Chapter 19

1.5K 130 8
                                    

Ariana POV

Aku perlahan mengerjapkan mataku sungguh silau sekali sinar matahari pagi hari ini! Apa mungkin aku kesiangan? Sekarang baru ingat aku ada jadwal kuliah pagi hari pukul 8 pagi.

Aku mencoba bangkit dari tidurku aneh rasanya pusing dan berat sekali aku mencoba lagi untuk terbangun dan akhirnya aku kuat dan dalam posisi duduk, aku menahan rasa sakit di kepala juga seluruh tubuhku

Aku melihat disekelilingku dan melihat kearah bawah aku kaget karena Justin tidur di lantai dengan tidak beralaskan kasur atau karpet sekalipun hanya bantalah yang menopang kepalanya.

selimutnya melapisi tubuhku tadi malam mungkin??, aku menarik selimut justin sungguh didalamnya masih ada selimutku yang menutupi tubuhku lagi? Mengapa harus double? Sedangkan kasihan dia tidur terlentang tak beralaskan aku yakin dia kedinginan. Sungguh aku sedikit lebih membaik dari sebelumnya

Aku menempelkan punggung telapak tangan ku di dahiku sendiri memang sih masih panas dan akupun masih merasa kurang enak badan tapi ini lebih baik dari sebelumnya,

Aku mencoba turun dari kasur untuk mandi dan kembali menjalani rutinitas perkuliahanku, aku dan justin absen kuliah lebih dari 1 minggu semenjak kejadian di anaheim lalu.

" eitt mau kemana kau"

seketika justin bangun dari tidurnya dan tangan yang besar itu menghadang kakiku untuk tidak turun dari kasur.

" justin sungguh aku baik baik saja ini waktunya kuliah"

aku mencoba turun dan lagi lagi dia menahan kakiku bahkan lebih kuat.

Dia pun terbangun dari tidurnya dan mendorong ku tidur kembali di tempat tidur, sungguh sebenarnya aku sebal jika seharian sakit dan selalu berbaring di tempat tidur membosankan!.

" tapi ini waktunya ku-"

justin menempelkan telunjuk di bibirnya, jujur saja justin seperti itu sungguh menggoda sekali dan aku hanya terdiam kembali berbaring.

" selalu mengeyel!! Kau masih sakit wajahmu masih terlihat pucat kau harus istirahat mungkin 2hari kedepan"

justin menempelkan punggung tanganya pada dahi dan leher jenjangku dia juga menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhku.

" tapiii babagai mana dengan kuliah mu aku tidak mau merepotkanmu justin pergilah"

aku menyuruh justin kuliah bagaimana tidak aku sungguh tidak ingin mengganggu pelajaranya hanya karena merawatku sakit demam seperti ini! Hanya merepotkan saja.

" sudah tidak usah pikirkan itu mm aku akan kebawah jangan bangun dan jangan kemana mana!"

justin berjalan ke lantai bawah entah apa yang ia akan lakukan aku hanya bisa mengangguk dan menaikan bahuku

****

Kendall POV

Aku rindu senyumnya, tawanya dan saat bersamanya selalu membuatku bahagia, aku melamun menatap kosong langit biru melalui celah pintu, aku tidak mengerti akhir akhir ini semenjak aku menjauhi ari aku selalu memikirkannya dan kenangan kenangan bersamanya.

Tiba tiba seseorang menepuk keras pundakku.

" awhhh Cam bisa santai tidak?"

ternyata si idiot cam yang menepuk pundakku yang cantik ini.

" chill ken kau berlebihan "

dia hanya tertawa melihatku kesakitan aku hanya menatap sinis padanya bagaimana tidak ketika kau diam melamun tiba tiba ada yang mengagetkanmu apalagi dengan tepukan yang keras bisa sakit dan jantungan jika yang memiliki penyakit jantung sungguh idiot.

My Beautiful WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang