[5] Hope

749 164 37
                                    

"Ini punya lo?" tanya Calum dengan tatapan menyelidik.

Ya, Calum lah yang mengambil pesawat kertas tadi.

Lidah Bianca serasa kelu untuk menjawab pertanyaan Calum. Bianca menggelengkan kepalanya dengan cepat sehingga membuat Calum mendengus.

"Beneran ini bukan punya lo?" Bianca kembali menggeleng kaku.

"Kalau begitu berarti lo tau dong ini punya siapa?" lagi-lagi Bianca hanya bisa menggeleng. Seluruh sel di otaknya tidak mampu bekerja saat ini.

Calum berdecak. "Kalau lo tau, tolong kasih tau gue ya. Gue enggak nyangka aja masa iya di sekolah ini ada paparazi gak jelas." Calum pun menyerahkan pesawat kertas yang sudah menjadi lembaran foto kembali pada Bianca. Kulit tangan mereka bersentuhan. Tak lama ia segera melangkah pergi. Setelah agak jauh melangkah, ia membalikkan badannya.

"Thanks. Btw, lo gak pulang? Udah sepi nih." Bianca berusaha mengangguk mendengar ucapan Calum. Ketika melihat Calum sudah berbelok di tikungan lorong, kaki Bianca seketika bak kehilangan tenaga. Bianca masih tak percaya bahwa pada akhirnya Calum memegang tangannya. Bianca pun menghapus jejak bulir air mata yang jatuh di pipinya. Untuk pertama kalinya selama mereka sekelas.

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪


Terkadang, manusia selalu mengharapkan sesuatu secara berlebihan. Tapi, apakah Bianca berlebihan ketika dia berharap Calum akan menyapanya lagi?

Karena, Bianca tak mengerti, kenapa mulutnya tak bisa bersuara karena perintah di otaknya untuk tidak menyapa Calum lebih dulu.

"Bi, pulang bareng gak?" tanya Anne sambil membenarkan ikatan rambut blondenya. Bianca mengangkat wajahnya lalu menggeleng pelan.

Anne tampak mendengus kesal, lalu melenggang pergi meninggalkan Bianca yang kebetulan kini hanya tinggal bersama Calum di kelas. Cowok itu sedang asik mendengarkan musik melalui earphone-nya. Tak lama kemudian, Calum mengambil gitar kesayangannya lalu melangkah pergi keluar kelas. Karena, teman-temannya-- Ash,Michael, dan Luke sudah menunggunya di depan pintu kelas. Tampak Michael melirik ke arah Bianca kemudian seperti berbisik kepada kedua temannya-Luke dan Ash.

Kini tinggal-lah Bianca sendiri di kelas. Tak ingin berlama-lama, Bianca segera menyampirkan tasnya lalu melangkah pergi. Ia berjalan santai,  melihat ke kiri dan kanan mencari sosok Calum. Tak butuh waktu lama untuk mencarinya. Karena Bianca tahu mereka pasti pergi ke studio yang letaknya tidak jauh dari sekolah. Sambil memesan satu cone ice cream Stracciatella, dari sebuah mobil penjual ice cream, Bianca mengarahkan view finder kameranya ke sosok Calum yang sedang asik dengan gitarnya sendirian. View yang Bianca kali ini dapatkan sangat sempurna, karena Calum sedang tidak berada di dalam studio, melainkan di terasnya.

Klik.

Begitu Bianca menurunkan kameranya, kepala Calum terangkat. Bianca menahan napasnya sambil berusaha menahan keseimbangan tubuhnya yang hampir terjatuh karena kaget. Mobil ice cream tempat Bianca bersembunyi mulai bergerak. Bianca dengan cepat memasukkan kameranya. Sambil menjilat ice cream yang ia pegang di tangan kirinya, ia berlari sekuat tenaga seperti di kejar anjing. Takut kalau- kalau Calum menyadari kehadirannya.
.
.

Ea ea
Makin gajelas aje nih cerita.

Apakah yang michael bisikan pada luke dan ash? Hmmmm kita tunggu saja kelanjutannya. Yang gamau juga gpp blah👌👅

Photograph ▪ cth [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang