Bab 13 -Memulai Kembali-

9.9K 385 17
                                    

AUTHOR

Kini kesehatan Halwa berangsur-angsur membaik, dan tampaknya Adipatipun sudah mau memperbaiki segalanya.

Pagi itu Halwa sudah diperbolehkan pulang, dengan catatan tidak boleh terlalu kecapekan.
Dirumah Halwa disambut oleh Kedua orantuanya, dan adik-adiknya tak ketinggalan seluruh anggota keluarga Adipati ikut serta menyambutnya.
Gelak tawa akibat ocehan Aufar membuat rumah tsb semakin dipenuhi oleh rona bahagia.
Begitupun Halwa dihatinya sangatlah bahagia dapat berkumpul kembali dengan semua orang yang menyayanginya.
Meski luka dihatinya tak begitu sembuh, dan mungkin butuh waktu lama untuk mengobatinya. Akan tetapi demi sang putra dan semua orang yang menyayanginya ia mampu berdiri disini dan tersenyum sumringah meski dibalik itu semua tersimpan sejuta luka.

Halwa

Bahagia sekali rasanya dapat berkumpul kembali dengan mereka, sungguh merupakan sebuah anugerah yang telah Allah berikan kepadaku.
Setelah beberapa lama bercengkrama dan bercanda tawa, kini waktunya aku beristirahat dikamar. Sementara mas Adi masih menemani anggota keluarga yang ada dibawah.

Sampai dikamar ini aku kembali bernostalgia tentang kejadian beberapa bulan yang lalu.  Kejadian memilukan yang sangat amat tak pernah kubayangkan akan menimpa diri ini.

Ku buka laci tempatku menyimpan sebuah buku diary usang yang sudah menyimpan ribuan bahkan jutaan memory didalamnya. Baik bahagia maupun yang memilukan.
Tanpa terasa tangan ini menggoreskan tinta dan menghasilkan bait-bait menyayat yang sendu didalam halaman buku diary ini.

Cintaku tulus, cintaku suci
Bagaikan putihnya kapas yang terombang-ambing tiupan angin..
Yaa..
Aku bagaikan sebuah kapas putih yang membawa cinta sucinya..
Akan tetapi sangat sulit tuk mencapai lembah cintanya..
Karena telah terombang-ambing oleh ketidak pastian..
Oleh kejamnya Angin..
Bisakah engkau berhenti meniupkan Angin yang menerjang jalanku Tuhan?
Agar aku bisa menuju lembah cinta tempatku menggapai mahligai cinta haqiqi..

Tanpa terasa air mata mengucur dengan derasnya dan membasahi buku diary usangku ini.
Ah, mengapa begini lagi? Aku memanglah wanita lemah! Tapi demi Aufar aku harus tegar, berusaha menjadi wanita berhati baja meski kurasa sekuat dan setegar apapun wanita pastilah tak luput dari sebuah kata RAPUH.

Kutinggalkan diary usang kesayanganku itu dan kusimpan kembali lalu segera menuju ke ranjang tempatku yang sudah lama tak terjamah.
Ah, pas sangat dominan tidak keras dan tidak terlalu empuk.
Kuhirup dalam-dalam aroma lavender dalam ruangan ini, hah sangat menenangkan lain dengan aroma dirumah sakit yang selama beberapa bulan ini menemaniku, yah bau obat-obatan membuatku terkadang mual.

Tanpa terasa mata ini semakin berat, berat, dan berat.
Dan akupun tertidur, dialam bawah sadarku aku merasa berada pada sebuah lembah yang sangat indah, lebih pantas disebut sebagai padang bunga dengan bunga-bunga dari berbagai jenis mungkin saja ini adalah kumpulan bunga dari seluruh dunia, mengapa demikian? Lihat saja berbagai warna,jenis,macam dan aroma ada disini.

Kapas-kapas putih berterbangan seakan menjadi baground dari latar padang bunga ini menambah kesan khas.
Kupu-kupu dan kumbang seolah menari-nari dan berpesta-pora dengan kawannya.

Lebah penghasil madu, bergotong-royong memindahkan sari bunga ketempat sarangnya.

Ah, indah sekali..
aku terbuai, terpesona akan keelokan tempat ini.
Dimanakah aku saat ini?
Tiba-tiba dari arah sebelah timur, angin kencang berlarian menuju kemari.
Hanya dalam sekejap angin tsb sampai dan memporak-porandakan tempat ini, astaughfirulloh dimana bunga-bunga indah itu? Dimana kapas-kapas putih itu? Lalu dimana pula kupu-kupu,kumbang,lebah beserta kawan-kawannya??

Ya allah, aku berada dimana ini..
Aku berteriak, Aufar...... Aufar.....

***

Aku terbangun dengan keringat mengucur disekujur tubuhku, astaughfirulloh kuucap istighfar sebanyak-banyaknya.
Kulihat aku masih sendiri, ah masih jam 8, hanya 1 jam tertidur sudah mimpi buruk.
Dan anehnya, mengapa mimpi ini sama seperti apa yang telah kutuliskan dalam buku diaryku?
Sejuta tanda tanya terngiang jelas dibenakku, apa arti ini semua. Aku terus berpikir, sambil beristighfar kegelisahan akan mimpi ini tak terelakkan mempengaruhi hatiku.
Dan akhirnya setelah lama bergulat dengan logika, hati nurani, dan fakta atau hanya hayalan.
Ku memutuskan untuk tidak terlalu memusingkan masalah mimpi yang memang sebenarnya masih sangat membuatku gelisah, entah mengapa bunga tidur itu membawa dampak seperti ini.

****

Pagi yang cerah, kicau burung membangunkanku dari tidurku yang memang kurang nyenyak semalam.
Ku buka gorden dan sinar mentari pagi menerobos masuk ke kamar, kehangatannya seolah mampu membentuk sunggingan dibibirku dengan sendirinya aku memejamkan mata merasakan hangatnya, hangat yang membuatku rileks.

Ku putuskan untuk turun pergi ke taman bermaksud melihat bunga-bunga yang ku tanam dan ku akui aku rindu bunga-bunga itu.

Aku duduk disebuah kursi kayu yang memang sengaja diletakkan disini agar aku lebih leluasa menikmati keindahan taman yang sebagian besar aku yang menanam sendiri tumbuhannya.
Kuhirup dalam-dalam kesegaran udara pagi bercampur dengan aroma bunga yang baru bemekaran.
Dominan, sangat pas dan cocok.
Ah, rasanya sudah lama tak menikmati suasana seperti ini.

***

Diruang makan aku, Aufar, dan Mas Adi makan bersama.
Aufar sangat lucu dengan mulut penuh dengan bubur, serta pipinya yang gembil itu belepotan karena ia yang tak mau diam saat disuapi.
Rupanya malaikat kecilku ini sudah sangat aktif rupanya.

Tiba-tiba Mas Adi membuka pembicaraan
"Ma, bagaimana kalau kita honeymoon untuk yang kedua? Tapi kali ini kita bawa Aufar juga"ucapnya disertai dengan senyum manis yang memang menjadi daya tariknya sejak awal jumpa.
"Emm, mama terserah papa aja deh. Memang mau kemana?"aku menjawab sekenanya, karena memang masih fokus menyuapi Aufar.
"Bagaimana kalau di Raja Ampat, mama kan pernah bilang mau kesana?"ucapnya
"Beneran di Raja Ampat pa? Ayo pa kapan?"jawabku sangat antusias, memang sejak dibangku SMA aku sangat ingin berlibur kesana. Disana memang sangat indah wah bisa dibayangkan memang bagaimana keeksotisannya.
"Yasudah, ntar papa atur deh kapan kita berangkat. Mama siap-siap aja dari sekarang. Udah siang nih papa mau berangkat dulu"
"Iya pa sip deh beres!"sembari mencium tangannya.
"Assalammuallaikum"sembari mengecup keningku dan mencium pipi gembil Aufar
"Waalaikum salam , hati-hati dijalan"
"Iya ma, hei jagoan papa jagain mama yah! Papa mau kerja dulu biar bisa beliin kamu pesawat oke"ucapnya menggoda malaikat kecil kami.

AUTHOR
Kini Adipati dan Halwa telah memulai segalanya. Lalu apa arti dari mimpi itu? Sejuta tanda tanya ada pada benak Halwa, tetapi ia tepis jauh-jauh segala prasangka buruknya. Kini yang harus ia pikirkan adalah bagaimana agar keharmonisan rumah tangganya tetap utuh.

Lalu bagaimana dengan sang rubah betina Nessa? Ya, Nessa masih gencar-gencarnya menebar pesona kepada Adipati, akankah Adipati mampu menghindarinya?

Ntahlah itu semua tergantung kepada Adipati, semua ada ditangannya.
Nasib rumah tangganya, anaknya serta kepercayaan yang sudah Halwa berikan untuknya haruslah ia jaga.

Sejatinya, Cinta Adipati sangatlah abu-abu.
Ia belum mengetahui jati dirinya, cintanya.
Oleh karena itu ia mudah terombang-ambing oleh CINTA.

***

Tbc

Maaf typo bertebaran..
Hemmm gini aja ya guys aku ga bisa janjiin bakal update nentuin hari, jadi aku bakal rutin update seminggu sekali cuman harinya aja yang ga nentu gmana??

Ig: queen_zyzy27

Aufar Moms And BetrayalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang