Chapter 9

1.2K 142 0
                                    


Justin POV

Mataku mengerjap ngerjap dan mencoba terbangun kudengar hp ku berdering tanganku mencoba meraih hpku dan pagi pagi sekali mom patt menelepon ku? Ada apalagi ini aku mendengus sembari menyipitkan mataku lalu menjawab telepon darinya.

" halo mom ada apa meneleponku pagi pagi begini "

" ini bukan pagi ini sudah jam 7 pagi cepat mandi jam 10 kita sekeluarga pergi akan berlibur ke disneyland "

aku membulatkan mataku karena hari ini aku akan hangout dengan selena dan aku janji akan memberikan kejutan padanya aku hanya bisa mengigit kuku jariku otomatis aku tidak bisa menolak permintaan orang tuaku lagi lagi aku mengecewakan selena aku tak enak padanya.

" mommy aku bukan anak kecil harus berlibur bersama keluarga aku ingin hangout dengan teman teman ku dan aku lebih baik berlibur dengan ari mom "

aku menggerutu kesal, dan berpura pura ingin berlibur bersama ariana daripada aku berlibur bersama keluarga pasti tidak bisa bebas

" tidak kau itu sudah hampir menjadi ayah mommy juga akan mengajak ariana ".

Ini semakin buruk aku menggretakan kedua rahangku sambil membanting handphonke ke kasur sungguh menyebalkan.

Ariana menyiapkan makanan diatas meja dan dia memulai memakan sarapanya, bahkan untuk sarapan saja aku tidak nafsu aku merasa bersalah sekali pada selena aku hanya mengetuk ngetuk meja dan memasang wajah kesal aku tak peduli dgn sarapanku.

Aku bahkan tak peduli ariana melihatku dengan heran sambil memakan sarapannya.

" kau kenapa kesal seperti itu " dia meneguk minumanya dan memasang wajah keheranan padaku.

" bagaimana tidak aku kesal aku dan selena batal hangout " aku menjelaskan itu semua dan membuat aku tambah kesal.

" hahaha nasibmu sungguh jelek tidak sepertiku sebentar lagi aku jadi hangout dengan Jai"

dia tersenyum dan tertawa kecil dihadapanku. Aku kembali tertawa miring karena dia tidak tahu kalau rencananya dengan jai akan musnah.

" kau tertawa padaku? Tidak salah?rencana mu dan jai sebentar lagi batal " aku hanya meneguk minumanku dan mengangkat sebelah alisku.

" memang kau siapa bisa seenaknya begini hah"

dia bangun dan mendekatkan wajahku dengan memasang wajah kesalnya, kamipun menjauhkan wajah masing masing pipinya bersemu merah. Aku suka melihat ari malu dihadapan wajahku apalagi dia tersipu malu karena aku. Dia kembali duduk dan menutup mulutnya dengan telapak tangan yang mengepal.

" kau mau tahu? Mommy tadi meneleponku kalau dia mengajak kita berlibur bersama ke disneyland"

" apaaaa tidakkk aku sudah berjanji akan berkencan denganya mengapa jika kita berencana akan berkencan dgn pacar masing masing selalu ada jalan untuk membatalkan ini huh"

dia mendengus kesal dan menepak meja dan menopang dagunya dengan tanganya dan mungkin dia tidak nafsu dengan sarapannya lagi begitupun aku.

Kurasa suara klakson mobil terdengar dari luar sana kurasa itu suara mobil daddy aku berdiri dan menghentikan sarapanku dan mengarah ke arah jendela dan menyingkirkan jendala aku lihat diluar ada 2 mobil san seseorang keluar dari mobilnya.

Dan itu Frankie ternyata keluargaku dan keluarga ariana ikut berlibur

" Justinn ayo turun ini sudah siang" Frankie meneriaki namaku aku hanya tersenyum miring lalu memutar bola mataku dan kembali kedalam.

" ayo ariana kita sudah jemput diluar dan keluargamu juga ikut"

aku memasang muka kecewaku ari merespon dengan kecewa juga lalu dia pergi keluar menuju mobilnya, aku lalu pergi kekamar untuk mengganti bajuku.

Ariana POV

Sungguh hari buruk aku merasa tak enak dengan jai aku sudah berjanji padanya akan bertemu hari ini dan bersenang senang bahkan aku tidak menghubunginya mungkin akan membuatnya lebih kecewa dengan ini semua.

Mengapa jika aku ataupun justin akan hangout dengan pacar masing masing ada saja jalan untuk membatalkan semua ini dari hal kecil atau mungkin hal besar ini membuat kemunkinan kecil aku dan justin bisa bertemu dengan mereka, aku hanya menopang dagu ku dan mengerucutkan bibirku apa boleh buat aku harus menuruti semua keinginan keluargaku jika tidak semua akan terbongkar.

Tak terasa sudah sampai di tempat tujuan aku semakin memikirkan bagaimana perasaan Jai karena aku tidak akan menemuinya, aku terus mengigit kuku jariku seraya melihat pesan singkat masuk yang jai kirimkan padaku aku tidak berani membukanya bahkan aku belum membuka sejumlah 20+ pesan aku sungguh khawatir padanya.

Setidaknya ini cobaan yang manis aku bisa berlibur di Disneyland ini, aku tersenyum kecil dan melihat sejumlah wahana yang ada disini.

" justiiiin tak ada salahnya kita mencoba roller coaster bersama"

aku menarik justin yang sedari tadi memasang wajah lesu nya ya aku tahu dia kecewa dengan ini setidaknya sedikit mencoba roller coaster ini mencoba menghilangkan muka lesunya itu.

" terserah kau "

dengan lesunya dia jalan menghampiriku dan kami berdua mengantri untuk giliran menaiki roller coaster.

Kami pun selesai mengantri dan akhirnya giliran ku membeli tiket dan menaiki roller coaster bersama. Dan ini sungguh menyenangkan bahkan pikiranku lupa akan keadan jai disana, aku menikmati ini semua

" justin kau kenapa"
aku menahan tubuhnya yang linglung seperti orang mabuk.

" aku rasa aku akan muntah "

justin menggembungkan pipinya dan benar saja dia mau muntah. Kuantarkan dia ke kamar mandi dan diapun memuntahkan isi perutnya aku hanya merapatkan bibirku menahan jijiknya mendengar orang muntah. Dan kami memutuskan duduk istirahat

" Justin kau tidak apa apa "

aku mengelap keringatnya dengan sapu tanganku bagaimana tidak aku merasa bersalah mengajaknya naik roller coaster itu.

" agak lebih baik, dan sebenarnya aku tidak suka wahana roller coaster "

dan itu alasanya dia langsung muntah sesudah menaiki wahana roller coaster. Dan aku merasa bersalah kepadanya dan aku berlari membelikanya minum.

Aint silent readers? Gimme a vomment thnks :)

My Beautiful WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang