dengan kesal ia mengguncangnya sekali lagi dengan keras, dan saat murid tersebut berjalan menuju kursi belakang, tepatnya kursi kosong, akibat guncangan dahsyat/? dari yuju, sinbi pun terjatuh tepat di depan chanwoo.
BRUK!!
suara sedemikian keras itu terdengar ke seluruh penjuru ruangan. semua mata tertuju pada sinbi. yuju yang mengguncangnya pun terkejut, ia tidak tahu kalau jadinya akan seperti ini. kim seonsaengnim pun hanya geleng2 kepala.
"AKH! apo!!" teriak sinbi. ia mengerang kesakitan.
ia mencoba bangun, tapi ada tangan yang mengulur di depannya.sinbi mendongakkan kepala, ia melihatnya,
"gwaenchana?"
****
Part 2
Sinb pov
"gwaenchana?" Tanya laki2 tersebut. Aku belum pernah melihatnya. Apa dia murid baru?? Ia mengulurkan tangannya padaku.. "gwaenchana?" dia bertanya sekali lagi. Aku menatapnya, kembali. Aku terpaku. Diam.
Flashback..
어버이 날 Parent's Day
May 8th 2004
Sinb keluar dari rumah menuju supermarket di seberang jalan. Ia berniat membeli beberapa bumbu dapur yang dipinta oleh eomma-nya. Setelah menemukan barang yang dimaksud, ia pun pergi ke meja kasir untuk membayar barang tersebut. Secara kebetulan ia bertemu dengan eunha, teman sekelasnya.
"hei, sinbi... kau tidak keluar rumah menghabiskan waktu bersama appa-mu?" Tanya eunha.
"tidak," jawab sinbi.
"wae?" Tanya eunha lagi.
"aku tidak punya appa," jawab sinbi sembari menaruh barang belanjaan di meja kasir.
"jinjja? Bagaimana bisa? Setiap anak pasti punya appa. Bagaimana bisa kau tidak punya appa? Apalagi ini hari appa, kau harus merayakannya! Memang appa-mu kemana?"
"aku tidak tahu, jangan Tanya aku, Tanya saja pada eomma-ku?" jawab sinbi ketus.
"aku kan hanya bertanya, kenapa kau menjawab dengan nada seperti itu?"
Sinbi diam, tidak menjawab. Ia kemudian membayar barang belanjaan. Dan pergi meninggalkan eunha.
***
Di sekolah..
"hei hwang sinbi! Kemari kau." Eunha meneriaki sinbi yang baru saja masuk kelas.
"mwo?" jawab sinbi bertanya.
"apa kau membawa gimbap hari ini? Cepat keluarkan aku mau lihat?!" pinta eunha.
"aku tidak membawa gimbap!" jawab sinbi..
"jangan bohong aku bisa mencium aroma gimbap dari dalam tas mu dalam radius sepuluh kilometer! Cepat keluarkan!"eunha berteriak dan menghampiri sinbi.
"sudah kubilang, aku tidak membawanya! Kau itu tuli atau bagaimana?''
"jangan berteriak padaku!" eunha menarik tas punggung milik sinbi dengan kasar hingga membuat tubuh mungil sinbi ikut tertarik.
Sinbi dan eunha jadi pusat perhatian. Semua anak dikelas memperhatikan mereka.
"apa yang kau lakukan? Kenapa kau selau saja menggangguku? Memangnya apa salahku padamu??" sinbi berteriak, semakin keras.
"karena kau itu menyebalkan! Aku benci orang sepertimu!" eunha berteriak tak mau kalah.
"pergi! Jangan ganggu aku! Kenapa kau selalu minta bekal padaku? Dasar pengemis!" jawab sinbi..
"aku bukan pengemis!" eunha menarik tas sinbi sampai terlepas. Dan melemparkannya sembarangan. "kau.. kau itu tidak punya appa! Jangan berlagak didepanku seperti itu...!!" jawab eunha.
"mwo? Sinbi tidak punya appa?"
"Sudah kuduga! Pantas saja sikapnya seperti itu!"
"aku curiga kalau dia adalah anak panti asuhan yang diadopsi."
"pantas kalu dia begitu miskin. lihat pakiannya!"
Desas desus tetangga/? Mulai terdengar. Membuat sinbi makin naik pitam. Mereka, teman-teman sekelasnya mengatai ini-itu tentangnya gara-gara perkataan eunha. Sinbi diam membisu, dia ingin menangis.
PLAK!!
Dia menampar eunha. Semua orang terkejut. Termasuk eunha sendiri. Bukannya diam, eunha justru membalas. Pertengakaran pun terjadi pada pagi itu.
***
"saya yakin, sinbi dan eunha itu berteman baik, karena saya sering melihat mereka selalu bersama" jawab Shin Seonsaengnim.
"saya tahu, tapi sinbi tidak mungkin melakukan hal tanpa sebab. Dia bukanlah anak yang akan menyakiti temen-temannya," jawab eomma membela.
***
"lihat! Anak yatim piatu itu! Apa yang baru saja dia lakukan! Benar-benar keterlaluan! Padahal eunha hanya minta gimbap saja tidak boleh!"
"aku tidak tahu kalau dia punya sifat seperti itu! Selain pelit dia juga kejam!"
"bagaimana ini? Dulu aku sering bermain dan makan siang bersama dia?"
"siapa yang mau berteman dengannya? Dan siapa yang mau mendekatinya?"
"dia tidak punya appa? Lihat kata-kata yang keluar dari mulutnya, benar-benar busuk!"
"aku jadi malas untuk mendekatinya, apalagi berteman baik."
"untuk melihat wajahnya saja sudah membuatku mual,"
"hei, jenis monster seperti apa dia?"
Flashback end
***
author pov
"anio.. gwaenchana!" ucap sinb langsung berdiri dan merapikan pakaiannya. Dia tidak membalas uluran tangan dari murid pindahan tersebut.
Murid pindahan itu lantas berlalu dan tidak mempedulikan sinbi.
"yak.. hwang eun bi! Apa yang kau lakukan? Cepat duduk dan buka bukumu! Pelajaran sudah dimulai!" ucap kim seonsaengnim.
"ne.. joseong hamnida" jawab sinbi.
"hwang eun bi?"
Sinb lantas diam. Dia tidak ingin mengatakan sepatah katapun. Rasa kantuk yang menjalari tubuhnya pun sudah mulai menghilang entah kemana. Ada sesuatu yang tidak wajar dalam hatinya. dia merasa gelisah. Pikirannya tak tenang selama proses belajar.
Rasa gelisah itu semakin lama semakin membesar. Yuju yang sedari tadi mengajaknya bicara tidak direspon olehnya. Pikirannya melayang entah kemana. Untuk saat ini, dia benar-benar takut.
***
Apakah aku akan kembali? Apakah aku harus mengulang? Apa aku harus merasakan itu (lagi)? Apa semua ini takdir yang nyata? Jika iya, aku ingin mengubahnya. Tapi jika ini mimpi, tolong bangunkan aku...
TO BE CONTINUE....
***
notes:
hai readers!! ^^ salam kenal.. terimakasih sudah sudi menyempatkan waktu untuk membaca ff absurd ini.. saya akan tetap meneruskan ff ini sampai tamat. jadi mohon dukungannya. oh ya, kemarin ada berapa orang yang komen? duhh senengnya ada yang komen ^^ mohon krisar nya ya.
gomawo!