Siapa sangka?
Perkiraan Dokter Andrea meleset, dan dalam usia kandungan 9 bulan lebih 2 minggu aku melahirkan malaikat kecilku, jagoan kecilku, pangeran tampanku Aufar Reinaldi Adipati Putra. Putra pertamaku, putra sulungku. Semoga kelak ia menjadi penerus ayahnya.Aufar merupakan bayi yang sangat lucu dengan pipi gembilnya yang menggemaskan. Porsi makanannyapun lumayan banyak. Diusianya yang 3 bulan ini berat badannya mencapai 6kg .
Mas Adi sangat senang dengan kehadiran putra kami. Ia jadi sering pulang dijam istirahat hanya untuk bersenda-gurau dengan kami.
Ibu, ayahku dan Mama,papa mertuakupun juga lebih sering mengunjungi kediaman kami.Aufar menjadi daya tarik tersendiri. Diusianya yang masih beberapa bulan saja sudah seperti ini, bagaimana jika ia sudah remaja? Pasti banyak remaja wanita yang mengaguminya.
***
Kali ini mas Adi datang lebih awal sekitar jam 17.23 wib. Akupun segera membuka pintu dan segera menyiapkan makan malam untuknya, sementara ia sedang mandi air hangat untuk menghilangkan penat. Aufar, ia tengah terlelap setelah seharian mengoceh dan terus meminum susu.
Setelah mandi dan setelah semuanya sudah siap. Kami berdua makan malam dengan beberapa makanan kesukaan mas Adi dan juga kesukaanku.
Kebetulan Aufar tidak terlalu rewel sekarang di usianya yg 10 bulan ini. Tengah asik makan, tiba-tiba ponsel mas Adi berbunyi, tak biasanya ia membawa ponsel ke meja makan atau mengantongi ponselnya ketika sudah sampai dirumah. Karena prinsipnya ketika dirumah ia tak ingin diganggu oleh pekerjaan kantor, kalaupun keluarga yang menelfon sudah pasti tau prinsip mas Adi dan lebih memilih menelfon kenomor telepon rumah. Mas Adi mengernyit saat menatap nama yang tertera diponselnya, siapa? Mengapa mas Adi terlihat gugup. Ah sudahlah mungkin itu hanya clientnya! ."Bentar ma, papa angkat telepon dulu dari client, dia cerewet banget"jelas Mas Adi
"Iya pa, gak papa"
Tak biasanya mas Adi mengangkat telepon jauh-jauh, kalaupun clientnya sepenting apapun dulu ia selalu mengangkat didepanku! Ah sudah jangan negative thinking!! .
Mas Adi kembali dengan wajah bersalah, ada apa?
tak biasanya."Ya sudah pa, makan dulu ntar keburu dingin loh!"
"Maaf ma, papa ada meeting mendadak. Papa gabisa makan malam, ini penting banget. Maaf ya maa"
"Iya gak papa,yaudah cepet siap-siap gih! Mama mau beresin ini"
Mas Adipun melenggang pergi keatas. Sementara aku menyembunyikan kekecewaanku. Beberapa pemikiran buruk tentangnya segera ku tepis jauh-jauh tidak mungkin suamiku macam-macam.
"Ma, berangkat dulu ya!"ucapnya menyadarkan ku dari lamunanku.
"eh, iya pa hati-hati"
Ia langsung melenggang pergi, tanpa mengucapkan sepatah kata lagi.
Sepenting apa meeting itu? Sampai-sampai menghancurkan prinsipmu itu!.***
Jam menunjukkan pukul 22.47 wib. Tetapi Mas Adi tak kunjung pulang, aku yang menunggu di ruang tamu sampai tertidur.
Kuputuskan untuk pindah kekamar, toh mas Adi punya kunci cadangan.Aku berbaring diranjang dengan gelisah, jam menunjukkan sudah tengah malam tapi ia tak kunjung pulang. Dimana dia? Makanpun belum ia sentuh, ah mungkin ia sudah makan malam di acara meetingnya itu!.
****
Hari sudah pagi, jam 05.00 Wib, dan disampingku terdapat Mas Adi yang tengah tertidur pulas. Pulang jam berapa ia semalam? Mengapa aku sampai tertidur?. Ah yasudahlah , akupun bergegas kedapur membuatkan ia sarapan dan menyusui Aufar tidak lupa membersihkan diri juga. Lalu beberapa saat kemudian
Mas Adi turun, dan menyapa kami."Morning baby Aufar, morning ma"sapanya.
"Morning pa, pulang jam berapa kemarin pa?"
"Pulang jam 10 ma, mama pasti udah tidur kan jam 9 malem mana bisa mama begadang"ucapnya tak jujur, dengan menjelaskan kelemahanku yang berusaha ku tepis tadi malam demi menungguinya.
"oh gitu, eh iya tidur jam 9 malem kemaren. Makan dimana semalem pa?"tersenyum getir dengan kebohongannya.
"Makan diresto ma sama client papa"
"Oh yasudah, weekend kali ini kita mau kemana pa? "tanyaku
"Emm, maaf ma papa masih mau nemenin client papa"
"Oh yasudah pa, mama mau kerumahnya ibu aja kalo gitu. Boleh kan?"
"iya boleh dong, hati-hati ya nanti. Naik apa?"
"iya, naik taksi aja. Papa ga akan bisa nganter"
"iya ma, maaf ya sayang lain kali aja"
"Iya pa ga papa"ucapku malas.
Setelah sarapan ia pergi menemui clientnya itu.
Ada kesedihan dan kekecewaan disini, mengapa? Ia berbohong? Ada apa? Kalau memang hanya client dan meeting biasa mengapa harus membohongi?? Ya allah ada apa ini?-AUTHOR-
Ini adalah awal kesakitan yang Adipati torehkan kepada Halwa, entah apa yang ia sembunyikan.
Halwa hanya bisa merenung dan terus merenung, dan tak kunjung menemukan jawaban.
Akankah seperti ini terus? Akankah Halwa berani menyuarakan isi hatinya? Menyuarakan bahwa Adipati tengah membohonginya?Perubahan demi perubahan akan membumbui rumah tangganya. Badai mulai beraksi menerjang pondasi rumah tangganya. Akankah pondasi tersebut teguh melawan badai yang menerjang?
Jawabannya hanya ada pada tindakan mereka berdua, tindakan mereka yang membangun pondasi itu sendiri.
****
Yaaaa, ini awal konfliknya! Maaf ya kalo jelek atau garingg,
Regards
Ciii:*Np: follow ig saya yaa @queen_zyzy27 maacihh
![](https://img.wattpad.com/cover/55175320-288-k367838.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aufar Moms And Betrayal
RandomSemua nampak indah Semua berjalan sesuai skenario tuhan... Belum ada badai, masih diliputi oleh pelangi nan elok.. Sampai badai itu menerjang, semua menjadi berbeda... berbeda..... Kau bukanlah kau.. Lalu? Apa artinya?? skenario tuhan telah menunjuk...