Chapter 3

1.9K 166 1
                                    

No Ones POV

Setelah Justin memasuki kamar, Ariana tidak bisa memejamkan matanya kembali dia terus meringis lagi dia terus menghubungi jai untuk meredam hatinya namun apadaya tidak ada jawaban yang diterima Ari.

" Aku benci!!!!! Aku benci!!! Aku benci semuanyaaaa"

ariana menangis dengan tersedu sedu seraya menjambak jambak rambutnya hingga kusut, wajah nya yang kusam matanya membengkak. Dia tidak peduli lagi, dia terus menghubungi Jai akhirnya jai mengangkat teleponya setelah beribu ribu kali Ari menghubunginya.

" Jaiii please jaiii maafkan aku sungguh memburuhkanmu aku senang akhirnya kau mau mengangkat telfon ku"

ari menangis tersedu sedu

" mmmaafkan aku ari sebenarnya aku masih belum bersedia dengan semua ini aku belum bisa menerima kalau kau sudah menikah"

" Jaiiiii ingatkan aku pernah bilang aku tidak cinta dia aku bahkan tidak mengenalinya aku cinta kamu jai aku sayang kamu jai aku mohon kita pergi ke taman aku ingin meredam hatiku dengan semua ini "

" kau gila!! Ini sudah jam 9 malam, tapi demi kau aku akan menjemputmu dan kita ke taman sekarang bye honey "

Jai mematikan telepon dan bergegas menjemput Ariana. Ari ingin bertemu dengan jai untuk meredam hatinya yang kusut di taman pukul 9 malam hari.

Tin tinnnnnnn.....

" itu pasti jai "

ariana berlari menuju jendela kamarnya dan menatap keluar jendela dan benar saja itu jai yg tengah menunggunya diluar gerbang rumahnya. Ariana pun mengganti bajunya dan bermakeup untuk menutupi matanya yang sembab agar terlihat lebih segar. Dia segera turun dari kamarnya untuk menemui kekasihnya.

Ariana menghentikan langkahnya sejenak melihat suaminya Justin tertidur lelap di sofa ruang tamu . memang benar rumahnya sangat megah 6 kamar mengisi setiap sudut rumah mungkin justin sangat lelah dan dia memutuskan tidur di sofa terlebih lagi dia tidak boleh tidur dikamar yang tadi di tiduri oleh Ari.
Lalu dia berhenti menatap suaminya dan bergegas menemui Jai

" Ariiiii kenapa matamu bengk-"

kata kata Jai pun terpotong karena ariana berlari dan langsung memeluk sang kekasih. Air mata ari pun berlinang lagi tidak dapat menahan air matanya terlalu lama.
" Jaiii aku senang kau mau menghubungiku aku senang kau mau ketaman bersama ku"

Ariana menangis seraya memeluk erat Jai.
" hei beauty queen dont cry i always by ur side im sorry for you "

jai pun membalas dengan pelukan erat Ari. Mereka mendekatkan wajah mereka semakin dekat dan menyatukan bibir masing masing dan saling memagut satu sama lain . tidak peduli orang sekitar memandang aneh ke arah mereka.

Justin POV

Aku terbangun dari lelahnya hari punggung dan tulangku serasa hancur seketika tubuhku masih memerlukan istirahat lebih tapi ini sudah saatnya terbangun. Aku berjalan kearah pintu depan dan melihat siluet cahaya kuning dan aku fikir itu cahaya mobil dan benar saja itu cahaya mobil didepan gerbang rumah. Namun siapa yang datang kesini sedangkan waktu hampir menunjukan pukul 10 malam.

Aku membuka tirai jendelaku dan melihat apa yang terjadi diluar sana. Aku melihat sepasang kekasih sedang bercumbu didepan mobilnya dan aku terus mengucek mataku untuk melihat lebih jelas lagi, dan itu ternyata Ariana istriku, mungkin dia kekasihnya ya apa urusanku kita tidak saling mencintai i dont care aku hanya cinta selena . Aku mengangkat kedua bahuku dan kembali beristirahat. Dan kupikir mereka sudah pergi entah kemana

S.a.n.t.a T.e.l.l M.e I.f Y.o.u R.e.a.l.l.y C.a.r.e

Deringan handphone ku berbunyi dan itu dari ibunya Ari. Aku langsung mengangkat teleponya
Dan mulai bersandiwara.

" hallo mom ada apa?"

" Hei Justin bagaimana keadaan putriku aku ingin berbicara dengannya sekarang"

mataku membulat besar aku harus bagaimana sedangkan baru saja Ari berangkat bersama pria. Aku bingung harus menjawab apa.

" m-mom A-ri sedang tidur dia sangat lelah jadi aku tidak tega membangunkannya"

Aku terus menggigit jariku bahkan untuk berbicara saja terputus putus bagaimana jika semua ini mom tau kalau Ari pergi dengan orang lain apalagi malam hari .

" Justin kau kenapa?? Ohh baiklah kalau begitu jaga dia baik baik see you dear"

Aku menghirup nafas dengan lega hatiku tenang syukurlah ibu Ari tidak mengetahui yang sebenarnya.

Dont forget to Vomment

My Beautiful WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang