Sprue p 1

23.4K 158 0
                                    

Sprue part 1

.Maia Case.
"Maia..." ujar Altair pelan sambil mengelus rambutku lembut.

"hn?"

"apa kau mau jalan-jalan?"
tentu saja mau, tapi aku baru saja bertemu dengan kejadian tak menyenangkan itu.

"No, aku tidak mood.." jawabku singkat.

"apa kau masih memikirkan kejadian tadi?"
aku mengangguk. "aku tidak percaya kalau seseorang mengutus pencuri itu untukku."

"utus?  siapa yang mengutus?" tanyanya cepat. "entahlah, kemarin Lemia bilang mungkin itu utusan seseorang dan itu cukup masuk akal. maksudku aku tidak mungkin kalah dalam soal bela diri terhadap orang biasa. sudah pasti itu orang terlatih.

"apa dikeluargamu ada yang berhubungan dengan sebuah kelompok mafia or gangster?" tebak Altair dan yang terlintas dipikiranku adalah.. Paman.

"Uncle Hugh!" tebakku.

"siapa?" sebenarnya aku ingin memberutahunya, tapi kalau dia tau aku meniduri pamanku.. apa dia akan marah?

"dia.. pamanku, tapi untuk apa dia menyerangku? Dia bahkan takkan pernah berniat mencelakakanku."

"ya, dia memang tidak berniat untuk mencelakakanmu, tapi dia berniat untuk memisahkanmu denganku. itu trik yang sangat mudah untuk seseorang seperti Hugh Rosegreen."
ujar Altair sambil tersenyum sinis.

"aww.. dia pasti sangat jealousy.." ucapku pura2 bodoh. "tentu saja, kaulah yang paling tau tentangnya.."

What? jadi dia tau bahwa selama ini aku meniduri pamanku sendiri? Okay..

"ya, tentu saja.. dialah yang pertama kali mengajarku seks."

"i see.. jadi sampai sekarang kau masih tidur dengannya?" sindirnya sambil menarik beberapa helai rambutku.

"ah tapi tidak senyaman denganmu kok.. Paman lebih sering menjambak rambutku.. ya.. walau aku seorang Masochist(arti cari sndiri ya dek..) aku tidak begitu suka rambutku dijambak terlalu keras." Aku mengatakan yang sebenarnya, memang dalam hal S*x Altair lebih memuaskan daripada paman.

" Aku mengatakan yang sebenarnya, memang dalam hal S*x Altair lebih memuaskan daripada paman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tok..tok..
"Maia, Altair.," panggil Ibu Lemia yang baru saja mengetuk pintu. "Kalau kalian mau berpergian, aku akan menemani kalian.. dan aku bisa membawa kalian ke tempat yang bagus disini.. bagaimana?" tawarnya.

aku dan Altair berpandangan sejenak, kemudian Altair mengangguk.
"segeralah bersiap-siap, aku akan bersiap juga.." kata ibu Lemia lembut kemudian meninggalkan kami.

pok! Altair menepuk bokongku, "kau mandi dulu sana. Aku akan mengambil pakaianku dulu.."

"Altair, tidak bisakah kita mandi berdua?" pintaku dengan puppy eyes.

Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "pasti akan lama.."

Damn! Dia tahu saja rencanaku!

***
Setelah bersiap-siap, kami berangkat dengan mobil Altair.
Ibu Lemia mengantar kami dengan ramah, walau terkadang Altair sedikit lupa bahasa Indonesia.

"Kau membawa kami kemana?" tanya Altair tanpa menolehkan pandangan dari jalanan.

"Ke restaurant dalam mall, tidak apa kan? Habisnya, sejak dulu kalau Maia datang kemari dengan Lemia dia pasti akan ke mall itu.."

"Ahh.. Mall Grand Indonesia kah?" tebakku dan dia mengangguk.

"see Altair, aku lebih lihai tentang Indonesia daripadamu..." ejekku dan ia berkata dengan santai, "lalu kenapa kau bisa sampai tersesat kemarin?"

shit! Dia tau kelemahanku sekarang -3-.
.
.
Setelah sampai, Kami menuju restaurant yang dimaksud Ibu Lemia. Begitu memasuki restaurant itu, seorang pelayan memanggil seseorang dari dalam ruang masak.

Kami duduk ditempat yang dapat melihat pemandangan jalanan yang lumayan padat.
Tak lama, dari dalam ruang masak seorang lelaki bertubuh sedang mendatangi kami dan berbincang dengan Ibu Lemia.

"hai," sapanya ramah.

"hai Revan, kenalkan ini teman Lemia dan ini pacarnya.." Lelaki yang dipanggil Revan itu menyalami kami dan duduk disamping Ibu Lemia.

Sejenak ku lirik wajah Altair yang tampaknya sudah tidak sabar untuk makan, namun tiba-tiba seorag gadis yang kukenal betul mendekati kami. "Maia!? Kau di Indonesia?" pekiknya.

Gadis berambut pendek agak berantakan dan berwajah manis itu adalah anak yatim yang dirawat Ibu Lemia sekaligus teman dekat Lemia. Ia adalah seorang dokter umum, biasanya dipanggil Hydra.

 Ia adalah seorang dokter umum, biasanya dipanggil Hydra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hydra, ya.. aku mengikuti dia.. kemari ^^" aku sengaja menyebutkan nama Altair suoaya ia sedikit aktif dalam membuat percakapan.

"Oh My God! Bukankah dia Altair Brazoria yang di channel C** waktu itu?"

Altair dengan senyum dibuat, mengangguk.
"Ah iya, Maia kau tahu? Revan ini sebentar lagi akan membawa Hydra ke kotamu lho! "

aku tersentak, aku begitu gembira dengan berita ini. "really? Jadi Revan ini.. dengan Hydra.."

Dengan malu-malu Hydra mengangguk, aku harus menanyakan sudah sampai mana saja begitu kami punya waktu luang.

beberapa menit lamanya kami berbincang, Revan segera memasuki ruang masak dan memasak untuk kami. Untung saja Hydra sepertinya menangkap maksud dari ekspresi Altair.

"hei, Maia.. pacarmu itu menyeramkan ya.. berbeda sekali dengan di Tv!" bisik Hydra.

"oh ya? Tapi dia benar2 Altair yang di Tv kok.."

tiba-tiba disela-sela makan enak itu, tanpa sengaja aku menggigit bagian dalam bibirku.
Dan.. itulah permulaan dimana aku mendapat Sprue(sariawan) ini.

 itulah permulaan dimana aku mendapat Sprue(sariawan) ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet Sugar (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang