7

1.9K 286 6
                                    

Hari ini adalah Sabtu dan tandanya aku bisa tidur lebih lama. Oh iya, Wendy hanya dua hari di apartemenku selanjutnya dia ke Abu Dhabi untuk jalan-jalan. Aku tidak paham dengan jalan pikiran unnieku itu. Aku mengecek handphone putihku, tidak ada pesan. Setelah acara aku menghindari Yunhyeong kemarin aku mematikan handphoneku. Selama itu juga dia juga tidak menghubungiku. Perduli setan sih dia mau apa.

Spontan aku menaikkan suhu ac lalu menarik selimut tiba-tiba handphoneku bergetar. Dengan malas aku meraih handphoneku, terpampang nama sepupuku yang tinggal di Cina "Cheng Xiao". Dia melakukan vidcall. Aku menggeser tombol hijau.

"Unnie!!!"

"Hm?"

"Kok petang sekali"

Dengan malas aku menggeser gordyn pink.

"Aku mau main ke Seoul. Unnie di Seoulkan?"

"Ya~ kapan kau kesini?"

"Mungkin Minggu depan"

Aku menarik selimut ku lagi, "Sudah ya Xiao aku mau tidur"

"Oke. Kalau aku akan ke sana ku hubungi lagi"

"Okay"

"Bye unnie, sleep well" Dia tersenyum dengan membentuk eyesmile. Duh sepupuku satu ini memang cantik.

"Bye"

Cheng Xiao langsung mematikan sambungannya. Dan aku menarik selimutku. Samar-samar aku mendengar bel berbunyi. Dengan malas mencopot selimut aku berjalan dengan selimut terjuntai ke bawah seperti kepompong. Aku membuka pintu dengan mata terpejam.

"Cup"

Aku merasakan bibirku dikecup. Spontan mataku terbuka.

"Good morning!!"

Yunhyeong langsung masuk ke apartemenku tanpa aba-aba lalu menutupnya. Sepertinya dia baru olahraga. Bajunya bagian belakang basah.

Aku tetap posisiku seperti kepompong dengan selimut menutupi badanku. Dia membuka bajunya dan memamerkan otot bisepnya. Ya Tuhan, kenapa sekarang gerah ya? Dengan mataku tetap tertuju padanya.

"Payah sekali kau Joy. Kau hanya punya buah tomat dan air mineral di kulkas" Tak sadar dia mengobrak-abrik kulkasku. Aku diam saja tak menjawab dan malah memperhatikan otot bisepnya.

"Aku tahu kau bernafsu Joy"

"Apa?"

Dia tersenyum miring. Aku tak bergeming dan tetap memeluk selimutku.

"Lepas selimutnya Joy"

Aku menggeleng, "Seoul sedang dingin" Lalu menguap. "Aku mau tidur Yunhyeong" Lanjutku lalu berjalan menuju kamar.

Saat aku menginjakkan kasur tiba-tiba Yunhyeong langsung tidur di sampingku, "YAK! Mandi dulu Yunhyeong"

Aku langsung melek, "Please Yunhyeong"

"Memang kau sudah mandi? Melek saja belum"

Aku mendesah pelan.

"Atau kita mandi bersama"

"Singkirkan pikiran kotormu!"

"Aish! Aku tidak tahan untuk melihatmu full naked"

Aku langsung menendang tulang keringnya. Sialan aku sangat malu dengan pernyataan Yunhyeong barusan. Dengan malu aku menutupi tubuhku dengan selimut dan hanya menyisakan kedua mataku. Yunhyeong malah main games dengan santainya. Tanpa aba-aba aku tidur dengan pulas.

// Yunhyeong //

Aku melirik ke samping dan melihat Joy tertidur dengan pulas. Dasar kerbau! Hobinya tidur. Ku lihat handphone Joy berbunyi, nampak nama "Cheng Xiao" di sana. Aku menggeser layar kuncinya dan menekan tombol hijau.

Let Me BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang