1

7.8K 535 33
                                    

Melempar pandanganku ke kota Seoul yang sibuk adalah kesibukanku ketika macet. Sambil melihat gedung pencakar langit yang tinggi aku melihat wanita dengan rambut dikuncir satu menunggu mobil. Aku memicingkan mataku. Seragamnya sama denganku namun aku tidak pernah melihatnya. Mobilku melewatinya dan pandanganku tak bisa beralih darinya.

"Apa kau pernah melihat dia?" Tanyaku tidak sadar kepada supirku.

Supirku menoleh ke arahku, "Siapa tuan?"

"Ah tidak, lupakan"

"Lanjutkan saja"

Supirku langsung mengemudikan mobilnya menuju sekolahku. Aku mempunyai jadwal cukup pada pada awal semester empat ini.

From: Bobby

Where are you? Kami sudah menunggumu.

To: Bobby

Sedang dijalan. Kalian latihan saja dulu.

Aku memasukkan handphoneku ke kantong sakuku. Mobilku memasuki parkiran Seoul International High School. Aku langsung keluar saja dan berjalan memasuki kelas. Saat aku berdiri untuk memasukan jaketku ke lokerku gadi yang tadi ku lihat di jalan memegang tanganku, refleks aku menoleh.

"Apa kau tahu kantor guru?"

"Aku anak baru" Dia tersenyum sangat ma-. Aku tak dapat menjelaskan. Mataku tak bisa teralih padanya.

Dia mengangkat tangannya untuk menyentuhku, "Apa kau tahu?"

"Um, mau ku antar?" Pernyataan itu meluncur saja dari bibirku.

"Apa kau tidak repot?"

"Ti-" Disaat seperti ini Bobby datang dengan "Ayo Yunhyeong kami sudah menunggumu di lapangan"

Aku mengatupkan bibirku.

"Um, kau beritahu saja ruang gurunya mana" Kata gadis tadi. Bobby hanya tertawa garing.

"Jadi, kau harus belok ke kanan lalu ada tiang besar lalu belok ke kiri" Kataku tidak ikhlas. Aku mau mengantarmu. Teriaku dalam hati.

"Terimakasih" Dia langsung pergi begitu saja.

Aku melihatnya sampai belok ke kiri.

"Sial" Kataku pada Bobby

"Apa aku salah menyuruh kapten basket menuju lapangan?" Bobby langsung meninggalkanku dengan tawa yang garing.

Menutup lokerku dan menuju kamar mandi untuk berganti baju basket. Dijalan aku bertemu Kim Sejeong. Gadis cukup populer di sekolah. Dia tersenyum padaku lalu aku membalasnya. Dia adalah pacar Hanbin.

"Oppa apa kau tahu gadis pindahan? Kata Lee Hayi dia melihat oppa berbicara dengan gadis apa itu dia?"

"Y-y-ya. Aku melihatnya. Ada apa?"

"Dia anak rekan kerja papaku"

"Dia di ruang guru" Kataku sok tahu. Ya, tadi dia bertanya soal ruang gurukan?

"Um, yasudah terimakasih" Sejeong langsung berlari menuju ruang guru.

→←

12.30 PM

Aku duduk dengan anggota basket lainnya. Dari angkatan muda hingga angkatan tua. Mataku menangkap gadis tadi dengan Sejeong. Kedua mataku tidak bisa terlepas dari gadis baru tadi.

"Uhm, sepertinya kapten kita sedang tertarik dengan wanita"

Aku menoleh ke arah suara, Hanbin.

Let Me BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang