Chapter 10

1.3K 135 0
                                    


Justin POV

Sungguh kepalaku masih terasa pusing semenjak aku dan ari menaiki wahana roller coaster itu sebenarnya aku tidak menyukai wahana itu tapi apasalahnya aku mencoba lagian terpaksa karna Ariana.

Aku mengembangkan senyumku mengingat tadi dia mengelap keringat wajahku penuh serius dia sungguh manis mungkin pria diluaran sana ingin sekali di posisiku saat ini menjadi suaminya, aku bahkan melupakan janjiku kepada selena yang akan menemaninya dan memberinya kejutan, apakah aku mulai menyukainya? Lihat saja nanti

Kamipun sepakat membeli eskrim di gerai gerai pinggir jalan aku membeli sebuah eskrim vanilla dan ari membeli eskrim coklat.

Dia terus memakan eskrimnya penuh bahagia, karenanya senyumku mengembang dengan sendirinya dan dia menolej kearahku dengan memasang wajah keheranan.

" ada apa justin kau melihatku sampai kau tersenyum?"

dia kembali memakan eskrimnya, pandangan aku padanya buyar dan kembali memakan eskrim ku sungguh manis dan aku suka dengan lesung pipinya yang selalu terlihat jika dia tersenyum.

" duarrr "

aku menepak eskrim yang sedang dimakan ari lalu menempelah semua eskrim di mulut dan dipipinya, dia terlihat manis saat mengerucutkan bibirnya pikiranku langsung tertuju bahwa aku ingin mencicipi bibir itu, refleks mataku tertuju pada bibir yang manis itu.

" Justin kau sungguh jahat "

diapun mengambil dan mengarahkan eskrim ku lalu diarahkan ke wajahku, sekarang wajahku dipenuhi oleh eskrim. Kita berdua hanya tertawa didepan orang yang berlalu lalang dan kami berdua tidak peduli itu.

Aku dan ari pun berencana memasuki wahana hantu ( mimin gatau ya di disneyland ada wahana hantu apa engga wkwkwk) ya itu sih tidak menakutkan menurutku yang kulihat ari terus memegang erat lengan ku dan memasang wajah takutnya, rasanya aku ingin tertawa terbahak bahak melihatnya seperti ini.

" justin sepertinya kita harus kembali aku takut"

dia bergidik tanganya terus memegang erat lenganku, kami pun memasuki wahana rumah hantu itu. Ditengah perjalanan aku tidak merasakan apa apa takut saja tidak , aku rasa lengan ariana sudah dibanjiri oleh keringat dan tiba tiba sesosok hantu tak berkepala tiba tiba muncul dari atas dan bergelantungan. Aku hanya kaget dan mengusap dadaku saja.

" aaaaaaa Justinnn aku takut "

ari memeluku dengan kencang bisa kurasakan degup jantungnya terasa dipelukanku sama halnya dengan ku wajah kami saling bertatapan. Refleks kami melepaskan pelukan kami dan berlaga seperti tidak terjadi apa apa.

" ma-maafkan aku Justin"

Ariana terlihat gugup didepanku aku hanya bisa tersenyum dan sengaja menggaruk kepalaku untuk sedikit menghilangkan rasa gugupku.

Akhirnya wahana hantu pun telah kami lewati.
Aku melihat wajah ari begitu pucat dan dia terlihat sangat lemah aku langsung menopang tanganku dipundaknya agar dia tidak terjatuh dan aku bergegas membawanya di tempat duduk disekitar dan memberinya minum.

" kau tidak apa apa ari?" lenganku masih bertopang pada bahu ari .

" aku tidak apa apa hanya saja tadi aku ketakutan".

Aku dan ari masih tetap duduk beristirahat tak sengaja aku melihat arloji ku waktu menunjukan pukul 5 sore dan bodohnya aku baru ingat kita terpisah dengan keluarga aku sungguh panik tak terkira bagaimana tidak jika kita ditinggalkan bagaimana?.

" Arianaaa oh tidak kita baru ingat, kita terpisah dr yang lainnya oh tuhan"

aku menjambak rambutku dan mendengus kesal, kenapa aku baru ingat sekarang bagaimana bisa aku menemukan keluargaku dan keluarga ari sementara tempat ini sungguh luas dan besar.

" hah? Yatuhaaan bagaimana ini tapi tenanglah mungkin mereka ada di parkiran aku ingat posisi mobil kita ada dimana sekarang ayo cari mereka"

ariana dan aku berdiri lalu berjalan menuju tempat parkiran untuk mencari mereka.

Aku dan ari terus menoleh kesana kesini mencari mobilnya dan hasilnya nihil tidak ada ciri ciri dari mobil keluargaku ataupun keluarganya.

" kau ingat ingat ari tadi mobilnya ditempat mana?"

" sungguh aku ingat disini tempatnya"

ariana sembari menunjuk tempat yang tadinya tempat mobil kita tapi sekarang tempatnya telah ditempati mobil orang.

" mana itu bukan mobil kita, sialan kita ditinggal" aku jongkok dan menghembuskan nafasku demgan besar.

" telepon saja mommy ya telepon aku ingat" ariana tersenyum lebar dan mengambil telepon genggam dari tasnya dia mencoba menyalakan hpnya tetapi tidak bisa menyala.

" wtff 0% huh" ari mendengus sebal dan kembali memasukan handphone ke tasnya.

" aku akan coba telepon "

dan sayang sekali nasibku sama seperti ariana hpku tidak dapat menyala kepanikan terjadi diantara kita berdua dan terus berfikir bagaimana caranya pulang

Danan ini pendek banget :( cuma 700 kata

Dont be sent readers!! Gimme a vomment

My Beautiful WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang