11.27 WIB
Keyra mulai terbagun dari tidurnya. Ia terbaring lemah di kasur rumah sakit Medika Kencana. Dengan infus di tangan dan selang oksigen di hidungnya.
Ia perlahan membuka mata. Mengerjapkan matanya perlahan. Di lihatnya sosok keluarga kesayangannya sudah berada di ruangannya. Sosok mama, papa, ibu, bapak, ka dhirgam, dan didit.
Mereka semua setia mendampingi keyra dari tadi malam disaat keyra terbaring lemah tak berdaya.
Ia melihat papanya yang sedang menelfon. Bapak yang sedang membaca koran. Ibu yang sedang mengupas buah. Didit yang sedang memainkan handphone nya. Ka dhirgam yang sedang makan. Dan mama yang sedang tertidur di samping keyra setia menggenggam tangannya.
Keyra sangat bersyukur mempunya 2 keluarga yang sangat menyayangi dirinya.
"Eh key sayang kamu udah bangun nak?" sapa mama sambil mengelus rambut halus keyra
Keyra hanya menjawabnya dengan anggukan kecil.
"Are you okay baby?" sekarang papa yang bertanya kepada nya
"I'm okey pa" dengan senyum tulus keyra menjawab
"Ini makan dulu buah nya" suruh ibu sambil menyodorkan jeruk yang tadi ia kupas
"Masih pusing key?" tanya bapak. Keyra hanya membalas dengan gelengan kepala
"Nah kamu udah bangun jadi ibu sama bapak pulang dulu yah. Ga apa-apa kan?" tanya ibu
"Iya bu ga apa-apa. Pulang aja lagian di rumah juga pasti masih banyak kerjaan kan?" jawab keyra dengan suara yang serak
"Ya udah ibu sama bapak pulang yah" lalu ibu dan bapak mencium kening keyra dan keluar dari ruangan inap
"Dit kamu ga pulang?" tanya mama
"Engga ma. Didit lagi males di rumah" jawab didit
"Iyah udah kamu di sini aja yah temenin ka keyra. Papa sama mama keluar dulu mau nyari makan" seru papa
"Iyah pa" jawab didit
"Oke. Jagain keyra yah dhirgam" perintah mama
"Siap ma" setuju dhirgam sambil hormat
Papa dan mama keyra pun pergi keluar. Sekarang di ruangan itu tersisa dhirgam, didit, dan keyra.
"Ka?" panggil keyra kepada dhirgam dengan suara serak
"Apa?" jawab dhirgam
"Handphone gue mana?" tanya keyra sambil menyodorkan tangannya
"Lo baru bangun udah nyariin handphone. Nih" di berikannya benda tipis berwarna putih itu
Lalu keyra membuka handphone nya. Ada 5 pesan dan 3 panggilan masuk dari zidan
From : Zidan
Nabil sama rayhan kecelakaan!
Key lo dimana?
Key?
Lo dimana? Keadaan nabil parah banget.
Lo masih peduli sama nabil kan key?
Seketika jantung keyra berhenti sesaat. Dia merasa sesak mengetahui 2 orang yang dia sayangi kecelakaan. Tanpa banyak pikir keyra langsung menelpon zidan.
"Keyra! Lo kemana aja sih? Nabil masuk rumah sakit". Tanya zidan di sebrang sana
"Iyah gue baru baca pesan dari lo. Sekarang nabil sama rayhan dimana?" tanya panik keyra
Dhirgam dan didit memperhatikan keyra yang gemetaran sambil menelpon seseorang. Di pikiran mereka penuh tanya 'ada apa dengan keyra'. Keyra benar-benar terlihat panik.
"Mereka ada di rumah sakit Medika Kencana. Nabil di ruangan 53 kalo rayhan di ruangan 78"
"Oke makasih zid" keyra langsung memutuskan telpon secara sepihak.
Dia langsung bangkit dari tempat tidurnya. Tapi dhirgam dan didit dengan sigap menahan keyra.
"Lo mau kemana?" tanya dhirgam
Keyra langsung memeluk kakak nya itu. "Kak.. Nabil sama rayhan kak" dia benar-benar gemetaran di pelukan dhirgam
"Kenapa sama mereka?" tanya dhirgam bingung
"Mereka kecelakaan kak. Keyra pengen liat mereka" tes. Satu tetes air mata jatuh dari mata keyra. "Please ka anterin gue" minta keyra dengan suara yang bergetar penuh isak tangis.
"Oke gue anterin. Dit lo bawain kursi roda yah" didit mengangguk dan langsung membawa kursi roda.
___________
Dhirgam dan keyra melewati lorong rumah sakit. Dhirgam memperhatikan keyra yang terlihat cemas hingga jari-jari tangan keyra bergetar.
53
Angka yang tertera di sebuah pintu. Dhirgam membuka pelan pintu tersebut. Di dengarnya ada 2 orang yang sedang berbincang di dalam.
"Keyra mau dateng ke sini bil" suara itu sangan keyra kenal. Itu adalah suara zidan
"Ngapain tuh cewek kesini?"
"Dia kan cewek maneh bil. Dia panik banget pas tau maneh kecelakaan"
"Udah bukan pacar. Kita udah putus"
Sakit. Itu yang sekarang keyra rasakan. Hatinya terasa seperti gelas yang pecah. Tak percaya orang yang ia sayanginya bisa berkata seperti itu. Air mata yang sudah mengenang di matanya tak kuat lagi ia tahan. Setetes demi tetes air mata itu membasahi pipinya.
"Anjing banget tuh cowok!" geram dhirgam. Ia hendak memasuki ruangan itu tetapi keyra menahannya.
Keyra menggelengkan kepalanya. "Jangan ka. Sekarang mending kita ke ruangan rayhan aja. Keyra udah ga mau di sini"
Akhirnya dhirgam menuruti permintaan keyra. Mereka menuju ruangan rayhan. Keyra benar-benar sedih. Ia menutupi mulutnya agar rintihan kesediannya tak terdengar oleh dhirgam. Tetapi sesegukannya tak bisa membohongi dhirgam. Dhirgam sangat tau perasaan adiknya itu saat sini.
78
Sekarang nomor itu yang ada di hadapan keyra dan dhirgam. Dhirgam langsung membuka pintu di hadapannya. Tapi apa yang mereka lihat. Rayhan? NIHIL. Cuma ada ruangan kosong tak berpenghuni.
"Permisi sus. Kalo pasien yang ada di ruangan ini kemana yah?" tanya dhirgam pada perawat yang lewat
"Oh pasien itu udah pindah rumah sakit. Katanya sih ke Jepang" jawab perawat itu
JEPANG?. Tak salahkah yang keyra dengar. Tatapannya kosong. Dia benar-benar tidak tau harus berbuat apa lagi. Hanya menangis yang bisa dia lakukan.
Dhirgam benar-benar sedih melihat keadaan adiknya. Dhirgam langsung memeluk keyra.
"K..ka. Keyra sakit kaa" keluh kesak keyra di pelukan dhirgam. Tapi kakanya itu tidak menjawab apa-apa. Ia hanya memeluk dan mengelus keyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIRIUS
Teen FictionWhat's Wrong with Sirius? Aku cinta Sirius. Sama halnya rasa cinta aku ke kamu. Dari bintang ini aku belajar banyak tentang cinta. sekarang SIRIUS dan KAMU selalu menerangi dan mewarnai hidupku.