Chapter 14

1.3K 125 6
                                    

No Ones Pov

Sinar lampu mobil terpancar dari sudut jalan yang cukup lebar dari depan rumah jariana itu sebuah taksi yang mereka tumpangi saat di anaheim untuk sampai dirumah. Terlihat diluar rumah hanya ada selena yang sedang berputar putar sambil menggigit kuku jarinya.

Selena pun menyipitkan kedua matanya dan melihat kearah datangnya cahaya itu, turunlah 2 sosok suami istri yaitu justin dan ariana, selena pun berpura pura memasang muka baik dan tenang dihadapan keduanya namun berbanding terbalik dengan justin.

" jangan berpura pura baik lagi dihadapanku"

justin menyilangkan lengannya dan memasang senyum miringnya dihadapan selena, bahkan rasa cinta padanya sedikit demi sedikit lenyap.

" maksudmu apa?"

selena mengenggam lengan justin dengan memasang wajah puppy face agar justin merasa iba padanya namun tidak sedari tadi pun justin tidak melepaskan wajah datarnya pada selena,

"Jangan pura pura tidak tahu"

justin mendengus .
sayangnya Ari malah membela selena yang tentu saja salah.

" justin bagaimana pun juga selena kekasihmu ayolah maafkan dia jangan seperti itu"

dengan wajah polos ariana yang membuat hati justin luluh akhirnya justin mau memaafkan selena.

" yaya baiklah aku akan memaafkan mu tapi ada 1 syarat "

justin menaikan alisnya sambil memasang senyuman miring.

" ya justin maafkan aku, aku memang salah"

selena menarik tangan justin hingga selena menempel di lengan justin, sontak saja justin melepaskan genggaman itu dengan kasar dan selena hanya tertunduk malu karena semua ini.

" kau tidak rela memaafkanya baiklah aku pergi saja"

ariana hendak pergi menjauh dari justin, dengan sigap justin memegang tanganya dengan kencang.

" fine aku akan rela memaafkannya asal kau jangan pergi "

mendengar justin berbicara seperti itu ariana pun mengembangkan senyum dan pipinya bersemu merah.

" a-p-a syaratnya jjusstin" selena masih tertunduk dihadapan keduanya.

" mmm hubungan kita cukup sampai disini saja
" .

justin mengelus elus dagunya sendiri dan tersenyum miring, ariana dan selena terbelakak mendengar perkataan justin yang barusan ia keluarkan.

" jjustinn kaau tdk bisaa lakkukan iini padaku"

selena masih keadaan terbelakak dan kaget luar biasa, bisa bisa nya ia lebih memilih ariana di banding selena. Dan diapun pergi meninggalkan keduanya dengan keadaan marah

Keduanya pun masuk kedalam rumah tapi mereka melihat disekeliling sepi seperti tak berpenghuni mereka kira orang tua mereka akan menunggu mereka ramai ramai disini tapi nyatanya tidak.

Mereka pun menelusuri lorong rumah dan masih tidak ada orang, sampai akhirnya diapun masuk kekamar tak terpakai disanalah keluarga mereka berkumpul.

Pattie terlihat terkulai lemah dikasur empuk milik justin dan ariana dad jeremy hanya bisa duduk sembari mengelus elus lengan pattie.

Sontak mereka melirik kearah pintu dan melihat justin ariana berdiri disana mereka kaget dan lari memeluk mereka.

" justin ari kami sangat khawatir padamu"

dad jeremy memeluk justin dan ari penuh haru begitupun joan, eddie dan frankie. Sementara itu pattie belum sadar dari pingsannya

" dad mommy kenapa?"

ariana dan justin menghampiri pattie yang tengah terkulai lemas di ranjang.

" mereka pingsan karena menghawatirkan kalian berdua "

dad jeremy tersenyum dan keluar kamar dan mengambilkan segelas minum untuk pattie.

" mom maafkan aku telah membuat mu seperti ini"

justin mengangkat lengan pattie dan mengusap usap dengan lembutnya sedangkan jemari lainya menyisir rambut pattie dengan jari besar milik justin tersebut.

Tangan pattie pun mulai merespon dengan bergerak perlahan, sontak membuat semua tersenyum akhirnya pattie siuman.

" jariana is that you?"

pattie membuka perlahan matanya dan menoleh kepada mereka lalu senyumnya mengembang.

" mommy maafkan kami "

ariana menunduk sedih lalu pattie mengusap lengan ariana dan tersenyum kembali.

" ini bukan salah kau manis " ariana kembali tersipu karena ini.

Dan semua pun tertawa kecil melihat reaksi ariana bersemu merah

******

(Where are u now that i need you)

Telepon ari pun berdering. Ariana memutar bola matanya dan mengambil hp dengan malasnya tapi ekspresinya langsung berubah karena zayn lah yang meneleponya.

" hallo zayn"

" hallo ari?"

" ada apa zayn?"

" kendall ulang tahun ke 20 lusa nanti dia mengajakmu dan justin ke pesta ulangtahunya di rumahnya"

" mengapa kau yang meneleponku zayn??"

" kendall bilang kau tidak aktif so kendall menyuruhku untuk memberitahumu"

" okey aku akan pergi nanti bye zayn"

Zayn sebenarnya telah menyimpan rasa cukup lama pada ari namun entah mengapa ari tidak meresponya jika zayn berkata serius ariana hanya menganggapnya lelucon belaka dan membuat zayn lelah tapi zayn akan mencoba memberinya kejutan saat nanti di pesta ulang tahun kendall

Ariana POV

Aku baru ingat besok lusa adalah ulang tahun sahabatku kendall aku bingung ingin memberinya apa tapi aku telah menemukan kado yang mungkin ia suka nantinya.

* flashback start*

" a-p-a syaratnya jjusstin" selena masih tertunduk dihadapan keduanya.

" mmm hubungan kita cukup sampai disini saja
".

justin mengelus elus dagunya sendiri dan tersenyum miring.

Kejadian itu terus berngiang di otakku dan semenjak kejadian itu pula aku tidak tahu mengapa aku terus tersenyum dan senangnya akhirnya justin memutuskan hubunganya bersama selena.

Aku menggelengkan kepalaku agar tidak terus memikirkan kejadian tadi aku tidak boleh egois janji yang dulu tidak boleh diingkari justin mempunyai kehidupan sendiri dan akupun begitu, tapi tak tahu mengapa aku tidak suka hubungan mereka dan disaat justin tak mau aku tinggalkan disitu aku merasa seperti wanita istimewa yang dipilih justin daripada kekasihnya sendiri.

If u aint a silent reader can u gimme a vomment?

My Beautiful WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang