Keesokannya, aku ke atas untuk melihat chris. Aku masuk ke kamarnya, sepertinya dia belum bangun dan masih sakit. Aku mencoba periksa dia lagi dengan menempelkan telapak tanganku ke keningnya. Panasnya semakin tinggi, dan aku benar-benar panik. Ku cari bantuan kemana-mana tapi Tante Maira belum kunjung pulang, segeralah aku keluar berharap tetangga ada yang bersedia menolong. Datanglah mobil sedan putih masuk garasi, yap itu Om rey.
"Om rey?" teriakku, berharap ia mendengar. Aku berlari secepat mungkin menghampirinya.
"Chris sakit om. Badannya benar-benar panas" aku panik hingga aku tak sempat bertanya kabar tentangnya.
Om rey langsung berlari ke kamar chris tanpa bicara sepatahpun. Akupun menyusul di belakangnya
~~
"Chris bangun! Ayah datang" om rey sangat panik, dia melihat anaknya terkulai lemas dan pingsan di atas kasur. Chris di bawa ke rumah sakit tanpa hadirnya Tante Maira.Sesampainya di rumah sakit, ia buru-buru memanggil dokter agar cepat di tangani. Om rey hanya bisa menunggu di luar dengan wajah marahnya itu. Dia nampak kesal karna istrinya tidak datang. Sudah di hubungi namun tidak di respect. Di sisi lain aku juga memberi kabar kepada ibu bahwa aku tidak pulang kerumah lagi karna sahabatku sakit. Tapi tidak di respond juga, huh.
Tiba-tiba dokter keluar dan mengajak om rey untuk pergi ke ruangannya. Aku sendirian disini, biasanya chris selalu ada untukku. Namun tidak untuk saat ini.
Om rey datang dengan kabar buruk. Chris sakit types. Dia mesti dirawat untuk beberapa hari karna dia kurang istirahat."Rein? Terima kasih untuk waktumu kepada chris. Chris bahagia punya kamu" ucap om rey
"Oh. Iya om hehe, engga ko om. Aku yang bahagia punya dia" senyumku tipis.
"Kamu segalanya bagi chris, rein. om harap kalian bisa melakukan hal-hal baik bersama" tangannya menepuk pundakku. Memberikan sebuah harapan untuk pertemanan kami. Eh tidak, aku harap ini lebih dari pertemanan.
Kami pulang bersama untuk bisa istirahat. Apalagi om rey yang pasti banyak kerjaan dalam urusannya. Aku masih menginap di rumah chris.
Matahari semakin di makan bumi, warna oranye mendominasikan bumi ini. Menghitung jam agar bisa menengok chris kembali. Dirinya selalu jadi beban di pikiranku ini.
"Chris, chris.. Kalo sakit jangan ngerepotin apa, ngejadiin beban di gue nya tau! Huuuh" aku bergumam sendirian. Sedikit-sedikit aku memikirkan moment ketika dia masih bisa bersamaku. Apalagi moment konyol ketika dia ingin menjepretku dengan karet ehh ternyata dia sudah di jepret dari belakang oleh Pak Gara;salah satu guru favoritku. Aku tertawa menggelitik saat itu. Dia yang super super jail dibales sama guru kiler yang selalu vakum ketawa.
Waktu semakin larut. Kasurpun sudah melirikku untuk bisa disergap. Dan aku tidur pulas. Zzzzzz-"
~~~
Paginya, aku mendengar keributan dari bawah. Oh my god, orangtua Chris sedang bertengkar.
"Kamu itu mestinya jadi ibu&istri yang baik! Ibu untuk anakku, Chris! Bukan ibu-ibu yang bergaya di luaran! Kerjaanmu itu selalu menghambur-hamburkan uang!"
"Aku tuh cape mas, tolong ya jangan ribut sekarang! Nanti Chris bisa dengar!" jawab Tante Maira yang santai menjawab
"Biarin, biarin Chris dengar! Untuk apa dia memiliki ibu yang tidak tahu keadaan anaknya?" sindir Om Rey
"Maksud mas?" tante maira langsung ke kamar chris dan dia tak melihatnya. Tante Maira melirikku "Dimana Chris, rein? Jawab tante" sambil memegang kedua bahuku.
"Chris sakit! Udahlah kamu tidak perlu sok perduli. Yang kamu perduliinkan hanya uangku saja?Iya kan?" celetuk om rey dari bawah.
Tante Maira langsung pergi ke rumah sakit, namun terhalang karna tangannya ditarik Om Rey.
"Mau kemana?" tanya om rey dengan mata yang di lebarkan.
"Aku mau jenguk anakku, lepas mas"
"Gausah, udah ada Rein yang lebih ada daripada kamu"
Sungguh, untuk pertamakalinya aku melihat pasangan yang beradu mulut. Kasian Chris kalo dia tahu. Lebih baik aku sembunyikan ini rapat-rapat. Pasti dia akan sedih.
>>>Annyeong Haseyo!!! Please, comment or give me your sound. Thanks before, see u for the next my stories. Alhamdulillahi jaza kumullahu khoiro.
Assalamu'alaikum;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me If You Really Love Me
RomansaI love him, i wanna him. With him, i love my life. And i can't breath without him cause he is oxygen.