Mating (Maia ver)

11.1K 158 0
                                    

.Mating(Maia ver)
Hai.. karena SK sudah aku ikat di jembatan London karena menolak menulis ceritaku. Jadi aku yang akan menulisnya untuk kalian..
Tapi sebelum itu, thanks untuk kalian karena pembaca SS sekarang sudah mencapai 30K ^^

Siang ini, aku bertujuan untuk menemui Altair. Tentunya dengan tujuan yang bisa kalian tebak.
Sesampainya aku dilantai dimana ruangan Altair berada, aku melihat sekretaris yang tampaknya sudah berbeda dari yang kemarin.

"Anda siapa?" tanyanya dengan wajah yang dingin. OMG tubuhnya tinggi dan.. hal yang pertama kulihat adalah dada bidangnya yang terlihat karena ia membuka kancing seragamnya.

"Aku Maia, apa Altair ada?"

Ia mengecek buku daftar janji tamuya dan menatapku tajam, "maaf, apa kau belum membuat janji sebelumnya?"

"awh.. aku tidak perlu membuat janji kok, intinya dia yang memperbolehkanku datang semauku.." balasku sambil meneguk air ludahku karena melihat tangannya yang berotot.

"apa anda memiliki bukti?"

Ass, apa kau tidak bisa mempersikahkanku masuk saja?

"Ada di chatku, apa kau tetap ingin melihatnya? Disana terdapat banyak kalimat yang akan membuatmu 'tegang' lho.."
Wajahnya tampak merona dan ia menyembunyikannya, How cute ...

brak! pintu ruangan Altair tiba-tiba terbuka dan Altair dengan muka kusutnya berkata "Sampai kapan kau ingin berbicara dengannya? Rex ini pacarku Maia, Maia ini sekretaris baruku Rex. Tentunya kau tau kan kenapa aku memecat sekretaris lamaku?"

Rex dengan wajah dinginnya mengangguk dan kembali berjaga, saat aku melewatinya aku memberikan secarik kertas kecil yang kutulis saat Altair masih berbicara dengan Rex.
Aku memberinya nomorku, mungkin aku bisa puas dengannya juga..

Ok, kembali ke Altair.
Pria itu kini menatapku dari mejanya, meminta penjelasan.
"Ok, i'm sorry. Awalnya aku datang kemari karena aku ingin bercinta denganmu karena aku cemburu pada Mily dan Mia yang menikmati musim cinta ini. Tapi pria itu melarangku untuk bertemu denganmu.." ungkapku.

Ia menghela nafas dan memutar kursinya 90° kemudian memanggilku mendekat. "Maia, Come here! Beri aku blowjob dulu."

WARNING 18+

"nhgmmmghh.." aku mengulum puncak kejantanan Altair sambil menggumam pelan.

"ssh.. kecilkan suaramu " ujar Altair sambil mengelus rambutku lenbut. "Bwnhh.. esh.. Dnghsh..(but its delicious..)"

Aku yakin Rex kini sudah tegang dibalik pintu ruangan ini. Ahh seandainya Altair memperbolehkannya bergabung dan kita akan menciptakan threesome yang sangat indah.

"nn.. Maia jilat bagian itu terus.. aku akan segera.." Aku menurut dan tak lama Ia mengeluarkan cairannya kedalam mulutku.

Altair memintaku agar berbaring diatas coffeetable tamu, dan membuka pakaian kami.

Ia memakai k*ndom dan menjilat ke tiga, bukan ke em.. lima?! jarinya. OMG aku tidak sabar!

"kenapa kau menggeliatkan tubuhmu seperti itu, apa milikmu tidak bisa menahan lagi?"

"hanya melihat tubuhmu saja, rasanya aku akan segera keluar.." ucapku sambil mencubit putingku sendiri.

Ia mempercepat gerakannya dengan membuka rompi kerjanya dan akhirnya.. Absnya terlihat.

"OMG abs! Altair.. hurry up!" pekikku dengan melentangkan tanganku memanggilnya mendekat.

Ia dengan cepat menerjangku dan mengecup bibirku dengan ritme yang berantakan.
Aku mengelus pipinya agar ia sedikit rileks dengan ciumannya. "Ahh.."

Ia mulai mengecup leherku perlahan dan meninggalkan bekas merah disana. fuhh.. untung saja dia adalah pangeranku kalau tidak aku akan menamparnya karena tidak ada yang boleh meninggalkan bekas merah disana.

"Altair.. jangan banyak-banyak.." pintaku ketika ia ingin membuat yang ke 5 nya di belahanku.

"Biarkan, supaya orang-orang tau bahwa kau milikku!"
Awh.. so cute, kau seperti anak anjing.. liar tapi setia. Aku suka itu dan juga.. sebenarnya orang2 yang sex denganku tidak pernah kubiarkan meninggalkan rona merah jadi dialah yang pertama.

"Altair.. masukkan..masukkan.." ucapku ketika kejantanannya yang sangat keras itu mengelus bibir kewanitaanku.

"Maia.. apa aku perlu persiapan? tampaknya kewanitaanmu sudah sangat basah.."

"kalau begitu.. langsung saja.. hurry up Altair.."

Dalam hitungan detik, Altair memasukkan kejantanannya dengan sangat cepat. "AHh.. not there.. ahh.."

"ini kan yang kau mau?" ia semakin cepat menggerakan pinggulnya dan mengikuti tempo yang kami ciptakan.

Sambil ia memaju mundurkan tubuhnya, tangannya meraih kedua payudaraku dan meremasnya dengan sedikit keras.

"Ahh.. it's.. greatt..nggh.."

tringg..

tiba2 ponselnya berbunyi , ia segera mengambil tanpa mengeluarkan kejantanannya.

"halo?"

ia menjawab telpon sambil tetap mendorong kejantanannya.

"mmhhgm.. Altair.. let me come.."

Altair menutup mulutku dan menundukkan tubuhnya.

"suara? oh tidak itu hanya suara anjing yang sedang bercinta diruanganku." ujarnya ditelpon.

Damn it! Ia juga mengataiku anjing, baiklah.. kali ini aku yang akan membuatnya bertekuk lutut.

aku sengaja menggerakan pinggulku dan kulihat nafasnya sudah mulai memberat.

Aku menaiki tubuhnya dan meninggalkan bekas merah juga di dada bidangnya dan yang kedua dileher bagian atasnya.

Ia mengerang kenikmatan sebentar dan kembali tersadar pada telponnya.

"oh tidak, aku akan kembali menghubungimu.."

Ia menutup telpon dan menggigit bahuku. "Aw.."

"Jadi.. kau sudah mulai nakal ya.."

Aku menjawabnya sambil menggigit bahunya juga, "Aku memang sudah nakal dari awal!"

"oh jadi siapa yang kemarin menangis hanya karena sprue saja?"

Aku kembali teringat dimana Altair merawatku yang mendapat sprue.

"Shh.. Altair, kau mempermalukanku!" tegurku.

"kalau begitu kau tutup saja mulutku kalau bisa.." Ia mendorong tubuhku yang mencoba membungkamnya dengan ciuman, karena ia berseru tentang kejadian memalukan waktu itu.

"Altair.. stop it! " Akhirnya ia melemaskan dorongannya dan membiarkanku menciumnya.

Setidaknya aku berhasil menikmati musim semi ini.
---
to be continued

Sweet Sugar (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang