iLemiaXMuca First Time

35.8K 296 4
                                    

.Lemia Case.
Pagi ini, Maia memberitahuku bahwa ia akan ke Indonesia. Kuharap ia dapat bertemu dengan Mom dan menitipkan salamku.

"Lemia, apa buku-bukumu sudah semuanya kau masukkan?" Tanya Muca dari pintu masuk.

"I.. iya.." jawabku.
Aku kembali teringat akan kejadian yang memalukan itu.
Dimana aku dengan tanpa malu menciumnya didepan granny dan Mrs.Tyra.

"Kau kenapa? Wajahmu memerah seperti itu? Apa kau demam? Sisanya biar aku saja yang bereskan, kau beristirahatlah.." ucapnya sambil menyentuh dahiku.

"T..tidak, aku hanya.." melihat wajah panikku, Muca tersenyum jahil dan berkata, "oohh.. Lemia sedang berpikir yang bukan-bukan ya?"

"M..muca, aku tidak... " Muca terus memajukan wajahnya dengan senyum jahilnya.

"Muca, kau jahat..." gerutuku sambil mengerucutkan bibirku. "Oh jadi lelaki yang kau cium didepan nenekku dan nenekmu itu jahat? Lalu, kenapa kau cium?"

What? Jadi dia sudah tau kenapa aku seperti ini?

Muca terus tersenyum dan tiba-tiba mengecup dahiku. "Syukur saja kau tidak demam, aku sempat khawatir tau.."

"Maaf, ayo kita lanjutkan lagi!" Ajakku.

» skip time »"Selesai!" Sorak aku dan Muca bersamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


» skip time »
"Selesai!" Sorak aku dan Muca bersamaan.

Yah, karena mulai hari ini aku dan Muca akan tinggal bersama , sekarang aku membantu Muca membereskan barangnya dirumah ini.

Muca berbaring disebelahku dan tersenyum menatapku.
"Kau kenapa?" Tanyaku salah tingkah.

"Mengamati calon istriku.."

Kami hening sesaat dan aku membuka pembicaraan. "Aneh ya.. kita baru bertemu tapi tiba-tiba saja dijodohkan.."

"Yah, jodoh memang tidak pernah diketahui datangnya.."

Aku menatap Muca dan ia membalasku.
Kami perlahan mendekatkan wajah dan akan berciuman.

Tringg..

Tiba-tiba saja ponselku berbunyi, "ha..halo?"

Muca berakting cemberut.

'Halo, Lemia.. bagaimana ini.. ponselku dirampok dan aku kehilangan Altair..'

"What?! Maia, kau sudah bertemu dengan ibuku kalau begitu? Coba kau kembali ketempat tadi dan mencari Altair!"

'Ook.. thanks Lemia..'

"Siapa?" Tanya Muca setelah aku menutup sambungan. "Maia. Dia habis di rampok.. My God, bagaimana orang seperti dia bisa dirampok?"

"Huh? Apa maksudmu?"

"Sebenarnya Maia sejak kecil sudah dilatih menjadi Assasin, dia juga sempat menjadi agen bersama pamannya. Namun, semenjak bertemu dengan Emily dan aku dia sudah berhenti. Sehebat apa orang yang merampok ponselnya itu? " jelasku disertai anggukan kepalanya.

"Mungkin itu adalah utusan seseorang! " wait! Benar juga.

"Thanks Muca aku akan memberitahunya."
***

So, Muca masih sulking soal tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


So, Muca masih sulking soal tadi. Dimana kami berhenti berciuman karena aku mengangkat telepon.

"Sudahlah Muca, aku akan melakukan apapun asal kau tidak sulking lagi.."

"Serius? Apa saja?"

Aku mengangguk dan sebuah senyuman lebar tersungging diwajahnya. "Kiss me!"

"What?" Pertanyaan tersebut refleks kulontarkan begitu ia memintaku untuk menciumnya.

"Ahh.. kalau begitu aku sulking lagi.."

"C'mon Muca, permintaan yang lain.. aku berjanji akan melakukannya asal bukan berciuman!"

"Benar? Janji?"

"Iya.."

Ia mendekatkan wajahnya untuk membisikkan sesuatu. "SEX"

"WHAT?!" Sekali lagi aku refleks.

"Ayolah Lemia kau sudah berjanji hihi.."

"B..but.. emm.. "
Terlambat! Aku sudah berjanji, aku tidak bisa melanggarnya.

Perlahan aku mengangguk dan Ia segera menggendongku ala bridal ke kamar.

"Kau tidak perlu memaksanya.." ucapnya tiba-tiba.

"Huh? Why?"

"Kau terlihat sangat ketakutan, aku takut kau tidak suka.."

Muca, dengan tatapanmu seperti itu bagaimana aku bisa menolak?

"Aku.. su..ka.."

Senyuman lebar kembali tersungging diwajahnya. "Syukurlah.."

~ WARNING 18+~

Ia membuka pakaianku perlahan dan membalikkan tubuhku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia membuka pakaianku perlahan dan membalikkan tubuhku.
Dia membuka pakaiannya hingga telanjang bulat seperti diriku.

"Muca.. K****m.." ujarku dan ia menurut.

Setelah memakai pengaman, ia mulai memasukkan satu jarinya ke kewanitaanku.

"Ahh..Muca..."

"You're getting wet.."

"Nghh.. Ahh.. Muca.." pekikku begitu ia memasukkan jari keduanya.

Ia mengeluarkan jarinya dan tiba-tiba menjilat kewanitaanku. "Anghh.. Muca.. ahmm"

"Delicious.."

Lagi-lagi ia memasukkan 3 jari kedalam kewanitaanku, membuat tubuhku meliuk-liuk nikmat.

"Now, giliran juniorku yang mengambil alih.."

"Mu, can you kiss me?"

"Of course.." ia mengecupku dalam.
...
To be continued » Maia's Holiday 3

Sweet Sugar (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang