part 23

869 19 13
                                    

Livia Pov

Bahagia, itulah rasa yang ku rasakan saat cintaku dan kak reno bersambut. namun di lubuk hatiku yang paling dalam aku masih saja merasa ini seperti mimpi, aku masih tak percaya ternyata kak reno juga mencintaiku.

Kalian pasti juga akan merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan, laki-laki yang dulunya hanya bisa kamu cintai diam-diam dan dipendam sendirian sekarang berbalik mencintaimu juga.

Dia adalah laki-laki yang membuatku merasakan getaran aneh saat pertama kali melihatnya sedang memetik gitar, dia laki-laki yang membuatku merasakan arti cinta dan cemburu yang menguras hati.

Tetapi dibalik itu semua, perasaan ragu ku terhadapnya masih begitu besar. Siapa yang bisa mempercayai bahwa kak reno telah benar-benar jatuh cinta kepadaku.

Belum seberapa lama hubunganku dan dia dijalin sudah ada saja masalah yang menimpa, Tere dialah permasalahanku dan kak reno saat ini.

Jujur saja, saat melihat photo kak reno dan tere membuatku merasa sakit, Tere adalah sosok wanita dewasa yang cantik dan sexsi, tak seperti diriku yang kekananakan.

Dimalam hari itu, aku mengubungi kak reno dan dia menjelaskan bahwa dia tak ada hubungan apapun dengan cewek itu. Tetapi tetap saja aku masih meragu akan kebenaran itu.

Tinggal ditempat berbeda dengannya, hanya percaya dengan keyakinan akan kejujuran membuatku sedikit dilema.

Aku seperti bukan livia yang dulu, livia yang masih terlalu polos dan kekanakan dalam bersikap. Sekarang aku lebih banyak memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang kujalani.

"Halo liv"
Suara gisele terdengar di telphone genggamku, aku hanya ingin curhat saja dengan dia.

"Halo juga gis, boleh aku curhat"
Ucapku dengan nada menahan tangis.

"Ada apa? Apa ini menyangkut reno?"
Tanya gisel hati-hati kepadaku.

"Iya gis, gue takut. Gue takut kehilangan reno lagi. Gue nggak tau apa yang bakalan terjadi dengan gue jika hal itu terulang lagi"
Tangisku kini tak dapat dibendung lagi, bahkan ku dengan suara helaan napas gisele disebrang sana.

"Liv, kenapa lo merasa lo bakalan kehilangan reno lagi? Bukankah kalian sebentar lagi akan menikah?"
Tanya gisel dengan suara sedikit naik disebrang sana.

"Gis, gue masih ragu sama reno. Ragu akan cinta dia. Gue takut cinta yang dia miliki buat gue saat ini hanyalah cinta semu"
Ucapku dengan isakan tangis yang lebih berisik dari tadi.

"Liv, apa ada hal yang buat lo ragu sama reno? Liv, gue kasih tau sama lo ya. Reno itu cinta mati sama lo, dia bahkan hampir gila saat lo dinyatakan meninggal dalam kecelakaan itu"
Gisel mencoba menyakinkan ku.

"Gis, kenapa nggak dari awal reno nyatain perasaannya sama gue. Gue ragu, cinta dia cuman karena merasa bersalah dalam tragedi kecelakaan itu"
Suaraku yang keluar hanya berupa bisikan.

"Ini bukan livia sahabat gue. Lo tau, livia itu orang yang selalu optimis dalam bersikap, dia selalu berprasangka baik dalam segala hal, walaupun dia ceroboh dan kekanakan"
Ucap gisel frustasi

"Liv, lo sama reno itu mempunyai karakter yang sama. Lo dan dia takut untuk merasa ditolak dan disakiti. Kalian lebih memilih untuk memendamnya. Sampai sesuatu hal yang akan menyadarkan kalian. Seperti halnya kecelakaan itu. Reno baru menyadarinya saat itu"
Sambung gisel dengan intonasi nada yang pelan.

"Makasih gis, pendapat lo membuat gue sadar. Gue merasa egois selama ini berpura-pura percaya sama kak reno tetapi dalam lubuk hati gue sendiri gue masih meragu. Tetapi sekarang gue yakin cinta gue sama kak reno benar-benar nyata dan sama besar"
Ucapku panjang lebar.

"Bagusss,,, itu baru sahabat gue. Liv dalam cinta dan hubungan,kepercayaan dan kejujuran itu sangat penting. Apalagi lo dan kak reno sekarang sedang berada di tempat yang terpisah"
Gisel kembali menasihatiku, terimakasih Tuhan karena telah memberikan ku sahabat sepertinya.

"Gis, kemarin ada yang kirim photo kak reno bersama cewek lain"
Ucapku lagi

"Cewek? Siapa dia liv? Setahu gue kak reno hanya sibuk kerja, nggak pernah lirik-lirik sama cewek lain selain lo"
Tanya gisel dengan nada penasarannya.

"Namanya Tere gis,teman semasa kuliah kak reno"
Ucapku dengan nada sedih, mengingat kedekatan kak reno dengan cewek seksi itu.

"Hahahahaha astaga cewek itu, dion sempat cerita sama gue tentang cewek itu. Dia hanyalah teman satu kampus reno dulu liv,itupun reno tak terlalu menyadarinya. Jadi jangan berpikiran yang macam-macam. Yakinlah reno pasti setia sama lo"
Jawab gisel dengan terkekeh.

"Syukurlah kalo gitu, gue jadi pengen cepat-cepat selesai studynya. Gue pengen segera nikah sama kak reno, biar dia hanya jadi milik gue"
Ucapku dengan tawa juga.

"Ya ayoo dong semangat,yaudah ya liv. Dion udah pulang nih,gue bikinin dia makan dulu"
Tak lama dari itu suara handphone pun terputus dari gisel.

Tuhan ku harap engkau menjaga hubungan ku dan kak reno selalu, berilah kami kemudahan dalam melewati cobaan yang mencoba menggoyahkan hubungan kami,amiinn

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA TERPENDAM 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang