9

1.7K 236 9
                                    

Aku berdecak untuk sekian kalinya setelah mengetahui bahwa Yunhyeong mempunyai banyak fans perempuan. Kemarin seniorku bernama Seola, gadis populer angkatan akhir. Lalu aku melihat dengan mata sendiri suatu fakta bahwa Yunhyeong dan Seolhyun menjadi brand ambasador sekolah ini. Mereka berfoto untuk promosi sekolah kami; kebetulan aku mengantarnya. Dengan sedikit jengkel aku meminum minuman bersoda sebanyak tiga kaleng. Untung perutku kuat.

"Bosan ?"

Aku tak menggubrisnya karena moodku hanya ingin pulang dan tidur. Tau beginikan aku tidak ikut. Rasanya panas luar dalam!

Dia memutar kursiku. "Tell me Joy Park" Kemudian mengusap puncak kepalaku.

"Pulang" Kataku lalu cemberut; sudah tiga jam dan mereka masih ingin mengambil fotonya dengan berbagai pose.

Dia tersenyum. "Tunggu aku ya. Akan ku antar. Apa mau mau tidur di mobilku?"

Aku mengangguk. Sialan. Mataku ini tak dapat diajak berkompromi sama sekali. Dia mengambil kunci yang diberi bergantungan Stich. Dengan cepat aku meraihnya lalu tidur di jok belakang Mobil. Menunggu orang photoshoot itu melelahkan ya?

Aku membuka mataku perlahan dan membuat gerakan ini-bau-mint? Dengan mengusap hidungku sedikit kasar. Bau ini tidak khas di hidungku? Tunggu? Spontan aku langsung terbangun Dan mendapati lelaki yang tadi ku tunggu berfoto sedang menatapku dengan shirtless.

"YA!" Teriaku tidak cukup pelan. Dia tersenyum miring lalu mendekatiku.

"Welcome in da house, princess" Lalu melumat bibirku sedikit kasar. Kasar? Huh?

Aku menelan ludahku dengan sulit. Ya Tuhan Yunhyeong. "Aku? Bagaimana aku bisa disini?"

"Well, kau tadi tidur sangat pulas di jok belakang. Bahkan ku gendong saja kau tidak bangun." Dia mengambil mug gendut dan menyesap kopi dengan senyuman miring.

Aku mengingat-ingat dan tersenyum kecil. "Yasudah aku mau pulang"

Dia langsung mencegahku. "No princess. Kau akan tinggal disini sampai promnite besok"

Aku membelalak kaget. "Jangan sinting!"

"Aku tidak sinting princess" Dia meraihnya daguku Dan dengan sigap aku menahan nafas.

"Jangan tahan nafasmu, ok?" Dia mengecupku lagi. Dadaku terasa seperti didatangi kupu-kupu yang banyak.

"Dimana ibumu?" Pertanyaan tak terduga itu yang keluar saja dari bibirku.

"Menurutmu?" Dia menatapku intens, aku membuat wajah apa-aku-aman-sampai-nanti-malam?

"Perjalanan bisnis" Tebakku asal dengan menghindari pandanganya.

Dia menggeleng. "Salah. Dia ada disini sedang menyiapkan makan. Kau cepat Mandi. Ada banyak pakaian disana" Yunhyeong menunjuk almari putih dengan ukiran berwarna emas.

Aku mengangguk bak anak kecil Lima tahun yang mengiyakan apapun yang dikatakan ibunya.

"Good girl" Dia mengecupku sedikit lebih lama.

Tiba-tiba pintu dibuka "Yunhyeong! Astaga! Mataku!" Lalu ditutupnya.

Aku nyrengit tak paham.

Dia melihat ke arah pintu. "Dia saudaraku. Chaeyeon"

Aku manggut-manggut saja tak paham siapa itu Chaeyeon. Setahuku Dia anak tunggal.

**

Gadis yang bernama Chaeyeon tadi melihatku intens. Dari atas kebawah dan terus berulang sampai Yunhyeong datang membawa dua gelas jus anggur.

Let Me BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang