.Mating.(Lemia ver)

12.2K 140 0
                                    

.Mating .(Lemia ver)
"morning Mia.." kalimat itulah yang kutunggu semenjak beberapa menit lalu terbangun dan melihat wajah tampan Muca.

"Morning.." balasku malu.

Ia mengangkat selimut yang menutupi perutku (yang membuatku tersentak dan cepat kembali menarik selimut) dan mengamati kewanitaanku.

"is it hurt?" tanyanya cemas.

"mm.. a little, tapi aku dapat mengatasinya.." Muca dengan cepat menarik tubuhku dan menggendongku hingga ke bathtub di kamar mandiku. "dimana pakaianmu? Aku yang akan mengambilnya, kau boleh berdiam disini saja.."

"b..but.. it's spring, aku mau melihat pemandangan diluar dulu.." ucapku pelan.

"after this, aku akan menggendongmu lagi nanti ke teras kamar."

Dan pagi itu kami menghabiskan waktu mandi bersama dengan sedikit *ehem foreplay.
.
.
Saat aku ingin mengelus anjingku, Rania. Ia tampaknya sedang bersenang-senang dengan Rupert anjingku yang lainnya.
Mereka selalu romantis saat spring, musim cinta.

Nyatanya, Rupert sedang melakukan hal yang kulakukan semalam dengan Muca.

"Mi- Kau kenapa mengamati mereka seperti itu?" tanya Muca dan terhenti begitu mendapatiku mengamati proses perkawinan anjingku.

"i...ini, bukan.. aku.."

Muca menunduk dan berjalan cepat kearahku.
"Mia, kita baru saja mandi.."

"ja..jadi?"

Muca mendekati wajahku dengan cepat, "dan kau mulai membuatku ingin melakukannya."

Tanpa aba-aba, Ia menggendongku dan membaringkanku diatas ranjang kamarku dan mulai membungkamku dengan bibirnya.

(WARNING! 18+)
Tangannya kini mengelus paha bagian dalamku dan berhenti tepat diatas kewanitaanku.

Mulutnya juga mulai mengecup bagian leherku dan perlahan2 kebawah.

Ia membuka kancing kemejaku dengan lembut, kudengar deru nafasnya semakin berat. Ia tanpa sengaja membuka bra ku dengan kasar. "Ah.. sorry.."

Aku mengelus pipinya, "Don't worry"

Ia dengan cepat menjilat puncak payudaraku agar aku mulai kembali dalam ritme lagi.

"ahh.. Mu~" desahku.

"Mia, where is it?"  tanyanya mencari keberadaan pengaman kecil berbentuk persegi itu.

"i..in there.."

ia dengan segera membuka laci kecil disebelah ranjang dan menemukannya. Aku  akan membantunya dalam memakainya.

"Mu, let me.."

Muca mengangguk dan membiarkanku membantunya menggunakan mulut.

Kejantanannya sudah sangat keras, namun aku belum mau memakaikannya padanya.

"Mia.. kalau kau tidak segera, aku akan mengeluarkannya diwajahmu.."

"aumm.. "

Dan tanpa menunggu lama, air maninya keluar.

Aku menuntup mulutku dan membiarkan spermanya mengenai wajahku.

"Mia.. are you alright?" tanyanya cemas.

Aku mengangkat wajahku yang dibanjiri oleh spermanya dan berkata, "i'm okay.."

ia berhenti untuk beberapa saat dan kejantannya kembali berdiri.

"Mu?"

"Mia, get ready.." ujarnya sambil memakai pengaman ditanganku.

Setelah itu, ia menancapkan kejantanannya kedalamku. Kuikuti ritmenya dengan turut.

Semakin lama semakin cepat, terdengar bunyi 'plok2' yang semakin cepat.

"Ahh.. i"m gonna come Mu.."

"me too, Miaaa..." Ia semakin mempercepat gerakannya hingga aku sudah tidak kuat mengikuti ritmenya, ia mengangkat satu kakiku dan menaruhnya diatas bahunya.

"Ahhh..." desahku dan.. kami klimaks bersamaan.

Ia terjatuh diatasku dan berkata, "i love you Mia.."

"love you too, Mu.."
--
Wahhh.. kayaknya makin panas aja nihh..
(Maia: Aku habis ini kan?)
iya gak ya? Kalau Maia kan sudah terlalu banyak..
(Maia: Ahh.. come on, aku mau dengan Altair juga..)
Maybe kalau ada yang mau aku buatin, tapi kalau gaada gimana?
(Yasudah kita liat aja comment orang!)
Ok, jadi bagian yang mau bagian Maia ver, silahkan comment dibawah.. saya akan menunggu ;)

Sweet Sugar (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang