Chapter 15

1.4K 117 6
                                    

Ariana POV

Pagi ini aku terus melamun dan pikiranku melayang entah kemana perginya aku tak tahu apa yang harus kulakukan sekarang.

Aku hanya bisa menopang daguku di balik jendela kamar dan melihat birunya langit disinari cerahnya matahari.

" oh ya bagaimana kostumku untuk besok malam aku harus mengenakan apa!!!"

mataku membelakak kala mengingat bahwa besok malam di acara ulang tahunya kendall, aku sama sekali tidak punya baju formal atau dress untuk ke pesta. Kau tau sendiri aku tidak menyukai baju yang besar dan membuat gerah seperti itu, aku lebih memilih mengenakan pakaian simple dan casual.

Aku terus mencari baju baju yang jarang aku kenakan di lemari ya itu cukup lumayan bagus semua, tapi pakaian ini semua tidak cocok untuk pergi ke sebuah pesta ini hanya cocok untuk hangout dan jika aku mengenakan ini aku pasti malu.

" dimanaaa pls god"

aku terus mencari cari dicelah lemari dan melemparkan pakaian itu semua kesembarang arah, sampai akhirnya aku mencari di tempat pakaian dalam ku, tanganku terus berkoar koar lalu melemparkanya kembali, sampai ada yang membuka pintu dan itu Justin.

" oops maaf justin "

aku membalikan tubuhku kearah justin sambil menggaruk garuk tengkuk ku karena malu yang luar biasa bra ku menempel di wajah justin.

Justin mengangkat bra ku dari mukanya sembari melihat lihat bra ku. Semakin malu dan bersemu merah pipiku.

" aww your bra is so nice its pinky"

Justin hanya mengedip flirty padaku wow kedipanya saja membuatku melayang!! Jantungku berdebar kencang darahku terasa mengalir lebih cepat, pelipisku terasa berkedut , dan dihadapanya aku hanya tersenyum malu dan pipiku kembali merona merah.

" wow sungguh berantakan sekali"

justin hanya menggeleng kepalanya sembari kedua tanganya menempel di pinggang.

Akhirnya aku dan justin membereskan kamar bersama dan merapikan pakaian yang berantakan ini.

"Justin kau besok malam akan datang ke pesta ulang tahun kendall?"

aku bertanya sambil melipat baju dan memasukkanya ke lemari.

" ya aku ikut, sebelum kesana sore ini aku pergi ke mall untuk membeli beberapa pakaian baru dan pakaian untuk pergi ke pesta kendall mungkin"

justin mengangkat bahunya sembari membantu bereskan pakaian pakaianku juga.
Aku hanya bisa memasang wajah sedih, bibirku mengerucut sedari tadi, pikir saja nanti aku mengenakan baju apa untuk pergi ke pesta? Sedangkan justin akan pergi membeli baju yang akan di kenakan di pesta kendall nanti.

" Ari, kau kenapa?"

justin menengok kearahku dan menghentikan aktifitasnya melipat baju.

" aku tidak punya pakaian yang mewah untuk pergi ke pesta nantinya"
sambil terus mengerucutkan bibirku.

" kau ikut saja dengan ku membeli beberapa pakaian tenang saja aku yang bayar".

Aku menengok kearahnya dan memasang senyum lebar , aku sungguh kegirangan akhirnya aku bisa ikut dengan justin dan justin yang bayar pula saking senangnya aku tanpa sengaja memeluk erat justin.

" m-maafkan aku Justinn"

aku kaget dan segera melepaskan pelukanku, sungguh jantungku mulai berdebar tak karuan salah tingkah membuatku mati gaya didepanya. Justin hanya tersenyum melihatku dan pipiku merona.

" aku suka pelukan mu mungkin nanti kita akan sering seperti ini".

*****

Kendall POV

Aku sungguh senang karena besok usiaku bertambah 1 tahun aku mulai dewasa dengan mengijak 20th aku masih tidak percaya besok aku akan menjadi seseorang yang dewasa, senyumku pun mengembang tanganku sambil menata hiasan hiasan mewah untuk pesta nanti malam.

Sungguh moodku membludak im more  elated malam ini aku akan have fun bersama dengan teman semua especially zayn.

Aku tidak sabar menunggunya datang kesini, aku merindukanya sungguh memalukanya diriku kemarin baru bertemu denganya untuk mengundangnya datang ke pesta ulang tahun ku sore ini sudah merindukanya lagi!! Sial aku semakin jatuh cinta kepadanya. Tak sadar sedari tadi aku tertawa kecil.

" kendallllll!!! Kau kenapa haha"

kylie tiba tiba mengejutkanku dan tertawa terbahak bahak melihatku tertawa sendiri karena senangnya.

Aku sedikit kesal denganya jika jantungku copot bagaimana?

" wtff kylie kau mengejutkanku sial "

aku memasang muka sarkastik padanya dan sialnya dia terus mengejeku dengan menertawakanku.

" pasti kau sedang memikirkan zayn siapa lagi".

Kylie benar aku tidak bisa menyangkalnya aku memang sedang memikirkan zayn tadi.

Aku dan kylie melanjutkan menghias ruangan untuk pesta ulang tahunku nanti malam.

****

Justin POV

Aku memutuskan berangkat membeli beberapa baju sore ini bersama ari dengan mobil karena ku lihat cuaca tak bersahabat terlihat keabu abuan dan kupikir akan turun hujan.

Mataku berhenti melihat langit dan menghadap jalan kembali ariana telah masuk didalam mobil.
Aku menginjak perlahan pedal gas dan siap untuk mengendarai mobil ini

Tidak ada percakapan antara aku dan ariana, tak tahu mengapa aku merasa malu untuk memulai percakapan terlebih dahulu sungguh di dalam otaku hanya terbayang pelukan ketidak sengajaan ari tadi, sungguh aku bahkan menyukai pelukan singkat itu dan aku mulai mengembangkan senyumku.

Aku melihat kaca mobilku ke arah ariana dan melihatnya tertidur manis membuat hatiku tenang dan merasa nyaman melihat wajahnya
Tak terasa kami pun telah sampai ketempat tujuan yaitu mall di kawasan Nevada yang cukup kumplit menyediakan barang kebutuhan bahkan yang super langka dan mahal sekalipun.

" arii wakeup we've arrived in Mall "

aku menepuk pelan punggungnya agar dia bisa terbangun dari tidurnya.

Akhirnya dia pun terbangun walaupun rambutnya terlihat messy tapi aku senang melihatnya begini begitu natural dan sungguh manis ariana. Memang aku menyukai gadis yang baru saja bangun dari tidurnya dan itu terlihat cantik dan natural dan tidak seburuk orang katakan bahwa muka gadis akan terlihat jelek ketika ia bangun dari tidurnya

Akupun memilih milih pakaian yang akan kukenakan nanti karena belum ada yang membuatku cocok hampir 30 menit aku mencari  cari baju yang cocok akhirya kudapatkan jas dan celana untuk nanti dan aku pergi ke tempat pakaian wanita yang ariana pilih. Dia terlihat bingung memilih milih baju, heran mengapa hampir wanita bisa lama sekali memilih dan membeli baju bahkan di mall mungkin itu hukum alamnya menjadi wanita.

Diapun telah memilih dress yang kurasa bagus untuknya dan diapun senang dengan dress tersebut aku hanya tersenyum dan langsung membayarnya di kasir

Dont forget gimme a vomment if u aint silent reader

My Beautiful WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang