[4] Paper plane

942 184 59
                                    

"Biancaa!!" pekik Anne saat Bianca mengabaikannya.

"Eh.. uh kenapa?" ternyata sedari tadi Bianca melamun, Anne menghela nafas kasar lantaran kesal akan perlakuan sahabatnya.

"Eh nanti ulangan emteka ya? Sial gue belom belajar, pr belom ngerjain pula. Eh gue liat pr lo ya, Bi." Bianca hanya tertawa menanggapi Anne yang asik menggerutu.

Tiba-tiba, Bianca melihat Calum meninggalkan tempat duduknya. Meski sedang asik mendengarkan celotehan sahabatnya itu, Bianca tahu sebelum Calum beranjak pergi dari kursinya, dia melihat Maddie melintasi kelasnya. Dan mungkin itulah alasan mengapa Calum pergi.

"An, gue ke toilet dulu ya, mules nih hehe."

Lagi, Bianca berbohong pada Anne.

Anne pun mengizinkan Bianca asal dia boleh mencontek pr Bianca. Bianca pun segera berlari, dan tak lupa ia  membawa kameranya. Bergegas ia mencari keberadaan Calum. Untungnya, tak butuh waktu lama Bianca dapat menemukannya, di dalam aula yang pintunya setengah terbuka.

Bianca mengintip. Dengan mengandalkan sebelah matanya ia dapat melihat Calum sedang bicara dengan Maddie. Bianca melihat Calum memberikan sekeping CD pada mantannya, dan ia pun menerimanya dengan senyuman canggung.

"Coba deh, dengerin CD itu. Di situ ada beberapa lagu yang aku bikin sendiri," walaupun samar-samar, Bianca masih bisa mendengarnya.

"But Cal, we just broke up. So for what?"

"Just listen."

"Uh.. oke."

Klik. Bianca menekan tombol shutter-nya dengan perasaan yang campur aduk. Sebelum beranjak pergi, Bianca mengamati sorot mata Calum. Ternyata, walau sudah putus hampir satu tahun dari Maddie, tak pernah sekalipun dia berhenti mencintai Maddie, dan Bianca tahu benar akan hal itu.

Bianca pun memutuskan untuk kembali ke kelas. Berjalan menunduk, hanya menatap langkah kaki dari sepatu converse hitam yang ia sering kenakan. Meski ia tahu beberapa hal tentang Calum seperti, memiliki satu kakak cantik bernama Mali Koa, seorang pecinta anjing dan teh. Ternyata Bianca tidak tahu satu hal terpenting.

Yaitu, Bianca tak tahu sama sekali isi hati Calum Hood.

===

Sambil membawa selembar foto Calum yang sedang memainkan bass saat acara pensi sekolah, Bianca melarikan diri dari kerumunan orang-orang yang sedang merayakan kebebasannya setelah mendengar bel pulang sekolah berbunyi. Tentunya ia sudah memberitahu Anne kalau ia tidak bisa pulang bersama dengan alasan bahwa Bianca di panggil oleh kepala sekolah. Benar, itu hanya alasan Bianca saja.

Dia memilih menaiki anak tangga di ujung lorong yang langsung menuju balkon atap sekolahnya.

Bianca bersandar di pembatas tembok. Selama beberapa detik ke depan, ia hanya menatap gambar sesosok pria di tangannya.

Tak lama, Bianca melipat kertas foto itu dan merubahnya menjadi pesawat terbang. Dengan satu hentakan tangannya, ia berhasil menerbangkannya. Sejenak, mata hazel-nya mengamati anak tangga di bawah yang terlihat sepi dari lalu lalang murid.

Pesawat itu terbang tanpa energi yang menopangnya. Perlahan mulai merunduk dan terjatuh. Begitu Bianca melihat ke arah mana benda itu jatuh, suatu kejutan membuatnya perlahan pergi menjauh. Bianca merasakan jantungnya berdetak 100x lipat saat mendengar suara seorang pria memanggil namanya. Perlahan, pria itu mulai menghampirinya dengan memegang kertas lipatan pesawat yang tadi ia buat. Tubuh Bianca seketika  menegang, keringat mulai turun dari pelipisnya. Ekspresi wajahnya mulai cemas.

"Ini punya lo?"

.
.

Btw, mulmed itu ceritanya gambar Cal yg dijadiin pesawat😆

Hayolohhh. Sp tu y?

Pesan moralnya: janganlah kamu menerbangkan pesawat terbang dari kertas yang bergambar Calum.

Sekian

Photograph ▪ cth [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang