SIRIUS // 29

142 5 2
                                    

Nabil PROV

7 tahun sudah berlalu. Sekarang keyra sudah bekerja di salah satu WO. Sedangkan gue sedang mengelola beberapa bisnis kuliner gue. Kita berdua sudah tumbuh menjadi manusia dewasa.

"Zid gimana udah beres kan?" tanya gue kepada zidan.

"Aman bil. Udah gue beresin semuanya"

"Terus gue naek pake apa dodol? Mana tangganya? Emangnya gue burung bisa terbang hah?" omel gue kepada zidan.

"Eh iyah bener gue lupa hehe. Iya udah tunggu bentar" jawab zidan dengan cengengesannya.

Beberapa menit gue nunggu zidan bawa tangga. Akhirnya itu orang muncul juga.

"Lama banget sih lo?"

"Yaelah sabar kenapa sih. Tuh sana naek" perintah zidan.

Gue pun menaiki satu persatu anak tangga tersebut. Entah di anak tangga ke berapa, tiba-tiba kaki gua terpeleset dan gue pun jatuh.

"Njrit sakit banget pantat gue" keluh gue.

"Ha ha ha bil keren banget terjun payung lo" ledek zidan.

"Heh kampret sialan lo! Gue jatoh malah di ketawain. Bantuin gue berdiri!" perintah gue.

Dari dalam rumah terdengar ada yang berlari. Gue dan zidan pun saling bertatapan. Apakah itu keyra? Kalo dia keluar gagal dong suprise gue buat ngelamar dia.

Ceklek..

Gagang pintu bergerak dan benar saja yang keluar keyra.

"Kamu ngapain di bawah kaya gitu?" tanya keyra sambil membantu gue berdiri.

"Dia abis terjun payung key" kata zidan sambil menahan ketawa.

Gue menyenggol bahu zidan lalu menatapatnya penuh dendam. Awas aja

"Ga ada kerjaan banget terjun payung di sini" celetuk keyra.

Ya ampun key kenapa lo jadi kaya zidan sih. Tapi gue ga boleh meninggalkan momen ini.

"Key liat itu" tunjuk gue ke salah satu bintang paling terang.

"Kenapa?" tanya keyra

"Itu sirius" jawab gue

" What's Wrong with Sirius?" tanyanya lagi

"Aku cinta Sirius. Sama halnya rasa cinta aku ke kamu. Dari bintang ini aku belajar banyak tentang cinta. sekarang SIRIUS dan KAMU selalu menerangi dan mewarnai hidupku." jelas gue.

Keyra menatap gue bibirnya sudah melengkung ke atas. Dia tersenyum. Gue mengambil kotak bludru merah di dalam saku celana gue.

"Key will you marry me?". Yes akhirnya kata itu terucap juga dari mulut gue.

Mata keyra berkaca-kaca. Loh dia nangis? Kok nangis? Emangnya gue salah yah?. Tiba-tiba dia langsung meluk gue.

"Loh kok nangis? Ada yang salah dari kata-kata gue tadi yah?"

"Ga. Lo ga salah bil. Ini air mata bahagia gue" jawab keyra.

"Jadi jawabannya apa?" tanya gue

"Gue mau bil. Gue mau nikah sama lo" jelas keyra.

Gue mengeratkan pelukan keyra. Gue benar-benar bahagia.



Akhirmya beres juga cerita ini. Maaf bila ada salah-salah kata dan typo yang bertebaran. Maklum ini cerita pertama yang aku tulis. Belum seromantis cerita-cerita lain. Malah bisa di bilang ini tuh gaje banget. Jadi maaf yah dan terima kasih juga buat kalian yang udah luangin waktu buat baca cerita SIRIUS ini :)

Salam novimirawati ^.^

SIRIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang