Sprue p.2

15K 162 0
                                    

Sprue part 2
.Maia Case.
Damn it! Sprue dibawah bibirku ini sangat menganggu, sepulang dari Indonesia aku tentunya sangat haus akan sex. semenjak di Indonesia, aku tidak mungkin melakukannya karena sedang berada di rumah Ibu Lemia. Tapi, sprue ini menghancurkan semuanya!

Saat aku berciuman dengan Albert or Terry, Uncle or Altair.. selalu saja mereka tidak sengaja menggigit sprue itu.

"ARGHH!" jeritku begitu Uncle Hugh tanpa sengaja menggigit bibirku untuk yang ke 5 kalinya.

"What happen Maia? Why are you screaming like that?" tanyanya panik.

"hks.. Uncle.. semua ini karena Uncle!" balasku keras.

"A.. kenapa? Apa ini soal yang di Indonesia lagi? Sudah kukatakan berkali-kali, aku tidak tau apa-apa soal itu!" jawabnya sambil mengelus bibir bawahku lembut.

"ungh.. Aku tidak mood! Aaa... jadi bagaimana ini 😦" gerutuku sambil menendang nendang ranjang.

 jadi bagaimana ini 😦" gerutuku sambil menendang nendang ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"how about.. kau menggigitnya sampai pecah? menurut pengalamanku saat kau bertemu dengan sesuatu yang mengganggumu kau harus menghancurkannya agar ia tidak lagi meng- Hei! kenapa kau membelakangiku? Aku sedang memberimu ide!"

Paman sudah gila, kalau begitu aku akan tambah kesakitan! Dia kira aku Masochist , lalu aku tahan akan kepedihan seperti itu? Dasar lelaki!

"tidak ah, paman sudah sinting ya? kalau begitu, aku akan mati kesakitan!" gerutuku sambil diam-diam melakukan apa yang dikatakannya, siapa tau benar..

Hap- AAAAA -------(SETELAH INI BUNUH AUTHOR - MAIA.E)

"it hurts a lot, memang seharusnya aku tidak melakukan apa yang dikatakanmu!"

Paman dengan cemas menatapku lalu menghubungi seseorang.
Ternyata yang ia hubungi adalah Kai, bawahannya yang berasal dari Jepang dan adalah dokter yang biasa mengoperasinya bila tertembak musuh.

"Kai, jangan kasar-kasar ya.." Kai yang berwajah datar itu hanya menatapku dan mengeluarkan alat dari tasnya.

Damn! Aku baru ingat waktu kecil aku pernah terjatuh dan ia yang merawatku dengan menuangkan alkohol langsung tanpa aba-aba.. shit..

Wha? apa dia ini sebenarnya penjual alkohol? Kenapa ia mengeluarkan alkohol? ini Sprue bukan luka tergores. (Calon suami author :v #brutal bangzz)

"Stop! Aku tidak mau dirawat olehmu, paman juga.. hh.. sekarang kalian keluar!!" teriakku dan langsung mengunci kamarku.
.
.
"kenapa dia mengeluarkan aura suram begitu?" bisik salah satu karyawan, tampaknya ia mengajak ribut. "Hei, setelah ini datang keruanganku!"

Akan kuberi dia tugas yang banyak!

tok.tok.

"Siapa?"

"HAI MAIA~" DANN... wajah b*tch itu muncul. Emily.

"what are you doing here?"

Emily terkikik dan bertanya, "Kau kenapa suram begitu? Apa partner s*x mu kabur meninggalkanmu?"

Damn! Aku mengeluarkan jari tengahku padanya.

"Atau.. Karena sprue-mu itu?" aku mengangguk. "Bagaimana kalau kau menggunakan obat minum saja? supaya tidak sakit?"

"Memangnya ada?"

Emily mengeluarkan sesuatu dari tasnya, fyuhh... ternyata dia tidak se-b*tch yang kukira..... AWALNYA.

"nah, coba minum obat ini!"

Aku menurut dan tak lama memang sudah tidak perih. Namun, saat ia mengajakku makan ice cream, aku tergoda untuk bicara padanya dan.. Sprue ku bertambah.
...
Sorenya, aku tengah berbaring diatas sofa dan tiba-tiba bel pintu berbunyi. Shit!

Aku membuka pintu dan itu adalah.. Albert Yuani.

"Hai Ma- Ehh.. kenapa pintunya ditutup?"

"aku sedang tidak mood dengan s*x , jadi kau tidak perlu repot-repot datang."
Albert menahan pintu dan menunjukkan sekantung obat-obatan.

"ini untukmu, aku baru saja membelinya sepulang shooting(ini tulisan yang bener bebs (?))"

Ah, maafkan aku Albert.. bodohnya aku kenapa tidak kepikiran ya?

saat aku membuka plastik aku baru teringat... ini ide Emily dan obat itu hanya mampu membuatku tidak menderita beberapa saat..

srukk.. kukembalikan kantung obat Albert, "thanks.. tapi cara ini telah kulakukan.. maaf karena membuatmu sibuk.."
Dan.. aku kembali kedalam rumah.
. . .
Tak lama, Lemia datang dan.. aku berharap penuh padanya. Dialah satu2nya temanku yang normal (:v).

"Maia, aku membawakanmu jeruk.."

Baiklah, aku akan mencobanya..
. . .(saat ini Maia sudah sangat stress.. jadi scene bersama Lemia akan di cut)
.
Shit! i'm tired...

Baru saja aku mendarat di atas ranjang, bel pintu berbunyi kembali.

"AKU TIDAK SEDANG DI DIRUMAH!" Teriakku sambil bergulung dengan selimut.

"Liar! " suara ini.. "Altair~"

Ia berjalan kesisiku dan mengelus pipiku pelan. "sampai membengak begini.. apa yang kau lakukan?"

ini karena cara bodoh Paman!

"Aku membawakanmu vitamin c dan buah-buahan."

"buah?! No, aku tidak mau lagi!" pekikku sambil menjauh.

"come here! Kalau kau mau sembuh, turuti kata-kataku!" tahan Altair.

Aku akhirnya menuruti dan Altair menyarankanku agar aku banyak beristirahat, Well.. tunggu saja apa akan berhasil..

Sweet Sugar (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang