihat Seohyun tak berdaya ketika tanpa kacamatanya.

"Dimataku....kau tidak ada apa-apanya Seojuhyun..."

"Kauuu, jangan sampai aku melihatmu dekat dengan Yonghwa lagi..kau mengerti??" Kata Hyejin membentak sambil mengacungkan telunjuknya di depan muka Seohyun.

PLUUNG

Hyejin sengaja melemparkan kacamata Seohyun ke sungai di dekat mereka dan kemudian mereka meninggalkan Seohyun yang sekarang mulai kebingungan mencari kacamatanya. Tanpa kacamata itu Seohyun tidak bisa melihat dengan jelas.  Akhirnya
tanpa pikir panjang Seohyun masuk ke dalam sungai, berharap ia bisa menemukannya segera dan kembali ke rombongan.

******

"Sunbaenim (senior)....Seohyun..."kata Sora seraya menghampiri Yonghwa yang sedang memasang tenda bersama Minhyuk.

"Seohyun kenapa?" Tanya Yonghwa yang tiba-tiba terlihat khawatir melihat mimik muka Sora.

"Seohyun ... menghilang.., kita harus segera mencarinya...." Kata Sora melanjutkan kata-katanya yang sempat terputus.

"Seohyun hilang?" Tanya Minhyuk.

"Minhyuk ah..." Yonghwa mengarahkan pandangannya ke Minhyuk.

"Nee hyung?" Jawab Minhyuk, menunggu sang leader meneruskan kalimatnya.

"Sementara aku akan mencarinya..kau bisa antar Sora ke Jihyo songsaenim dan guru lainnya.  Katakan jika Seohyun hilang, ."

"Tapii hyung...."Minhyuk menyela

"...Berbahaya jika sendirian..." Kata Minhyuk lagi

"Akan semakin berbahaya jika semakin mengulur waktu.....aku mohon..." Kata Yonghwa putus asa.

"Mintalah bantuan pada para guru dan anak2 lain..."

Minhyuk nampak linglung melihat sang leader tiba-tiba terlihat begitu cemas. 

"Nee hyung, aku akan antar Sora...kami akan segera menyusul mencarinya juga." Kata Minhyuk kemudian mencoba menenangkan Hyungnya setelah sempat terdiam beberapa saat.

"Nee, aku serahkan padamu..."

Yonghwa segera berlalu setelah melemparkan senyum, meski masih terpancar jelas mimik khawatir di raut mukanya.

********

Yonghwa mulai mencari.  Perkampungan ini lumayan sepi.  Banyak rumah yang tak berpenghuni yang ditinggalkan oleh pemiliknya.  Kemungkinan mereka lebih memilih tinggal di kota. Namun masih ada beberapa  penduduk yang bertahan tinggal di sini.  Yonghwa mencari berkeliling, namun hasilnya nol.

"Seo Joohyun....kau di mana?"

Ia tidak berhenti mencari.  Gadis itu mungkin kini dalam bahaya.  Tersesat di tempat asing sendirian, Yonghwa berulang kali menghapus pikiran tentang hal buruk yang mungkin terjadi pada gadis itu, gadis yang pernah ia lukai, gadis yang diam-diam selalu memenuhi pikirannya, gadis yang harus ia lindungi.

Yonghwa mencoba menenangkan pikirannya.  Gadis itu tidak mungkin sengaja memisahkan diri dari rombongan.  Dan jika memang benar, satu-satunya orang yang akan membuat Seohyun melakukan itu...mungkinkah Hyejin dan kawan-kawannya? Memang bukan saat yang tepat untuk mencari siapa yang melakukannya, Yonghwa hanya mencoba mengubah sudut pandangnya.  Jika Ia menjadi Hyejin, ia tidak mungkin membawa Seohyun ke tempat yang banyak orang, ia akan mencari tempat yang tidak dilewati banyak orang.

****
Seohyun terlihat sedang terduduk di bawah pohon yang cukup rindang.  Badannya menggigil.  Berjam jam ia terpaksa harus merasakan dinginnya air sungai untuk mencari kacamatanya.  Ia masih belum menemukannya.  Penglihatannya semakin parah karena langit yang mulai gelap.  Tidak mungkin ia bisa kembali ke rombongan.  Ia bahkan mungkin sudah lupa jalan yang ia lewati tadi.  Kini ia hanya bisa terisak. 

Semilir angin kian menusuk, Seohyun merapatkan tangannya, berharap bisa menghangatkan badannya.  Sesekali terdengar bunyi semak-semak yang saling bergesek. Seohyun hanya berharap suara itu bukan dari binatang buas.  Di hutan seperti ini, hutan yang lumayan jauh dari perkampungan, jauh dari penduduk, kecil kemungkinan ada yang akan menemukannya di tempat ini.  Bahkan kemungkinannya lebih kecil jika dibandingkan kemungkinannya akan bertemu dengan binatang buas.  Apalagi langit yang mendung membuat suasana semakin gelap.

"SSRRKkk SSsRRkkk"

Bunyi semak-semak itu semakin menjadi jadi.  Seohyun tidak bisa melihat apa yang ada di depannya.  Ia mengucek-ngucek matanya.  Samar-samar Seohyun merasakan ada yang mendekatinya.  Ia tidak yakin dengan apa yang dilihatnya..sampai ia mendengar suara itu makin jelas.

"NGOook NgoooKk"

Bersambung...

Yongseo - Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang