[PART 11] It's Rain

230 47 2
                                    


Part 11

sinB pov

Ketika aku mengingat kejadian yang lalu itu, dadaku benar-benar terasa sesak. Bahkan kepalaku amat sangat terasa berat seketika jika memikirkannya terus menerus. Bagaimana tidak? kejadian singkat itulah yang mempengaruhi masa depanku sekrang ini. Aku benar-benar menyesal sepenuhnya.

Kenapa saat itu aku pergi, kenapa aku percaya. Dan bodohnya saat hujan deras pula ditambah petir yang terus-terusan mengelegar. Kenapa aku begitu bodohnya keluar rumah dan mengiyakan ajakan namja idiot itu? Aku bahkan tidak habis pikir dengan kelakuanku dimasa lalu itu. Aku benar-benar menyesal.

Setiap hari, setiap waktu aku benar-benar benci saat semua orang menyalahkanku. Dengan ringan dan mudahnya mengangkat jari telunjuk mereka ke arah wajahku. Memaki bahkan berteriak di depanku. Aku juga ingin membalas, aku manusia bukan binatang yang seenaknya diperlakukan dan dikasari.

Aku akan menerima apapun yang diperlakukan ahjumma untukku. Aku tidak akan mengeluh tentang apa yang aku dapatkan sekarang. Tapi, manusiawi jika aku meberontak sesekali. Ah tidak, itu tidak benar. Aku harus bersyukur. Ini semua karenaku, karena salahku. Dan aku berjanji untuk tidak mengulangnya lagi. Apapun itu.

***

_2004_

Author pov

Sejak kejadian itu. Kejadian tragis yang menimpa si mungil sinB. dia jadi pendiam. Tak ingin bicara dengan siapapun. Dia hanya bisamengutuk dirinya sendiri, menyakahkan dirinya sendiri, menangis sendiri dan meraung-raung. Tapi dia ingat kata eomma, bahwa air mata takkan mengubah segalanya. Air mata tak bisa menghidupkan kembali seseorang. Maka dari itu dia memilih diam.

Sebatang kara. Itulah kalimat yang pantas untuk menggambarkan keadaan sinB sekarang. Tak ada lagi tangan yang membelai rambutmu ketika hendak tidur. Tak ada lagi sosok yang membuatkanmu sup rumput laut ketika kau ulang tahun. Tak ada lagi orang yang menghangatkanmu ketika hujan. Bukankah itu menyakitkan.

Mungkin sesekali, sinB menangis. Saat hujan. Ia teringat apapun itu tentang eomma. Ketika hujan, dia merenung. Dia mengibaratkan hujan sebagai ibunya yang datang menghampirinya. Maka dari itu, dia memilih diam di dalam kamar dan menatap kaearah luar jendela. Sesekali saat hujan dia bahkan bicara, bicara dengan eomma. Menceritakan keluh kesah yang ia alami. Penderitaan tiada akhir, ia lampiaskan segalanya saat hujan datang.

Dua belas tahun yang lalu, usai peristiwa tragis yang menimpa, sinB bahkan tak lagi mendengar nama chanwoo disebut. Yang ia tahu, dia sudah pindah. Entah kemana tanpa berpamitan. sinB yang terluka dan rapuh, chanwoo justru pergi. Hanya yuju yang senantiasa setia menemani bahkan menghiburnya setiap saat.

Dalam hatinya, sinB benar-benar kecewa kepada chanwoo yang hilang. Baginya, secara tidak langsung, ini semua akibat chanwoo. Dia menderita karena chanwoo. Andai saja, chanwoo tidak menemukan fakta bahwa mereka punya appa yang sama lalu mengajak sinB untuk bertemu. sinB tak akan kehilangan sosok pahlawan dalam kehidupanya.

Mungkin tidak seperti itu.

Andai saja dia tidak mengenal chanwoo, dia tidak akan kehilangan eomma yang sangat disayanginya.



_2016_

Author pov

"izinkan aku untuk memperbaiki kesalahanku di masa lalu. Jika aku tidak bisa kesana, maka aku akan memperbaikinya sekarang. Aku mohon, aku dan kau kita sama-sama pergi kala itu. Tapi entah mengapa hanya aku yang merasa bahwa semua ini akibat perbuatanku yang benar-benar keterlaluan, mungkin kau benar, seandainya kau tidak mengenalku, mungkin kau tak akan se-menderita ini. Aku tahu bagaimana keadaanmu setelahnya dan aku memahami apa yang kau rasakan. Jadi izinkan aku memeperbaiki semuanya sebelum aku pergi dari hadapanmu. Maka dari itu, rasa bersalah yang terus mengganggku ini bisa hilang dan aku bisa pergi dengan tenang."

"bukankah sudah kukatakan berulang kali, tak ada yang perlu diperbaiki. Semua sudah terlambat. Simpan saja semua rasa bersalahmu itu. Aku tidak akan mengatakan, bahwa aku baik-baik saja. Tapi kumohon, pergilah . . ." sinB terisak jika dia sudah mengingat semuanya.

"tak ada kata terlambat di dunia ini. Kau mengakui bahwa kau tidak baik saat ini, jika aku tidak bisa memperbaiki kehidupanmu maka aku akan merubah keadaan mu yang semula tidak baik itu menjadi baik-baik saja."

Hari ini, chanwoo memutuskan untuk menemui sinB usai sekolah. Dia tidak membuat janji, karena dia tahu pasti sinB menolaknya dengan mentah-mentah. Dia tahu hari ini sinB ada kegiatan sampai sore hari. Maka dari itu dia lebih memilih menguntitnya. Hingga sekolah sepi dan hanya mereka berdua chanwoo akan mengungkap segalanya. Kenapa ia kembali ke Korea setelah 12 tahun silam.

"aku benci kata-kata bahwa tidak ada kata terlambat. Semuanya sudah terjadi. Dan kau masih bilang bahwa ini tidak terlambat. "

"mianhae.. tapi aku tidak akan pergi sebelum aku bisa merubah semuanya. Aku yang memulai, maka aku akan mengakhirinya."

***

"ahjussi, bukan maksud saya untuk lancang, tapi saya hanya ingin memberitahumu yang sebenarnya terjadi. Jika anda marah karena sikap saya yang kurang ajar ini, tak apa jika anda membunuh saya. Saya ikhlas, karena semua ini terjadi karena perbuatan saya."

Bersambung.....

It's RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang