[ Cerita absurd, mengandung bahasa yang tidak jelas, masih belum direvisi re: malez ]
Sore itu, seusai berhasil memberi alasan basi untuk kesekian kalinya kepada Anne, Bianca pun segera bergegas meninggalkan kelas dan menyusul siluet jangkung yang tadi tertangkap oleh sudut matanya. Begitu menemukan sosok yang ia ikuti sedang berdiri di depan pintu gerbang sambil memainkan ponselnya, langkah Bianca pun terhenti.
Seorang perempuan cantik dengan rambut brunnette-nya datang. Dia mendekati laki-laki yang masih memainkan ponselnya itu dengan ekspresi wajah khawatir. Perlahan, perempuan itu mulai tersenyum seiring pertanyaan yang ia lontarkan.
"What's wrong, Maddie?"
Ya, perempuan itu bernama Maddie.
Suara serak laki-laki itu menyejukan hati Bianca yang kini sedang bersembunyi di balik sebuah mobil yang entah punya siapa.
"Calum.. I wanna tell you something." Sahut Maddie gugup hingga membuat suaranya terdengar lebih kencang.
"What?" Tanya Calum dengan kening berkerut. Sejurus kemudian, dia tertawa. "Tell me."
Wah kayaknya seru nih batin Bianca.
Akan tetapi, Maddie tak kunjung bereaksi. Dia tampak menggigit bibir bawahnya, masih terlihat gugup. Perlahan tawa Calum pun mereda.
"Cal, aku tahu hubungan kita memang baru 6 bulan, tapi kayaknya aku udah enggak bisa terusin lagi." Ujar Maddie yang lalu memalingkan wajahnya.
"Selama 6 bulan ini aku nemuin banyak hal yang berbeda di antara kita.." semua alasan yang Maddie ucapkan membuat Calum tak berkutik."Kita putus aja ya?" akhirnya kata-kata itu meluncur dari mulut mungil Maddie yang justru membuat Calum bak disambar petir.
"Hubungan ini terlalu hambar, kita berdua hanya sibuk dengan urusan masing-masing. Beneran maafin aku ya, Cal."
Tak lama setelah mengucapkan kata terakhir itu, sambil mengusap air mata yang jatuh di pipi-nya, Maddie beranjak pergi meninggalkan Calum yang membeku di tempatnya berdiri. Pandangan matanya kosong. Melihat ini, Bianca ingin sekali menghibur Calum. Tapi dia sadar, bahwa jarak di antara mereka yang tak mungkin terhapus begitu saja.
Semua orang di sekolah ini, bahkan mungkin di luar sekolah pun mengenal siapa Calum. Sedangkan Bianca? Mungkin hanya Anne, keluarga dan penjual ice cream favoritnya saja yang mengenalnya. Bianca pun mengangkat lensa kameranya dan mengarahkannya tepat pada objek yang tengah bersedih itu.
Klik.
Bianca segera membalikan tubuhnya pergi dari tempat itu.
mulmed: CALUM WHY YOU SO KYOOT AF.
KAMU SEDANG MEMBACA
Photograph ▪ cth [Completed]
FanfictionI came. I saw. I captured. [Written in bahasa] ©artefak , 2016