Part 9

852 29 1
                                    

"selamat siang kak" ucap Reno tersenyum

"Siang Reno, wah sepertinya kamu bahagia sekali hari ini?" Tanya seorang perempuan yang usia nya terlihat lebih tua dari Reno

"Tentulah aku senang kak, oh ya kapan kakak balik dari Singapura?" Tanya Reno kepada viola yang tidak bukan adalah kakaknya Livia

"Pagi tadi Ren, oh iya kamu pesan dulu deh ada yang ingin kakak ceritakan kepadamau" ucap viola

Setelah memesan menu Reno kembali terlibat perbincangan hangat dengan viola

"Kakak ingin cerita apa?" Tanya Reno

"Wah ternyata kalian diam-diam bertemu berduaan, dan kamu sayang malah memintaku untuk menjemput Clara ke sekolah" ucap seseorang siapa lagi kalau bukan Frans suaminya viola

"Hahahaha ada-ada aja kak,mana mau aku sama tante-tante" ucap Reno bercanda

Viola Pov

Ada apa dengan Reno? Ku lihat dia seperti sangat senang, apa karena dia mulai jatuh cinta lagi?

"Hahaha ada-ada aja kak, mana mau aku sama tante-tante" ucap Reno dengan nada bercanda. Tuh kan dia aneh sekali berubah sekali bukan Reno yang dingin lagi

"Enak saja aku dibilang tante-tante, Aku juga baru punya anak umur 5 tahun" ucapku sewot, astaga apa benar aku memang sudah setua tante-tante?

"Hahahahaha aku hanya bercanda Kak" ucapnya dengan tertawa terbahak-bahak

"Ish menyebalkan, aku tidak jadi cerita deh kalo gitu" ucapku bete

"Yah jangan gitu dong, Kakak itu kakak yang paling cantik loh diantara kakak-kakak yang lain" ucapnya, ish bisa-bisanya dia menggodaku

"Sayang apa kamu yakin ingin bercerita? Apa kamu sudah membicarakannya dengan Mamah dan ayah?" Tanya suamiku dengan nada cemas

"Tenanglah sayang, aku sudah memberitahu mereka dan mereka menyerahkan semuanya kepadaku, lagipula mungkin ini waktu yang tepat" ucapku dengan mengelus pundaknya
Tidak ingin mengganggu pembicaraan,suamiku akhirnya memilih menemani anak kami untuk bermain di arena bermain

"Jadi mulailah kak" ucapnya Reno
Lalu mengalirlah ceritaku tentang kebenaran yang selama ini kami simpan, bahwa dokter Ana yang merawat Reno waktu di rumah sakit itu adalah Livia orang yang dicintainya,tapi kenapa reaksi Reno seperti biasa saja? Apa dia tidak bahagia Livia masih hidup?

"Ren kenapa kamu hanya diam saja? Apa kamu tidak senang bahwa Livia masih hidup?" Tanyaku emosi

"Heemm ternyata anak kecil itu memang menceritakan hal yang benar" ucapnya
Berarti sudah ada yang lebih dahulu menceritakan hal ini pada Reno?

"Ren kamu sudah mengetahuinya? Siapa yang memberitahumu?" Tanyaku
Ah tidak salah lagi pasti si cerewet oktania itu, dan ternyata dugaan Ku bentar huft dasar si mulut ember

"Tapi kak ada satu hal yang membuatku bingung, bagaimana ya caranya membuatku bisa dekat dengan Livia?" Tanya Reno kepadaku dan aha aku mempunyai ide, ku panggil saja suamiku untuk mendekat

"Ada apa sayang?" Tanya suamiku

"Sayang aku minta kamu Tonjok dan tendang Reno sampai dia babak belur ya" ucapku dengan mengedipkan mata

"Astaga kak, apa salahku jadi ditonjok?"tanya Reno

"Liat aja deh, kamu mau dekat dengan Livia lagi kan?" Tanyaku dan dia hanya mengangguk

"Maafin aku ya Ren, ini juga demi hubungan kalian dan demi adik iparku yang cantik itu" ucap suamiku lalu menghajar Reno dengan kondisi babak belur Hahahaha, awalnya orang-orang di Cafe ingin melerai nya namun ku bilang mereka hanya ber akting dan di angguki oleh Reno

CINTA TERPENDAM 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang