[PART 10] It's Rain

253 52 3
                                    



2004

"hei bodoh, sudah kubilang dari kemarin jangan bicara sembarangan. Kau mau mati?" Tanya Yuju.

"kau pikir aku bohong? Aku bisa membuktikannya." Chanwoo tak mau kalah. Dia bersikeras untuk membuktikan apa yang ia lihat tidaklah salah. Dia tidak rabun, matanya masih normal. Ia harus mengatakan pada sinB bahwa laki-laki yang ditemuinya beberapa hari yan lalu itu adalah ayah sinB.

"jika kau ingin menghiburnya, bukan seperti ini caranya. Kau membuatnya justru makin sedih," jawab yuju kesal.

"tapi aku benar mel—"

"ini bukan soal kau melihat ahjussi itu atau tidak. Tapi, apa kau tidak berpikir apa yang akan terjadi setelahnya? sinB terlalu terobsesi dengan ayahnya, sedangkan ibunya? Melarang dia untuk bertemu dengan ayahnya itu. Jadi, tolong bilang padanya kalau kau salah lihat." Jawab yuju yang langsung meninggalkan chanwoo. Dia pergi meninggalkan chanwoo yang tak berkutik.

Chanwoo hanya bisa menghela napas, dia tak tahu lagi harus bagaimana.

***

"chanwoo-ya, apa nanti kita menunggu lagi seperti kemarin? Kalu kau bisa, aku juga bisa," rayu sinB saat istirahat makan siang. sinB mengejar chanwoo yang berjalan di koridor, hendak pergi ke kantin.

"ne? anio, mian. Sepertinya aku salah lihat." Jawab chanwoo, dia memilih menuruti kata-kata yuju.

"mwo? Salah lihat?!" sinB tersentak, dia menghentikan langkahnya.

"ne, setelah aku ingat-ingat ternyata wajah keduanya benar-benar jauh berbeda" jawab chanwoo. "mian" ujarnya dalm hati.

"tapi kau bilang,..." sinB bergumam, kemudian menghela napas panjang. "aku tahu, aku memang tidak punya kesempatan untuk bertemu dengan appa." Ujarnya sedih kemudian melangkah pergi meninggalkan chanwoo.

Chanwoo merasa bersalah, tapi mau bagamana lagi.

***
"chanwoo bilang dia salah lihat. Katanya, wajah mereka berbeda. Ahhh... ini benar-benar mnyebalkan. Harusnya dia tidak bilang sejak awal, aku kecewa,"

"bukankah sudah kubilang, jangan percaya padanya, kita,kan baru akrab dengannya beberapa hari, kita belum tahu sifat aslinya," jawab yuju.

"kurasa dia tidak begitu, dia baik."

"terserah kau saja. Tapi aku sudah bilang padamu, jangan coba-coba cari appa-mu, bagaimana jika eomma-mu tau, ha?"

"akan kurahasiakan dari eomma jika aku bertemu dengannya, bagaimanapun juga."

"terserah padamu, jangan kau paksa chanwoo untuk mencari appa-mu, lagi, arrachi?" ujar yuju.

sinB mengangguk.

***

Seharian ini sinB tak bergeming. Ia kecewa, benar-benar sangat kecewa. Ia tak lagi ceria seperti belakangan ini. Akan tetapi, dai kembali murung seperti saat-saat ia dikucilkan eunha, yeri dkk kala itu. Diam, tak banyak bicara. Ia hanya mendengar hembusan-hembusan angin yang mulai mesuk ke sela-sela jendela.

Jam istirahat makan siang yang harusnya ia habiskan di kantin bersama kedua rekannya, kini ia ratapi sendirian di kelas. Tentu saja yuju menghampiri, membawakan makanan, mengajaknya makan. Akan tetapi, sinB tak mau makan. Dia menolak apapun yang dibujuk yuju.

Yuju menghela napas menghadapi sikap sahabatnya ini. Dia juga bingung harus berbuat apa. Tetapi dalam hatinya yang paling dalam, ia merasa bersalah. Tapi apa boleh buat, ini demi kebaikan sinB juga. Tidak, demi kebaikan semua orang.

It's RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang