Musim semi 2004
sinB pov_
"gomawo," ucapku sambil melepaskan gandengannya setelah menjauhilokasi sekolah. "tapi lain kali, kau tidak perlu melakukannya. Kan, Cuma sekedar menghindari dan menolak orang yang sok baik, aku bisa mengatasinya sendiri."
Dia menuruti perintahku dan mengangguk. Orang yang bahkan aku tak tahu namnya itu lantas berkata, "dia tidak sok baik, kok. Dia tulus,"
"aku tahu, tapi aku tidak mau."
"tidak mau apa?"
"punya teman,"
"aku mau kok, jadi temanmu." Jawabnya dengan senyum sumringah. "dan dia, juga mau jadi temanmu,"
"memangnya harus? Aku saja tidak tahu namamu,"
"aku Yuju,"
"lalu?"
"ayo kita berteman mulai saat ini, aku tidak seperti yang lain. Aku benar mau jadi temanmu. "
^^^^^
"hei, kau! Kenapa lama sekali?" bentak Yeri sambil melotot.
"kau tidak bilang, kan, mau jam berapa? Harusnya kau bilang. Kau hanya bilang sepulang sekolah."
"tidak usah cari alasan, memangnya, kau berani melawanku?" tantang Yeri.
"memangnya kau siapa? Dengar ya, aku tidak peduli kau siapa, dan sehebat apa dirimu. Lebih kau pulang dan belajar, ingat? Besok ujian."
"berani sekali kau mengatakan itu,"
"sudahlah, jangan sia-siakan waktumu untuk hal yang tidak berguna ini, ayo sana pulang."
"ya! Jung chanwoo! Kau benar-benar brengsek, sepintar apa dirmu, berapa peringkatmu disekolah, aku juga tidak mau tahu, sekrang kau harus membayar hutangmu tadi pagi di sekolah,"
"jangan sok jadi jagoan, kita ini masih kecil dan belum cukup umur, knapa kau melakukan tindakan seperti ini?" chanwoo menghela napas. "kau kebanyakan nonton film action atau bagaimana?"
"tidak usah banyak bicara, ayo lawan, bilang saja kau takut kan?"
"aku sama sekali tidak takut padamu, jika ingin melawanku, lakukan yang terbaik untuk ujian besok," ujarnya seraya berlalu melintasi geng berandal.
Tapi, sebelum berhasil melewati geng itu, Yeri mencegahnya dengan memberi tendangan di kaki tanpa sepengetahuan chanwoo. "akh!" dia mengaduh kesakitan.
"hari ini kau beruntung, aku tidak jadi membuat pesta untukmu. Aku sudah di jemput oleh ayahku, awas saja besok!" ujar yeri seraya berlali menuju mobil hitam yang baru saja berhenti.
Diikuti dengan segerombol gengnya yang bubar bersiap untuk pulangke rumah masing-masing.
Pintu mobil terbuka, lengkap dengan penumpang di dalamnya, yang keluar dengan sepatu hitam mengkilat, serta kemeja yang hitam pula, lengkap dengan kacamata yang sepadan. Tentu saja saat keluar, laki-laki itu tidak membuka mobilnya sendiri, melainkan dengan seorang bodyguard.
Dari situ chanwoo berpikir, kalau laki-laki itu, lebih tepatnya appa-nya yeri, bukanlah orang biasa. Merasa ada yang aneh dan mencurigakan, chanwoo memilih pergi. Tapi tidak, dia bersembunyi.
Ketika keluar dari mobil, yeri langsung berlari, "appa" teriaknya,
"apa kabar, sayang? Apa yang sudah kau lakukan hari ini?" Tanya appa-nya sembari membungkuk menyetarakan tinggi badan putrinya. Dia sama sekali tidak membuka kacamata hitamnya.
"appa, aku hari ini gagal untuk membully dan gagal berkelahi, akhh aku kesal sekali, kesialan sedang menimpaku hari ini," ujarnya,
"kau bisa melakukannya besok, kau tenang saja,ayo masuk dan pulang, kau pasti lapar,"
Yeri mengangguk dan segera masuk ke mobil bersama appa. Pintu kembali ditutup oleh bodyguard.
Chanwoo yang bersembunyi sambil menmegangi kakinya yang ditendang Yeri, mendengarkan semuanya. Dia semakin curiga, apa yang dilakukan oleh appa-nya yeri yang memakai pakaian serba hitam tersebut. dia ingin menyelidiki tapi dia tidak ada waktu.
^^^^^
"jinjja? Kau ingin jadi temanku? Tapi aku rasa tidak perlu, aku takut kau diejek sepertiku," ujar sinB sedih "jangan jadi temanku, aku mohon"
"aku tidak peduli, ayolah," jawab yuju. "sebenarnya, aku juga sering dibully........"
"kau?"
Yuju mengangguk.
"wae?"
"aku takut berteman dengan mereka,makanya aku diam saja sepertimu, karena itulah aku mau berteman denganmu. Kau.. tidak seperti yang lain,"
"apakah dia juga mau berteman denganku,"
"siapa?"
***
Musim semi 2016
BYURRR
Air minum yang belum sempat tertelan dari mulut sinB itu menyembur. Parahnya, menyembur ke seragam milik chanwoo. Ya benar, Jung Chanwoo. Seragam milik namja itu basah akibat semburan air dari mulut sinB. Dia menyemburnya dengan air. Karena saking kagetnya. Tak menyangka apa yang dikatakan Yuju itu benar, sinB melototi Yuju. Sementara yuju, sudah tidak ada di tempat, sudah kabur entah kemana meninggalkan mereka berdua.
Apa yang harus aku lakukan?
Ujar sinB dalam hati.
***
TO BE CONTINUED
'''''''''
lanjut? vote!