Bab 14 -Bertemu Teman Kecil-

10.5K 318 7
                                    

Halwa

Ternyata honeymoon untuk yang kedua, ah lebih tepat dibilang sebagai liburan keluarga ini harus ditunda karena Mas Adipati harus menangani perusahaannya yang tengah kacau balau akibat ada salah satu pegawai yang korupsi.
Ah, tapi tidak apa-apa aku dan Aufar masih bisa berlibur ditempat liburan dekat sini untuk sekedar refresh otak yang emang perlu direfresh biar gak stress.

***

Siang ini aku ikut mengantar Mas Adi ke Bandara, kira-kira Mas Adi harus berada disana sekitar 2/3 minggu. Jadi tidak aneh jika koper yang ia bawa banyak pula.

Sambil menunggu pesawat yang akan membawa Mas Adi kami menunggu dan bercengkrama sejenak, juga menikmati ocehan Aufar yang memang sangat lucu dan nenggemaskan.

"Ma, habis ini kamu mau kemana?"tanya Mas Adi sambil menciumi pipi gembil malaikat kecil kami.
"Emm, kayaknya aku sama Aufar mau ke Taman deh mas atau ke Mall buat ajakin Aufar main, ya gak Aufar?"Jawabku sambil sesekali memberikan pertanyaan yang dibahas ocehan khas Aufar.
"Ih, lucunya anak papa. Oh, yasudah hati-hati aja ya ntar. Dan ntar kalo aku udah nyampe pasti aku kabarin kamu ma"
"Iya, pa"

Tidak terasa, pesawat yang akan ditumpangi oleh Mas Adi akan segera lepas landas, Mas Adi kembali menasehatiku mengecup keningku, dan mencium pipi gembil putra kami.

*****

Setelah itu aku keluar dari bandara dan segera menuju ke salah satu pusat perbelanjaan dipusat kota, kami bermain di tempat khusus permainan anak-anak. Aufar tampak sangat gembira dan menikmati.
Lalu, setelah puas bermain kami makan disebuah resto siap saji. Sambil menunggu aku mengecek akun instagramku,banyak sekali postingan anak yang sok kekinian yang bercaption "Mantan,maafkan aku yang dulu ya" melihatnya aku hanya bisa geleng-geleng. Yang benar saja bagaimana tidak beda kalau mereka menggunakan camera effect yang mampu merubah keaslian wajah sampai 360 derajat .

****

Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku, aku menoleh dan mendapati seorang pria gagah,tinggi,putih,dan cool. Aku menyipitkan mataku,seperti familiar dengan senyumannya. Ah ya
"Hei Adrian"
"Hello Alwa"
Sapa kami bersamaan.
Aku tersipu malu, ia nampak salah tingkah

"Hei sendiri al, wah jagoan ini siapa?" tanyanya

"Ya, aku sendiri. Dia Aufar,Putraku Ad" jelasku.

"Kau sudah menikah Al?" nampaknya ia tak percaya.

"Ya, 1-2 tahun yang lalu. Kau sendiri"

Nampak ada sedikit kekecewaan diraut wajahnya, namun segera ia menetralisir suasana.

"Ah ya, selamat Al. Mengapa kau tak mengundangku ha? Oh ayolah kita kan sahabat. Aku? Aku masih sendiri"

"Bagaimana caraku mengundangmu? menghubungimu dalam 4 tahun terakhir saja sangat-sangat susah. Kau menghilang bagai buronan Ad" ucapku diselingi candaan.

Dia tertawa "Haha, kau bisa saja. Maaf aku sibuk dan ah intinya aku sibuk. Oh ya berapa nomormu? Pin? Ig? Line?"

"Kau seperti ABG saja, mana ponselmu"

Dia memberikan ponselnya,lalu kembali mengajakku berbicara. Bersamaan dengan itu pesananku datang lalu ia juga memesan.

"Al bagaimana dengan suamimu? Aku ingin tau lelaki beruntung yang bisa nendapatkan makhluk tercantik sepertimu" ucapnya yang tak berubah sama sekali dari dulu,perayu ulung.

"Ah kau Ad, tetap sama seperti dulu. Suamiku? dia baik,berwibawa,sayang keluarga,dan dia segalanya untukku" ucapku

"Ah aku ingin bertemu dia"

"Dia? dia sedang ada diluar kota. Ada sedikit urusan"

"Oh yasudah Al, kau mau kemana lagi?"

"Aku ingin pulang saja,Ad"

"Mau ku antar?"

"Tidak, Aku bisa sendiri Ad"

"Oh ayolah Ad, aku juga sudah sangat rindu dengan Om,tante, dan adik-adikmu"

"Sayangnya aku tidak tinggal bersama mereka, aku tinggal dirumahku bersama suami dan anakku"

"Oh yasudah,salamkan saja kepada keluargamu ok"

"Iya, mereka akan sangat senang kau kembali setelah sekian lama menjadi bang toyib haha"

"Kau..."

"Haha, yasudah Ad bye"

***

Adrian

Ah Halwa, ia nampak dewasa saat ini namun tak mengurangi sedikitpun kecantikannya.
Sial, sangat sial.
Mengapa? ketika aku kembali aku sudah mendapati Halwa telah bersuami,bahkan telah memiliki buah hati.

Lalu, harus apa aku? dengan cinta yang telah lama menggebu.
Dengan cinta yang tersembunyi dibalik relung hati yang paling dalam.

Dan kini satu yang kutau, Cintaku bertepuk sebelah tangan..
tak terbalaskan..

Halwa..
Andai kau tau..
Mengapa?
kau tak pernah melihatku, merasakan cintaku..
Kau, kau tak peduli dengan semua ini..
Apa ku tak pantas juga menjadi teman hidupmu..

Kini ku harus relakanmu..
Semoga ia jodoh yang terbaik untukmu..
Aku takkan pernah Ridlo bila kau tak bahagia dengannya.


**

Segera ku tersadar dari renunganku, dan beranjak ke parkiran untuk secepatnya menuju kantor.

Ku putar lagu yang selalu kudengar dikala rindu dengan moment indah bersama Halwa.
Dan aku mulai bernostalgia lagi.

Ipang - Sahabat Kecil

Baru saja berakhir
Hujan di sore ini
Menyisakan keajaiban
Kilauan indahnya pelangi
Tak pernah terlewatkan
Dan tetap mengaguminya
Kesempatan seperti ini
Tak akan bisa dibeli
Bersamamu kuhabiskan waktu

Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya
Melawan keterbatasan
Walau sedikit kemungkinan
Takkan menyerah untuk hadapi
Hingga sedih tak mau datang lagi
Bersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya
Janganlah berganti
Tetaplah seperti ini

***

Sorry banyak typo .. super sibuk belajar buat UNBK dan Test masuk SMA favorit ..
doain ya readers ci bakal lolos dan keterima..
semoga semua lancar loveyou..

Aufar Moms And BetrayalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang